PRAMUKA.ID – Satuan Karya (Saka) Pramuka Saka Kalpataru Kwarcab 11 Kota Sawahlunto ikut berperan serta pada Apel peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tingkat Kota Sawahlunto dipimpin Wali Kota Sawahlunto Riyanda Putra digelar di Lapangan Segitiga, pada Kamis (26/6/2025).
Apel lingkungan hidup Kota Sawahlunto yang diikuti segenap perusahaan pertambangan, PLN, PT Bukit Asam dan OPD dengan komandan Upacara Kak Adrian Pamong Saka Kalpataru Kwarcab Kota Sawahlunto itu menjadi simbol reflektif sekaligus deklaratif atas komitmen Pemerintah Kota bersama masyarakat dalam menjaga kelestarian dan keberlanjutan ekosistem lingkungan.
Dalam amanatnya, Wali Kota Riyanda mengajak seluruh elemen kota untuk tidak hanya merayakan momentum, tetapi juga membumikan maknanya melalui tindakan nyata dan terukur.
“Tantangan lingkungan saat ini membutuhkan gerak kolektif. Kita tak bisa hanya bicara. Kita harus turun tangan, bukan sekadar tunjuk tangan,” kata Riyanda pada upacara yang dihadiri Wakil Walikota Jeffry Hibbatullah, Setdako Rovanly Abdams, Kepala Dinas PKP2LH Kota Sawahlunto Adrius Putra dan Forkopinda Kota itu.
Setelah apel, peringatan dilanjutkan dengan aksi-aksi nyata sebagai bentuk tanggung jawab ekologis, antara lain ; pembersihan sejumlah titik di aliran Sungai Batang Lunto, penanaman pohon aren di kawasan konservasi eks lahan tambang dan serah terima bantuan CSR dari PT. PLN ULP Ombilin berupa becak motor pengangkut sampah dan tong sampah portabel.
Wali Kota Riyanda menyebut penanaman pohon aren yang bersumber dari bantuan CSR PT. Bukit Asam itu memiliki dimensi ekologis dan ekonomi. Aren dinilai sebagai tanaman konservasi yang dapat tumbuh di lahan marginal pasca tambang, sekaligus berpotensi menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat sekitar.
Usai apel segenap peserta apel dan Pasukan orange serta anggota Saka Kalpataru Kwarcab Kota Sawahlunto menggelar aksi bersih Batang Lunto dan penanaman bibit aren yang dipusatkan di Tiga lokasi penyerahan bibit itu.
Peringatan ini sekaligus menegaskan bahwa Sawahlunto tidak hanya kota warisan dunia, tetapi juga kota yang tengah membangun peradaban baru berbasis ekowisata, ekonomi hijau, dan tata kelola lingkungan berkelanjutan.
Pewarta: Tumpak Abdurrahman Simamora