PRAMUKA.ID – Gerakan Pramuka Kwartir Ranting (Kwarran) Purwokerto Selatan menggelar Ujian Pramuka Garuda Tahun 2025 pada Senin, 22 September 2025, di Aula SMP Telkom Purwokerto. Kegiatan ini diikuti sebanyak 393 Pramuka, terdiri atas 311 Pramuka Siaga dan 82 Pramuka Penggalang.
Ketua Kwarran Purwokerto Selatan, Kak Durotun Nasikhin, S.Ag., M.Pd., mengatakan bahwa Pramuka Garuda adalah seorang anggota muda Gerakan Pramuka yang telah mencapai kecakapan dan penghargaan tertinggi pada masing-masing jenjang pendidikan kepramukaan.
“Kegiatan ini bertujuan memberikan motivasi kepada peserta didik agar senantiasa mengamalkan Satya dan Darma Pramuka, meningkatkan kualitas diri secara berkesinambungan, serta menjadi teladan yang baik bagi sesama anggota Gerakan Pramuka maupun masyarakat luas,” katanya.
Wakil Ketua Bidang Bina Muda Kwarran Purwokerto Selatan, Kak Tri Mulyani, S.Pd., menambahkan bahwa ujian Pramuka Garuda Tahun 2025 diikuti 393 Pramuka, terdiri atas 311 Pramuka Siaga dan 82 Pramuka Penggalang. Ia menegaskan kembali bahwa Pramuka Garuda adalah anggota muda Gerakan Pramuka yang telah mencapai kecakapan dan penghargaan tertinggi pada setiap jenjang pendidikan kepramukaan.
“Pada kesempatan ini, tim penguji melakukan penilaian dan evaluasi terhadap kemampuan peserta berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, sesuai dengan standar dalam Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 038 Tahun 2017 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Pramuka Garuda,” jelasnya.
Proses yang dilakukan saat ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan peningkatan kualitas kepramukaan yang rutin dilaksanakan oleh Kwarran Purwokerto Selatan dengan pendampingan Kwarcab Banyumas. Hasil pengujian ini akan menjadi pertimbangan dalam penilaian dan penetapan Pramuka Garuda di Kwarcab Banyumas.
Aliza Fathiyatul Barirroh, Penggalang dari SMPN 5 Purwokerto, mengaku telah lama mempersiapkan diri untuk mengikuti Ujian Pramuka Garuda. Ia sudah menyelesaikan Syarat Kecakapan Umum (SKU) serta Syarat Kecakapan Khusus (SKK), yang dibuktikan dengan memiliki Tanda Kecakapan Khusus (TKK).
“Ujian kali ini meliputi wawancara, unjuk bakat, tali-temali, membuat hasta karya, keterampilan TIK, serta memperkenalkan diri dalam bahasa Inggris,” ungkapnya.
Menjadi Pramuka Garuda bukan hanya soal meraih tingkatan tertinggi, tetapi juga menunjukkan dedikasi, kerja keras, dan semangat pantang menyerah dari seorang anggota Pramuka. Mereka yang berhasil meraih predikat Pramuka Garuda telah membuktikan kemampuan dalam berbagai bidang, seperti kepemimpinan, perkemahan, survival, dan keterampilan sosial. Mereka diharapkan dapat menjadi teladan bagi anggota Pramuka lainnya, sekaligus berkontribusi positif bagi masyarakat.
Pewarta: Tommy Parsito – Kwarcab Banyumas