PRAMUKA.ID — Tim Peneliti Laboratorium Sistem Sensor dan Telekontrol (SSTK) Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) pasang alat pengukur konsentrasi gas radon di Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Aceh (Kwarda Aceh), Jumat (10/02/2023).
Alat ini sebagaimana disampaikan oleh pimpinan tim peneliti Kak Rony Wijaya, digunakan untuk memantau aktivitas gas radon di daerah tersebut, sebagai salah satu langkah mitigasi gempa bumi. Untuk di Aceh, alat pengukur ditempatkan di dekat sesar mendatar Sumatera di segmen Banda Aceh.
Tim peneliti tiba di Kantor Kwarda Aceh diterima oleh Kak Pirak Sibayak Ketaren, Kak Fahman Ramdhani, Kak Anwar Yasin, dan Kak Zhafir Fahmi.
“Pemasangan EWS gempa bumi baru di Kwarda Aceh ini akan meningkatkan akurasi sistem peringatan dini gempa bumi yang meliputi wilayah utara Pulau Sumatra hingga selatan Pulau Jawa, ke timur hingga Flores,” terangnya.
Sementara itu Kak Bambang Pamungkas anggota tim peneliti yang juga Wakil Pusat Pengembangan Jurnalistik dan Sistem Informasi (PusbangJusinfo) Kwarda DIY menyampaikan bahwa tim peneliti sebelumnya juga telah bekerjasama dengan Kwarda Sumatera Barat untuk pemasangan alat yang sama di Kantor Kwarda.
“Sampai hari ini data yang dikirimkan masih lancar,” tegasnya.
Sebagaimana diketahui bahwa pemasangan alat untuk memperluas jangkauan pengukuran konsentrasi gas radon. Selain di Sumatera Barat, juga telah terpasang di Jawa Tengah, Daerah Istima Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali.
Kegiatan ini juga turut mengajak anggota Dewan Kerja Daerah (DKD) Aceh yang punya minat di bidang Teknologi Informasi yang bisa bergabung meneliti lebih lanjut tentang EWS. (bp/cst)