PRAMUKA.ID – Kwartir Nasional Gerakan Pramuka atas dukungan World Scout, Temasek Foundation dan Kaiciid Dialogue atas Fasilitasi Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Kalimantan Barat melaksanakan Young Peace Builders Programme dalam bentuk Dialogue For Peace (DFP) bagi Pramuka Penegak Pandega Se Kalimantan Barat, Sabtu (18/10) di Graha Pramuka Kwarda Kalimantan Barat.
Local Facilitator DFP Kalimantan Barat, Lufti Faurusal Hasan menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian Rencana Tindak Lanjut (RTL) ToT Dialogue For Peace Kwartir Nasional, dimana pelaksanaan kegiatan untuk memberikan pemahaman generasi muda Gerakan Pramuka akan proses dialog sebagai ruang yang dapat ditempuh untuk upaya perdamaian.
“Gerakan Pramuka sejak awal hadirnya telah menjadi alat pemersatu bangsa, menggelorakan semangat perjuangan kaum muda berbagai suku, agama dan bangsa melalui organisasi Kepanduan. Kemudian melalui Kepres No. 238 Tahun 1961 Kepanduan – kepanduan disatukan melalui Gerakan Pramuka”, ungkap Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Kalimatan Barat, Kak H. Syarif Abdullah Al-Kadrie didampingi Sekretaris Kwarda Kalbar Kak Iwan Gunawan, S.T., saat membuka sekaligus memantik diskusi keberagaman untuk perdamaian.
“Keberagaman yang ada dalam Gerakan Pramuka telah lama menjadi modal pemersatu dalam kegiatan – kegiatan kepramukaan, menjadi pemersatu sesama anggota pramuka bukan alat pemecah belah. Berdialog atau bermusyawarah telah menjadi salah satu kode moral Pramuka Dasa Darma ke empat “Patuh dan Suka Bermusyawarah”, jelas Kak Syarif Abdullah.
Young Peace Builders Programme melaksanakan Local Workshop Dialogue For Peace dalam bentuk Dialog Panel Terbuka “Keberagaman Untuk Perdamaian” dengan menghadirkan Ketua Kwartir Daerah Kalimantan Barat dengan judul Pramuka Perekat Bangsa, Kepala Badan Kesbangpol Prov. Kalimantan Barat Bapak Drs. H. Manto, M.Si. judul Keberagaman Potensi Ketahanan Bangsa dan Kepala Perwakilan Komnas HAM Kalimantan Barat Kak Nelly Yusnita, S.Hut. dengan judul Keberagaman adalah Hak Asasi Manusia.
Lokal Workshop Dialog For Peace kali ini dalam bentuk Open Panel Dialogue diikuti sebanyak 45 orang anggota Pramuka dari beberapa Kwartir Cabang yaitu Kota Pontianak, Kubu Raya dan Mempawah. Selain Open Panel Dialogue, seluruh peserta mendapatkan sharing session dari fasilitator beberapa pengetahuan dan keterampilan berdilogh konstruktif, mulai dari mengenal diri identity, persepsi dan miskonsepsi, mengenal gaya mendekati konflik, listening, dialogical person, design dialog, dialog theory and practice hingga sepuluh prinsip dialogh.
“Melalui Dialogue For Peace ini diharapkan generasi muda Gerakan Pramuka akan terbentuk sosok Duta Perdamaian sebagai Pramuka Dialogis yaitu pribadi yang kesehariannya selalu membuka ruang dialog dengan keterampilan berdialog konstruktif dalam memecahkan masalah sehingga terwujudnya rasa aman damai”, ujar Lufti mengakhiri.
Kegiatan Dialogue For Peace akan berlanjut besok hari Minggu (19/10) di prakarsai Local Facilitator DFP Kalimantan Barat Kak Akhmad dengan menghadirkan tokoh lintas agama dan Kamis (30/10) di prakarsai Local Facilitator DFP Kalimantan Barat lain Kak Lia Marlintan di Kabupaten Melawi dalam bentuk Persari. (LFH).
#DialogForPeace
#DFPIndonesia
#DFPKalbar
Pewarta: Lufti – Waka Kwarcab Kota Pontianak LFH_ISJ.1477