CIANJUR – Pramuka Jawa Tengah membangun hunian sementara (huntara) dan kelas darurat bagi warga terdampak Gempa Cianjur. Selain 6 huntara dan 5 kelas darurat, bantuan langsung tunai (BLT) pun diberikan kepada 150 warga, yang bisa langsung digunakan sebelum ramadan 2023 (1444 hijriyah).
Sekretaris Bidang Abdimas Kwarda Jawa Tengah Aditya Wisaksono mengatakan, sebanyak 20 pandu dari unsur Ubaloka dan Pramuka Peduli yang diturunkan ke wilayah terdampak di Kecamatan Cugenang. Di sana, mereka bahu membahu dengan pramuka setempat mendirikan hunian sementara dan kelas darurat.
“Per hari ini, ada 5 huntara yang berdiri target 6. Untuk kelas darurat, 5 sudah berdiri nanti juga akan dilaksanakan pemasangan palet (sebagai lantai),” ujarnya dihubungi via telepon, Senin (20/3/2023).
Ia mengatakan, huntara yang dibikin Pramuka Jateng rerata berdimensi 6×3 meter persegi dengan kerangka kayu dan berdinding papan berlapis terpal. Sementara untuk kelas darurat, berwujud tenda dengan dimensi 6×8 meter persegi dengan kerangka besi.
Di samping pendirian tenda untuk kelas darurat, Pramuka Jateng juga membantu pemasangan palet untuk 3 kelas darurat lain yang sebelumnya sudah didirikan.
Selain itu, pihaknya kini tengah melalukan verifikasi untuk BLT yang akan disalurkan kepada penyintas gempa. Total ada 150 orang yang akan mendapatkan bantuan masing-masing senilai Rp 500 ribu.
Adapula, bantuan paket pendidikan yang diberikan kepada 150 orang.
“Untuk BLT kriteria bantuannya diprioritaskan untuk mereka yang kepala keluarganya perempuan. Di keluarga itu ada lansia, disabilitas, janda dan ibu hamil atau menyusui. Ini akan diberikan tunai, sebab bantuan logistik sudah bertumpuk-tumpuk. Sehingga bisa dibelanjakan menjelang ramadan, kan kebutuhannya berbeda-beda,” ucapnya.
Nantinya bantuan-bantuan tersebut akan diserahkan sebelum ramadan. Sehingga warga penyintas bisa menempati atau membelanjakan bantuan untuk keperluan puasa atau menjelang hari raya.
Aditya mengatakan, selama diterjunkan kendala yang dialami adalah cuaca dan akses yang masih terbatas. Bahkan tak jarang, Pramuka Jateng harus berjalan sejauh 2 kilometer untuk mencapai titik pemberian bantuan.
Namun demikian, hal itu tidak menjadi halangan untuk bertugas. Itu terbukti, dari target pembangunan yang dipatok semuanya berhasil diselesaikan tepat waktu, yakni sebelum hari Selasa (21/3/2023).
“Harapan kami, dengan bantuan ini masyarakat terbantu dan dapat memanfaatkannya dengan baik,” pungkas Aditya.