PRAMUKA.ID – Gerakan Pramuka terus berinovasi dalam mencetak pemimpin muda yang tangguh dan adaptif. Salah satu upayanya adalah melalui kegiatan Training of Trainer (ToT) Life Leaders, yang berlangsung selama tiga hari dengan fokus utama pada pendekatan design thinking dalam kepemimpinan.
Bertempat di Taman Rekreasi Wiladatika, Kwartir Nasional Gerakan Pramuka melaksanakan kegiatan Training of Trainers (ToT) LifeLeaders Tahun 2025, selama tiga hari mulai dari tanggal 22 hingga 24 Mei 2025. Kegiatan ini diikuti oleh 28 peserta terpilih dari 13 Kwartir Daerah se-Indonesia, yang merupakan kader-kader muda dengan potensi besar untuk menjadi pelatih kepemimpinan masa depan.
Kak Gede Wirawan, SH.,MH Sekretaris Andalan Bidang Pengabdian Masyarakat, Bela Negara dan Lingkungan Hidup Kwarda Bali menjadi perwakilan Kwarda Bali dalam kegiatan Training of Trainers (ToT) LifeLeaders Tahun 2025
Kak Gede Wirawan yang juga Ketua Pramuka Peduli Bali menyebut bahwa pelatihan ini merupakan kesempatan berharga untuk menggali potensi diri sekaligus memperkuat peran strategis Pramuka, khususnya di Kwartir Daerah Bali.
“Kegiatan ini tentunya merupakan kesempatan yang baik untuk menggali potensi tentang peran strategis pengembangan kemampuan design thinking dalam mengembangkan kepemimpinan para Pramuka, khususnya di Kwarda Bali,” ujarnya.
Selama tiga hari pelatihan, para peserta dibekali dengan berbagai materi seputar kepemimpinan kreatif, empati dalam pengambilan keputusan, hingga praktik langsung merancang solusi berbasis kebutuhan nyata di masyarakat.
Kak Gede menyampaikan bahwa pasca pelatihan, ia dan rekan-rekannya siap mengimplementasikan hasil ToT melalui berbagai proyek yang telah dirancang, sekaligus melaksanakan Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang menjadi komitmen peserta.
“Pasca pelatihan ini, kami akan bersama-sama menggali dan mengembangkan potensi Pramuka di Bali melalui pemahaman design thinking, sebuah pendekatan yang menempatkan empati, inovasi, dan orientasi solusi sebagai inti dari proses kepemimpinan,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa setiap peserta diminta untuk berkomitmen menjalankan RTL dan melaporkan hasil implementasi kegiatan di kwartir daerah masing-masing. Bagi Kak Gede, pendekatan design thinking akan menjadi bekal penting dalam menciptakan program kepramukaan yang relevan dan berdampak nyata bagi peserta didik dan masyarakat.
Di akhir wawancara, Kak Gede menyampaikan kesan positif terhadap kegiatan yang menurutnya sarat makna dan membuka ruang kolaborasi yang luas.
“Saya sangat senang diberikan kesempatan untuk mengikuti pelatihan ini. Bukan hanya ilmu yang saya dapatkan, tetapi juga kesempatan untuk terlibat langsung menjadi bagian dari komitmen bersama Gerakan Pramuka untuk terus mendorong transformasi dan peningkatan kualitas kepemimpinan generasi muda Indonesia,” ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa pemimpin masa depan Indonesia harus memiliki kemampuan berpikir kreatif, solutif, dan kolaboratif untuk menjawab tantangan zaman yang semakin kompleks menuju Indonesia Emas 2045.
Pewarta : Krisnayana