PRAMUKA.ID – Wakil Ketua Kwartir Nasional (Waka Kwarnas) Gerakan Pramuka ikut memberikan arahan kepada para Pembina Pendamping Kontingen peserta Perkemahan Bakti Saka Bhayangkara Tingkat Nasional (Pertikaranas) yang digelar di Bumi Perkemahan Gandus, Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (17/11/2022).
Tak tanggung-tanggung tampil 2 (dua) Waka Kwarnas dalam acara tersebut, tentunya dengan topik yang berbeda, yaitu terkait penyelenggaraan Pertikaranas 2022 dan pemahaman dengan tema penyelenggaraannya.
Waka Kwarnas/Ketua Komisi Pembinaan Anggota Muda (Binamuda), Kakak Prof. Dr. Ir. Slamet Budi Prayitno menyampaikan agar para Pembina Pendamping ikut mengapresiasi penyelenggaran Pertikaranas yang panitianya dikelola oleh adik-adik Pramuka Penegak dan Pandega, walapun tentunya mendapat bimbingan dari Pimpinan dan Pamong Saka Bhayangkara serta kakak-kakak dari Kwartir Nasional dan Kwarda Gerakan Pramuka Sumatera Selatan.
“Kalau masih ada kekurangan di sana sini, marilah kita memakluminya. Kita justru harus memberi semangat kepada adik-adik kita yang kebanyakan statusnya masih mahasiswa dan pelajar itu, tapi berani mengorganisir kegiatan besar seperti ini,” tutur Kak Budi Prayitno.
Sementara itu, Waka Kwarnas/Ketua Komisi Kehumasan dan Informatika, Kakak Berthold DH Sinaulan, SS, mengajak Pembina Pendamping di Pertikaranas ini untuk lebih memahami motto kepolisian yang berlaku universal di seluruh dunia, yaitu “to protect and to serve” atau dalam Bahasa Indonesia berarti “melindungi dan melayani”.
Pertikaranas yang diselenggarakan oleh Saka Bhayangkara yang erat kaitannya dengan Kepolisian RI, maka Kak Berthold meminta agar upaya “melindungi dan melayani”, juga dilakukan para Pembina Pendamping dalam mendidik dan membina para peserta didiknya.
Kak Berthold juga menyinggung mengenai program “Safe from Harm”, yang selanjutnya dipaparkan dan dijelaskan secara terinci oleh Andalan Nasional, Kak Syarifah Alawiyah yang juga dilaksanakan di Pertikaranas IV Tahun 2022 ini.
Menurut Kak Berthold, safe from harm atau aman dari bahaya, juga termasuk yang perlu diperhatikan para Pembina Pendamping, termasuk dalam melindungi adik-adik peserta didiknya sehingga dapat mengikuti kegiatan kepramukaan dengan aman, nyaman, dan menyenangkan.
Seusai arahan singkat Kak Berthold, sesi “Safe from Harm” dilanjutkan oleh Kak Ipeh, panggilan akrab Kak Syarifah Alawiyah, yang menjelaskan berbagai hal penting dalam pelaksanaan semua kegiatan kepramukaan, sehingga semua yang terlibat dalam kegiatan tersebut dapat mengikutinya dengan aman.
***
Teks & Foto: Yudhi Wahyudi