PRAMUKA.ID – Dengan bangga Kontingen Daerah Banten menampilkan salah satu kesenian yang masih dilestarikan, terutama oleh anak-anak muda. Konda Banten tampilkan tari Banten Jawara, Walijamaliha, dan kesenian debus yang ikonik dari Provinsi Banten. Salah satu tarian Banten Jawara ini menunjukan khas budayanya dengan mewariskan kesenian yang berkelanjutan dari nenek moyang Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
Selama ini untuk kegiatan kesenian ini kita selalu ditampilkan dalam kegiatan upacara adat yang salah satunya seperti hari-hari peringatan besar itu pun sering kita laksanakan. Seperti ada kasepuhan yang ada di Kabupaten Lebak sebagai penyambutan. Pada dasarnya sebagai anak muda yang terlahir di Provinsi Banten tentunya harus bisa menjaga kearifan lokal sebagai hasil dari nenek moyang untuk tetap dilestarikan sampai anak cucu nanti.
Kaum laki-laki suku Banten, di sekitar Baduy Dalam umumnya menggunakan pakaian dengan lengan Panjang dengan warna serba putih. Karena warnanya putih serta cara penggunaannya hanya dengan disangsangkan atau dilekatkan saja pada badan, sehingga baju ini disebut juga sebagai jamang sangsang. Salah satunya pakaian Baduy yang digunakan berwarna putih ini melambangkan kehidupannya yang suci dan tidak terpengaruh dengan budaya luar.
Salah satu yang menjadi sorotan adalah suatu suku tersebut tidak menggunakan alat modern seperti listrik, sehingga tidak alat penerangan seperti lampu melainkan hanya menggunakan obor. Pada kesehariannya mereka adalah seorang petani yang mengandalkan hasil alam.
Penulis : Farhatun Nisa (Humas Pertikawan)