Jarak jauh dan kesibukan berbeda tak menyurut semangat kakak-kakak di Komisi Abdimas Kwartir Nasional untuk tetap melakukan koordinasi. Mereka tetap mempersiapkan Rakor Pramuka Peduli.
Kak Sonny (Denpasar, Bali), Kak Saul (Ambon, Maluku), Kak Bambang Sasongko (Yogyakarta) dan Kak Irawan (Kendari, Sulawesi Tenggara) di bawah pimpinan Waka Kwarnas/Ketua Komisi Abdimas Kak GKR Mangkubumi (Yogyakarta) berkoordinasi untuk mengadakan pertemuan Pramuka Peduli se Indonesia.
Rapat Koordinasi (Rakor) yang menggunakan aplikasi daring untuk pertama kali dilaksanakan pada 1 Mei 2020 lalu yang dipimpin oleh Kak Mangkubumi.
Pada Sabtu, 6 Juni 2020 kemarin diadakan Rakor kedua pada pukul 14.00-16.00 WIB melalui aplikasi zoom, juga dipimpin oleh Kak GKR Mangkubumi dan diikuti 24 Kwarda. Rakor kedua diikuti juga oleh Andalan Nasional dari komisi lain yang terlibat dalam Satgas Covid-19 yang dibentuk Kwarnas.
Dengan pertemuan ini setiap Kwarda menyatakan komitmennya untuk aktif membantu pemerintah dalam menghadapi bencana yang disebabkan virus Corona. Pramuka tidak hanya memberikan masker atau sabun cuci tangan melainkan ada yang sanggarnya digunakan untuk karantina orang yang datang dari luar kota. Pramuka tidak hanya bergerak sendiri melainkan ada yang berkolaborasi dengan pihak lain, seperti PMI, tentara dan BNPB.
Kak Mangkubumi berharap Gerakan Pramuka bisa seiring, sejalan dengan pemerintah.
“Semoga bisa lebih tertata, lebih berkualitas dan seiring dengan Bappenas, Bappeda di tingkat Kabupaten,” kata Waka Kwarnas yang juga menjabat Ka Kwarda Yogyakarta ini.
Pada pertemuan itu diberitahu bahwa sudah terbentuk Satgas Covid C-19 di Kwarnas. Dan diharapkan gerakan dari pusat hingga gudep itu solid, gerakan yang kompak tidak berjalan sendiri-sendiri.
“Sekarang ini kita fokus, pertama kepada penanganan kesehatan dan kedua ketahanan pangan. Untuk itu kita dapat bersama-sama dengan pihak lain seperti dengan Saka-saka,” kata Kak Mangkubumi.
Ternyata ada beberapa Kwarda yang sudah mempersiapkan menghadapi kondisi New Normal, termasuk dalam hal Ketahanan Pangan. Dengan adanya pertemuan rutin seperti ini diharapkan masukan yang positif dapat ditiru.
“Dengan pertemuan ini dapat disimpulkan bahwa kita perlu Panduan Edukasi. Perlu juga disain yang lucu-lucu untuk Pramuka Siaga, misalkan. Juga butuh aplikasi pelaporan,” kata Kak Mangkubumi di akhir pertemuan.