PRAMUKA.ID – Karang Pamitran Nasional (KPN) Tahun 2023 dilaksanakan di Bumi Perkemahan dan Graha Wisata (Buperta) Cibubur, Jakarta Timur pada tanggal 3 sampai dengan 8 Juli 2023. Seluruh kegiatan di dalam KPN 2023 diramu dan dikemas secara kreatif, rekreatif, produktif, inovatif, edukatif, kompetitif dan menantang yang dilakukan di areal Kawasan pemukiman warga dan kampung-kampung adat di sekitar lokasi kegiatan.
Ada pun tema besar KPN 2023 ini adalah “Dengan KPN kita tingkatkan MUTU PRAMUKA, untuk memperkaya khasanah pembinaan anak-anak Indonesia yang ber-bhineka tunggak ika, agar menjadi insan Indonesia yang bertaqwa kepada Tuhan YME, mampu menerima keragaman suku, ras, budaya dan agama, serta mentaati hukum dan perundang-undangan yang berlaku di NKRI tercinta”. Sebuah tema yang sangat aktual dan kontekstual pada perjalanan bangsa dan negara kita hari ini.
Melihat rangkaian kegiatan KPN di atas, maka bisalah ditarik sebuah garis penting dari bagaimana kegiatan KPN kali ini terlihat lebih kuat secara visi dan misi, juga lebih terasa visioner. Ada pergumulan dengan perkembangan zaman, tanpa melupakan makna eksistensi Gerakan Pramuka sebagai bagian dari makhluk sosial. Ketika hampir seluruh kegiatan dilakukan di areal kawasan pemukiman warga dan kampung-kampung adat yang ada di sekitar, itu menunjukkan betapa sejatinya Gerakan Pramuka bukanah sebuah organisasi yang eksklusif, yang asyik dengan dirinya sendiri, namun justru adalah sebuah kumpulan orang yang memiliki kepedulian dan kedekatan dengan lingkungan dimana mereka tinggal.
Di balik kegiatan rutin setiap tersebut, tersimpan sebuah makna, bahwa KPN sejatinya adalah sebuah kegiatan untuk mengasah ilmu dan kemampuan dari para pengasuh di dalam gerakan kepramukaan di Indonesia. Kelak seluruh ilmu yang didapat itu akan diajarkan kembali kepada para anggota pramuka yang mereka asuh pada tempat atau komunitas masing-masing.
Kegiatan KPN sebenarnya adalah sebuah titik awal dari perjalanan panjang kepramukaan ke masa depan. Jika kita selalu mengatakan bahwa masa depan Gerakan Pramuka berada di tangan adik-adik pramuka, maka sesungguhnya segalanya bermula dari para kakak pembina atau pengasuh kepramukaan. Sebab merekalah yang mengajarkan, melatih, membina para peserta didik/ adik pramuka, agar kelak tangan mereka menggenggam Gerakan Pramuka. Para pembina atau pelatih di pramuka adalah yang menetaskan embrio masa depan Gerakan Pramuka.
Maka terlihatlah betapa sebegitu pentingnya arti, fungsi dan makna para pembina bagi keberlangsungan kepramukaan di Indonesia. Telur tak akan ada tanpa ayam yang menetaskannya. Asap tak akan ada tanpa api yang menyebabkannya. Baik-buruk atau maju-mundur nya Gerakan Pramuka di masa depan – salah satunya – ada pada tangan para pembina.
Pada zaman yang terus berkembang dan bergerak maju, tentu saja menuntut semua bidang untuk ikut serta di dalam pergerakan maju tersebut. Dari mulai kegiatan pendidikan, budaya, ilmu pengetahuan, bahkan dalam hal-hal tertentu, termasuk juga agama. Semua sendi harus menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, tanpa harus kehilangan jati-dirinya.
Demikian juga dengan Gerakan Pramuka. Bicara tentang Gerakan Pramuka bukanlah bicara tentang hari ini, tetapi secara lebih jauh jsutru bicara tentang masa depan, dimana adik-adik yang sekarang ada di dalam Gerakan Pramuka akan menjalaninya kelak. Berdasar pada hal tersebut maka selayaknyalah setiap pembina di dalam Gerakan Pramuka memiliki kepekaan terhadap setiap hal yang muncul di dalam perkembangan zaman tadi. Teori-teori kepramukaan akan tetap pada nilai-nilai awalnya, namun pengejawantahannya di hari esok haruslah tetap terlihat update dengan segala jenis perkembangan yang ada. Maka inilah tantangan bagi setiap pembina di dalam Gerakan Pramuka. Maka inilah pula salah satu arti penting bagi terselenggaranya KPN 2023.
***
Tentang Penulis:
MUHAMAD ZARKASIH Andalan Nasional Komisi Bela Negara Kwarnas, Kepala Kapusdiklatda DKI Jakarta