PRAMUKA.ID – Kegiatan Subcamp Taman Wisata Alam Gunung Pancar menjadi pusat perhatian para peserta Pertikawan Nasional dengan berbagai materi yang menggugah kesadaran lingkungan. Selama tiga hari, peserta dibimbing untuk memahami pentingnya konservasi alam melalui berbagai topik menarik, termasuk pengelolaan kawasan konservasi, perlindungan flora dan fauna, serta peran generasi muda dalam upaya pelestarian lingkungan.
Kegiatan diawali dengan materi Pengenalan Kawasan Konservasi yang disampaikan oleh tim dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Peserta diajak memahami fungsi vital kawasan konservasi dalam menjaga keanekaragaman hayati serta mencegah kerusakan ekosistem. Konservasi bukan sekadar melindungi alam, tapi juga menjaga keseimbangan hidup manusia.
Sesi berikutnya fokus pada Pengenalan Satwa dan Tumbuhan Liar yang Dilindungi, di mana peserta diperkenalkan dengan spesies-spesies endemik dan langka yang ada di Indonesia. Mereka diajari bagaimana mengidentifikasi satwa liar di hutan dan pentingnya menjaga habitat mereka agar terhindar dari kepunahan.
Salah satu momen penting dalam subcamp ini adalah diskusi mengenai peranan generasi muda dalam pengelolaan taman nasional. Para peserta diajak memahami bagaimana generasi muda bisa terlibat langsung dalam menjaga taman nasional, baik melalui kegiatan sukarela maupun advokasi lingkungan. Anak muda punya kekuatan besar untuk menciptakan perubahan positif. Dengan semangat yang mereka miliki, mereka bisa menjadi pelindung alam di masa depan.
Sebagai bagian dari Upaya Estuaria Nian Kawasan Konservasi melalui Pendakian, peserta diajak melakukan pendakian ringan di sekitar Gunung Pancar. Dalam perjalanan, mereka belajar tentang upaya pelestarian dan pentingnya tidak merusak ekosistem selama mendaki. Pengalaman ini membuka mata banyak peserta tentang betapa rentannya alam terhadap kerusakan manusia.
Sesi Pengenalan Profesi di Kawasan Konservasi menarik perhatian peserta yang ingin terlibat lebih jauh dalam dunia lingkungan. Profesi seperti Polisi Hutan (Polhut), Penyuluh, hingga Manggala Agni diperkenalkan sebagai karir yang memiliki peran penting dalam perlindungan alam. Diskusi ini memberikan wawasan baru bagi peserta yang ingin menjadikan lingkungan sebagai fokus masa depan mereka.
Materi terkait Penanggulangan Peredaran Tumbuhan dan Satwa Ilegal serta Penyelamatan Satwa Eksitu menekankan pentingnya aksi nyata generasi muda dalam melawan perdagangan ilegal yang mengancam keanekaragaman hayati. Peserta diajak untuk berkontribusi dalam menjaga satwa dan tumbuhan dari perburuan liar serta meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya konservasi.
Sebagai penutup, peserta dikenalkan pada Pengelolaan Kawasan Konservasi yang Berstatus Internasional, di mana mereka mempelajari bagaimana Indonesia berperan dalam menjaga situs-situs alam yang diakui dunia internasional. Hal ini menjadi inspirasi bagi peserta untuk melihat pentingnya menjaga kawasan-kawasan alam sebagai warisan dunia yang harus dilestarikan.
Subcamp Taman Wisata Alam Gunung Pancar tidak hanya memberikan pengetahuan baru, tetapi juga menanamkan semangat konservasi di hati para peserta. Dengan materi yang komprehensif dan interaktif, kegiatan ini sukses menggugah kesadaran generasi muda untuk lebih peduli dan aktif dalam upaya pelestarian alam.
Penulis : Mira Octaviani (Humas Pertikawan)