Pramuka.id – Rabu, 20 September 23 merupakan momentum yang luar biasa bagi kontingen Sulawesi Tengah, karena pada hari itu adalah kesempatan mereka untuk memperkenalkan dan mempertunjukkan Seni Tari Tradisional Khas Suku Pamona, suku dari Sulawesi Tengah kepada para peserta Pertinas SBH ke-VI.
Kilas balik, Tari Dero atau Madero adalah tari yang berasal dari Kabupaten Poso Sulawesi Tengah, yang dimana tarian ini merupakan tarian tradisi khas masyarakat suku Pamona yang mendiami hampir seluruh wilayah yang berada di kabupaten Poso.
Suku Pamona sendiri merupakan suku yang terdiri dari berbagai gabungan etnis yang ada di Sulawesi Tengah, dan telah lama mempertahankan tarian ini. Terutama bagi mereka yang bermukim di sepanjang lembah danau Poso.
Adapun makna dari tarian ini bagi suku Pamona yaitu melambangkan hal suka cita dan kebahagiaan meski awal mulanya tarian ini adalah sebagai bentuk ungkapan rasa syukur atas panen padi yang melimpah sebagai wujud kerukunan serta bisa dijadikan sebagai ajang pencarian jodoh.
Tarian ini pun termasuk tarian yang bersifat massal, yang dimana jumlah dari penari nya tidak dibatasi dan gerakannya sangat mudah untuk ditiru bahkan oleh orang awam sekalipun.
Selanjutnya, mengenai gerakan dari Tarian Dero ini. Pertama, dimulai dengan penari berdiri berdampingan dan membentuk lingkaran. Lalu, bergandengan tangan sebelum melangkah kaki kesebelah kiri dan beralih kesebelah kanan 2 (dua) kali hitungan dari masing-masing gerakan langkah kaki.
Pewarta : Muhammad Zaldy Zulfikar
## ### # ##