PRAMUKA.ID – Sebanyak 63 anggota kontingen Pramuka Indonesia turut ambil bagian dalam kegiatan 6th Summer Scout Camp Port Said 2025 yang diselenggarakan di Bumi Perkemahan Internasional Kepanduan dan Pandu Putri Port Said, Mesir. Kontingen terdiri dari 40 peserta didik Sekolah Indonesia Cairo (SIC), didampingi oleh 10 pembina dari unsur Pandega Racana KBRI Kairo, 12 guru dan staf SIC, serta seorang tenaga medis dari KBRI Kairo, pada (24/07/2025 ) waktu setempat.
Pimpinan kontingen, Iqbal Zulfikar Setyadi, menyampaikan bahwa para peserta sangat antusias mengikuti kegiatan ini, terlebih bagi sebagian besar dari mereka, ini merupakan pengalaman pertama mengikuti perkemahan bersama pandu dari Mesir. Keikutsertaan Indonesia dalam perkemahan pramuka di Mesir terakhir tercatat pada tahun 1994, sehingga partisipasi tahun ini menjadi momentum bersejarah setelah 31 tahun.
Perkemahan ini diselenggarakan kembali oleh Pusat Kepanduan Penggalang dan Penegak Port Said setelah vakum sejak 2019. Selain Indonesia, kegiatan ini juga diikuti oleh kontingen dari berbagai provinsi di Mesir, seperti Port Said, Kairo, Syarqeya, dan Gharbeya. Negara tetangga, Sudan, turut serta mengirimkan perwakilannya. Total peserta, relawan, dan panitia yang terlibat dalam kegiatan ini mencapai sekitar 300 orang.
Kontingen Indonesia tiba di lokasi perkemahan pada pukul 13.00 waktu setempat. Usai proses registrasi dan makan siang, peserta bersiap mengikuti upacara pembukaan yang digelar pada pukul 17.00. Acara ini dihadiri oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Mesir, Kakak Lutfi Rauf, serta Manajer Umum Dinas Pemuda dan Olahraga Port Said, Mohamed Abdelaziz.
Dalam sambutannya, Dubes Lutfi Rauf menekankan pentingnya pendidikan kepanduan dalam membentuk karakter dan jiwa kepemimpinan generasi muda.
Selama empat hari perkemahan, peserta mengikuti berbagai kegiatan menarik mulai dari program sub camp hingga main camp, pelatihan keterampilan, lokakarya, kerajinan tangan, halang rintang, dan outbound yang menguji ketangkasan fisik dan kerja sama tim. Pada malam pertama, para peserta disambut dengan Welcome Party yang menampilkan tarian tradisional khas Port Said.
Hari kedua diisi dengan berbagai pelatihan dan aktivitas internal di masing-masing sub camp, yang kemudian ditutup dengan malam keakraban antar peserta.
Hari ketiga merupakan puncak kegiatan, diawali dengan penjelajahan sejauh 7,5 km mengunjungi lokasi-lokasi bersejarah di Port Said seperti Freyal Garden dan Sahat Masr, tempat berdirinya Monumen Ferdinand de Lesseps, arsitek Terusan Suez. Sore harinya, kegiatan dilanjutkan dengan Hari Nasional, di mana tiap kontingen memperkenalkan budaya dan pakaian tradisional negara masing-masing. Kontingen Indonesia menampilkan pameran busana dan kain adat, menyajikan kopi khas Indonesia, serta hidangan Instan Indomie yang menarik perhatian para pengunjung.
Malam puncak perkemahan dimeriahkan dengan pertunjukan seni dari seluruh kontingen. Indonesia menampilkan Pencak Silat, Tari Wonderland, Tari Gajak Gijik, dan Tari Nandak Ajer. Suasana menjadi semakin meriah saat peserta dari berbagai negara diajak menari bersama dalam Tari Gemu Famire. Acara ditutup dengan penyerahan sertifikat keikutsertaan kepada seluruh peserta.
Pada hari terakhir, kontingen Indonesia bersiap kembali ke Kairo. Dalam acara pelepasan, Pimpinan Perkemahan Amr Hulaimiy menyampaikan apresiasi atas partisipasi aktif dan semangat para Pramuka Indonesia, serta mengundang mereka untuk kembali hadir di edisi selanjutnya.
Setibanya di SIC, para peserta disambut hangat oleh Dubes Lutfi Rauf yang menyampaikan rasa syukur dan kebanggaan atas prestasi dan peran positif yang telah ditunjukkan para peserta dalam mengharumkan nama Indonesia di tingkat internasional.
Pewarta: Iqbal Zulfikar Setyadi
Editor: PusdatinKN