PRAMUKA.ID – Bunda Yus, demikian sapaan akrab Bunda Hj. Yuzimar Rasyid, S.Pd adalah salah satu penerima Penghargaan berupa Lencana Pancawarsa Utama berdasarkan Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor: 099 Tahun 2023, tanggal 31 Juli 2023. Lencana Pancawarsa Utama itu disematkan langsung oleh Bupati selaku Ketua Majelis Pembimbing Cabang Gerakan Pramuka Bungo, Kak H. Mashuri S.P, M.E, pada Apel Besar Hari Pramuka ke-62 Tahun 2023 yang di selenggarakan Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Bungo, di lapangan Kantor Camat Pelepat Ilir, Kabupaten Bungo, Jumat (29/9/2023) pagi.
“Sangat terharu, tidak pernah terbayangkan selama ini akan mendapat sambutan dan kehormatan dari Pejabat Bungo dan Provinsi. Betapa bapak dan ibu Bupati terlihat bangga yang luar biasa dengan berkali-kali disalami, sepertimya kok bisa Bungo meraih Panca Warsa Utama” ungkapnya
Lanjutnya, meski pernah kecewa tidak jadi disematkan di Jakarta karena masalah kesehatan, tetap saja ada suatu keuntungan bisa di sematkan Lencana ini di Bungo, agar dapat dijadikan motivasi yang besar, menjadi panutan dan membuat generasi penerus lebih giat dan terus menerus mengabdi di Pramuka tanpa terputus.
Bunda Yus mendapatkan penghargaan Panca Warsa Utama ini, setelah mengabdikan diri aktif membina Pramuka dengan tidak terputus selama 50 tahun dari 1970-2023.
Mulai menjadi Pembina Pramuka tahun 1970 di Desa Lubuk Landai, waktu itu belum menjadi Kecamatan, dimana kala itu anak perempuan terlalu dipingit tidak boleh keluar rumah, maka bunda berusaha membawanya ke alam terbuka dengan minta izin terlebih dahulu kepada orang tuanya, demikian bunda Yus memulai ceritanya.
Mereka menikmati dan menghayati alam, bisa menyatu dan mencintai alam tumbuh-tumbuhan dan binatang, sepertinya mereka senang dan tertarik. Pramuka belum dikenal oleh penduduk dan sekolah di desa, kemudian di buat jadwal kegiatan Pramuka pada hari Jumat dan Sabtu sore agar hari Minggu mereka bisa berkumpul bersama keluarga.
Acara kegiatan dikaitkan dengan kegiatan anak wanita sehari-hari di rumah seperti memasak menu sederhana, menjahit, merenda, menjahit breyen dari benang, bikin alas meja, kemudian mulai berkembang dengan melibatkan anak putra dengan melibatkan guru putra terutama Guru Olahraga, Guru Agama dan Guru Keterampilan serta Guru Kesenian
Orang tua mulai senang sehingga terdengar ke kabupaten ada pembina aktif Pramuka di Desa Tanah Sepenggal. Akhirnya saya diminta oleh kepala Diknas untuk pindah ke kabupaten dan ditempatkan sebagai Guru SMP 1 Bungo, Ibu kota Kabupaten Bungo
Berawal dari sini, bunda Yus bersama 3 (tiga) orang temannya, sekarang sudah meninggal, mendirikan Pramuka Kabupaten Bungo Tebo, belum terpisah waktu itu. Tahun 1976 Jambore di Sibolangit mulai aktif kan peserta didik. Selanjutnya bunda terus mengikuti perkembangan zaman kegiatan pramuka baik di tingkat Kabupaten, Daerah dan Nasional. Tahun 1981 Jambore Nasional di Cibubur dipercaya menjadi Pimpinan Kontingen (Pinkon) Putri saat itu.
Pramuka semakin maju, baik di bidang peserta didik maupun kegiatan orang dewasa, bunda selalu terlibat karena di samping sebagai Ketua Majelis Pembimbing Gugus Depan (Kamabigus) juga sebagai pengurus Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Bungo, yaitu sebagai Andalan Cabang Urusan Putri serta merangkap jabatan sebagai Kapusdiklat Bungo dari tahun 1980 sampai dengan tahun 2022 hingga sekarang.
“Bunda bersama pengurus Kwarcab yang menulis dan memberi nama Lemdacab Bungo menjadi Pusdiklat Cab Tanjung Bungur kab Bungo”, ujar pemilik KTA 060.30.580 ini
Pada tahun 1982 membawa kontingen Lomba Tingkat Regu Pramuka Penggalang Lima (LT-V) ke Cibubur, sekolah yang bunda pimpin dan menjadi pinkonnya, Alhamdulillah dapat Prestasi Baik dan tahun 1995 juga memimpin Kontingen Putri Jambi mengikuti PW Nasional di Bukit Rawi Kalimantan Tengah
Proses Pengabdian selama melaksanakan pembinaan di gugus depan di laksanakan dalam 4 kategori: melaksanakan penataan administrasi di kwartir karena kwartir merupakan lembaga kader pramuka, pusat pendidikan dan pengembangan, disini menjabat sebagai Andalan Cabang Urusan Putri, pernah menjabat Kalemdikacab atau kapusdiklat, Kepala Biro Tekpram tahun 1992, 1995, sebagai Korp Pelatih Daerah dan Tahun 2001 sebagai Kabid Diklat Cab Bungo, pernah menjabat sebagai Pengelola Buper, dan menjadi Kamabigus selama 28 tahun.
Bunda yang berusia 79 tahun, lahir di S Agung Kerinci, 14 April 1944 silam ini memiliki segudang penghargaan, sebagai berikut: Tanda Penghargaan/Kehormatan dari Gerakan Pramuka: Panca Warsa I -IX, Lencana Dharma Bakti (2009) dari Kwartir Nasional, Lencana Melati (2010) dari Kwarnas
Disamping kegiatan Kepramukaan juga meraih Tanda Penghargaan/Kehormatan dari luar pramuka yang menunjang kegiatan Pramuka di antaranya Satya Lencana Karya Satya 30 Tahun (2010) dan Lencana KB Lestari (1981) dari Presiden RI, Lencana Abdi Bhakti Utama (2011) dari MENDAGRI, Lencana Lansia berprestasi Mandiri (2017) dari Gubernur Jambi, Training Instruktional The Course On Deliveri Tecniccues dari PM Singapura (2004), Guru Teladan I (1998) dari Bupati Bungo, Guru Teladan II (1998) dari Gubernur Jambi, Guru Percontohan Juara I (2005) dari Aliasi PEDAS, Pengurus PKK Teladan (2012), Ketua Tim TP-PKK Kab Bungo, Pembina Generasi Muda Tingkat Nasional (2019) dari Ketua GOW
Di Kab Bungo mendapat gelar kehormatan : Tokoh wanita Kab Bungo, Tokoh Pendidikan Kabupaten Bungo dan Tokoh Pramuka Kabupaten Bungo serta mendapat penghargaan dan medali dari Ibu Khofifah Indar Parawangsa sewaktu menjabat Mensos RI yaitu Lansia berprestasi
Banyak suka duka yang dialami selama 50 tahun membina. Dapat membina dan merubah karakter peserta didiknya menjadi lebih baik lagi, merupakan kepuasan batin yang di nikmatinya sebagai pembina.
Hal seperti ini lah yang bunda alami selama ini, banyak mereka yang telah berhasil dan sukses berkat keyakinan, percaya diri, punya konsep hidup, ulet, gigih, tabah, jujur, disiplin dan ilmu ini diterapkan di Pramuka. Banyak peserta didik yang sukses kerja dipemerintahan. Yang membanggakan tidak ada Pramuka Bungo yang narkoba, pengangguran, gelandangan, walau sekalipun pekerjaannya tergolong rendahan.
Bagi bunda sendiri sangat banyak fasilitas dan kemudahan yang sangat menyenangkan di dapat karena pengabdian ini, antara lain : dipercayakan memangku jabatan kepala sekolah favorit selama 28 tahun, dapat meraih keteladanan sebagai kepala sekolah, dapat hadiah naik haji secara gratis dari Pemda Bungo serta mendapatkan undangan studi banding ke Malaysia, Singapura dan vietnam, ucapnya bahagia
Kurangnya Pembina putri menjadi kendala yang harus dihadapi dan dicari solusinya. Adapun penyebabnya antara lain: kemampuan pembina itu sendiri, masalah keluarga dalam rumah tangga, pengaturan waktu dalam rumah tangga, tidak diizinkan suami. Solusinya pembina diberi bekal pelatihan, kursus penyegaran, studi banding dan sebagainya. Memberikan contoh yang baik agar di tiru oleh pembina agar anak anaknya tidak di telantarkan tetep di perhatikan kebutuhannya
“Generasi muda adalah generasi harapan bangsa oleh sebab itu harus dipersiapkan dengan matang jauh hari sebelum menginjak dewasa, melalui kegiatan pramuka adalah momen yg paling tepat persiapkan para generasi menjadi generasi yang mandiri, tangguh, disiplin, kreatif, berkualitas dengan dibekali dengan ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman yang luas” harapnya
Dengan motto “Jadikanlah pengetahuan luas sebagai bekalmu, keterampilan banyak sebagai modalmu, pengalaman pahit sebagai gurumu”.
Maksudnya tuntutlah ilmu pengetahuan dibidang Agama dan Duniawi sebagai bekal mu dalam melangkah, benteng pertahanan diri, miliki keterampilan luas sebagai modalmu, miliki keahlian, keterampilan dan usaha secara mandiri, usaha dengan keterampilan yang ada, jadikan pengalaman pahit sebagai gurumu, belajar dari kegagalan, jangan takut berbuat salah, coba dan coba lagi
Jangan takut menghadapi hari esok karena kita telah melewati hari ini. Karena orang yang sukses dan bahagia itu adalah orang yang mencintai hari ini, saat ini, detik ini dengan segala kebesaran jiwanya tanpa harus larut merenungkan kegagalan di masa lalu dan tanpa terlalu mencemaskan Masa depan yang belum tentu datang..
Begitu menginspirasi, Bunda Yus dengan pengalaman dan Penghargaan yang telah diraih tetapi beliau tetap membumi. Sikap merendah dan membumi merupakan sikap paling terpuji yang dimiliki seseorang. Inipun sesuai dengan Dasa Darma ke-7 (tujuh) Hemat, Cermat dan Bersahaja. Orang yang rendah hati akan selalu merasa kurang dan ingin terus berkembang karena menganggap semua yang telah diraih belum apa-apa dibandingkan dengan yang lain
Ilmu yang bermanfaatkan dikenang sepanjang masa, jasa-Jasamu kan abadi. Kesuksesan peserta didikmu tak lepas dari peluhmu, semoga kan menjadi amalan yang tak kan terputus. Teruslah mengabdi sampai raga tak bernyawa. Senyum dan semangat bunda kan menjadi penyemangat buat generasi muda untuk tumbuh dan mengabdi.
***
Pewartap : IndahSetyo
Foto : Kwarda Jambi