PRAMUKA.ID – Kegiatan Kemah Pemuda Pesisir 2024 yang dilaksanakan oleh Kwarcab Sambas bekerjasama dengan Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Pontianak pada hari Sabtu (29/6) laksanakan sosialisasi biota dilindungi dan atau/ terancam punah. Lebih dari 200 Pramuka Penegak dan Pandega serta Pengakap Kelana dari Sarawak Malaysia ikut serta pada rangkaian kegitan sosialisasi tersebut.
Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk menyadartahukan Pemuda khususnya anggota muda Gerakan Pramuka akan informasi serta kebijakan negara terhadap penjagaan biota laut yang di lindungi serta terancam punah. Kepala BPSPL Pontianak Kak Syarif Iwan Taruna Alkadrie dalam sambutan pembukaan menyampaikan bahwa informasi ini sangat penting bagi generasi muda khususnya Gerakan Pramuka agar masa depan hewan terancam punah dan di lindungi tetap aman dan bisa di nikmati di masa yang akan datang.
Kepala BPSPL Pontianak juga mengingatkan kepada peserta Kemah Pemuda Pesisir ” lokasi bumi perkemahan kita sekarang merupakan wilayah konservasi, ekowisata, eduwisata di Indonesia. Peserta harus bersyukur bahwa kita bisa melihat secara penuh aktivitas penyu yang di lindungi negara di kawasan Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas Kalimantan Barat ”
Peserta mendapatkan informasi terkait ciri-ciri biota terancam punah seperti, Langka, Penurunan populasi, Endemik dan Fekunditas rendah. Pemateri Kak Andrian Saputra menerangkan berbagai materi menarik pada sosialisasi ini. Kak Andrian berharap kepada Pramuka kelak di masa yang akan datang juga bisa bersama menjaga karena sedari dini sudah mengerti makna dilindungi dam terancam punah.
Kak Andiran yang juga sebagai ketua tim kerja perlindungan dan pelestarian BPSPL Pontianak, memberikan info-info menarik dalam paparannya, ada 20 jenis ikan yang masuk prioritas konservasi. Dalam materinya Kak Andrian menyampaikan ” bahwa di Paloh ini terdapat 4 jenis Penyu yang sering naik ke darat untuk bertelur seperti Penyu Hijau, Penyu Belimbing, Penyu Sisik dan Penyu Lekang.
Pada agenda sosialiasi yang bermodel panel ini juga menghadirkan berbagai narasumber dengan berbagai materi mulai dari Kak Fitriana dari WWF, Kak Dr Ria Hayatunur dari Kwarda Kalbar, Kak drh. Dwi daru USAID Kolektif dan Kak Achmad dari Tim Core Messengger Of Peace Kalimantan Barat.
Penulis: Asril Pusdatin Kwarda Kalbar
Editor: PusdatinKN/harry