PRAMUKA.ID – Nilai-nilai luhur kepahlawanan masih sangat relevan di masa sekarang ini. Bedanya, jika dulu para pahlawan lebih mengandalkan kekuatan fisik, generasi kini harus mengedepankan ide dan gagasan dalam mendukung Indonesia Maju.
Sebagai bentuk refleksi terhadap nilai-nilai kepahlawanan, Dewan Kerja Nasional (DKN) Gerakan Pramuka bersama Forum Generasi Berencana (GenRe) Indonesia menggelar refleksi sekaligus penyampaian aspirasi dari para komunitas generasi muda, di Auditorium Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, di Jakarta, Sabtu (16/11) lalu.
Acara bertema “Refleksi Hari Pahlawan: Pemuda Pemudi, Dulu, Kini dan Nanti” ini bertujuan untuk penyampaian aspirasi, gagasan, dan harapan oleh perwakilan organisasi/komunitas serta membuka kesempatan berjejaring satu sama lainnya.
“Melalui kegiatan ini, kami ini para generasi muda bisa lebih merefleksikan Hari Pahlawan serta nilai-nilai kepahlawanan yang bisa menyemangati rekan-rekan semua dalam memberi sumbangsih kepada bangsa dan negara,” kata Ketua DKN Gerakan Pramuka, Raihan Sujaya, dalam keterangan persnya, di Jakarta, hari ini.
Menurutnya, saat ini kita butuh generasi masa depan dengan karakter yang kuat. Dalam hal ini, Pramuka hadir untuk menjadi jawaban untuk penguatan karakter dan mental pemuda yang berdaya saing unggul.
Raihan menambahkan, jika dulu, para pahlawan dengan perjuangan fisik berupaya merebut kemerdekaan. Sementara kita sekarang harus berjuang gagasan dan semangat mengisi kemerdekaan.
Dirinya menekankan, generasi muda masa kini wajib memiliki jiwa dan semangat kepahlawanan di atas segala kepentingan. Dikatakan, masalah di bangsa ini kebanyakan karena karakter dan moral yang kurang baik. Disitulah pentingnya pembangunan karakter dan moral bagi generasi muda.
“Terakhir, saya ingin menyampaikan bahwa kita belajar banyak di pramuka, utamanya soal karakter yang kuat dan moral yang baik guna mendukung kemajuan bangsa dan negara,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Umum Forum GenRe Indonesia, I Putu Arya Aditia Utama menegaskan, kunci pembangunan nasional adalah pembangunan keluarga.
“Kunci dari pembangunan nasional adalah pembangunan keluarga. Keluarga ini adalah epicentrum of growth karena kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh keluarga. Inilah alasan GenRe Indonesia hadir untuk menemani remaja melakukan transisi untuk mempersiapkan masa depan yang gemilang,” serunya
Dalam orasinya, Wakil Ketua Kwarnas Bidang Bela Negara, Mental, dan Spiritual, Kak Mayjen TNI (Purn.) Toto Siswanto menekankan bahwa pembangunan bangsa dan negara tak cukup hanya fisiknya saja, kekuatan mental dan moral menjadi hal yang patut juga diperhatikan.
“Pendidikan karakter menjadi pondasi yang tidak tergantikan. Dengan karakter yang kuat, kita akan dapat mengatasi berbagai rintangan, baik secara pribadi maupun dalam konteks kebangsaan,” kata Kak Toto Siswanto.
Dia menambahkan, Pramuka adalah tempat kita belajar menjadi pemimpin yang berintegritas, belajar bekerja sama, dan belajar tentang semangat gotong royong yang menjadi identitas bangsa Indonesia. Dengan begitu, nilai-nilai perjuangan dan kepahlawanan serta semangat membangun bangsa akan terus terpatri dalam diri anak bangsa.
Menurutnya, Kwarnas Gerakan Pramuka menyadari pembinaan generasi muda memiliki peran yang sangat penting dalam membangun karakter yang tangguh, disiplin, dan berwawasan kebangsaan. “Melalui Gerakan Pramuka kita diajarkan tentang kebersamaan, kepedulian terhadap sesama, serta bagaimana menjadi individu yang siap menghadapi berbagai tantangan dengan kepala tegak,” serunya.
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN RI, Wihaji, mengajak Forum GenRe Indonesia dan Gerakan Pramuka untuk membantu mengatasi masalah yang kerap terjadi terhadap generasi muda, seperti adanya keengganan untuk menikah hingga child free atau tak mau memiliki anak. (*)
Editor: PusdatinKN