Tidak ada batasan bagi Pramuka dalam meraih impiannya. Kwartir Cabang Kota Madiun mengadakan Uji Pramuka Garuda pada minggu kedua bulan Desember ini. Hampir semua gugusdepan di Kota Madiun, Jawa Timur mengikuti pengujian Pramuka Garuda tersebut. Pramuka Garuda adalah capaian tertinggi dalam setiap golongan Pramuka. Tidak hanya itu, Pramuka Garuda juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi orang-orang di sekitarnya, sehingga untuk menjadi Pramuka Garuda tidak mudah apabila tanpa persiapan.
Rafi Mei Ega (15) atau akrab dipanggil Rafi adalah salah satu Pramuka Penggalang dari Gugusdepan 02-057 SMP Negeri 2 Madiun. Rafi merasa sangat senang dan bangga dapat mengikuti uji Pramuka Garuda ini mengingat Pramuka Garuda adalah tingkat tertinggi dalam setiap golongan Pramuka.
Uji Pramuka Garuda Penggalang ini dilaksanakan di Kwartir Cabang Kota Madiun. Rafi termotivasi mengikuti uji Pramuka Garuda ini berkat dukungan dari kakak kelasnya dulu dan pembina. Persiapan yang dilakukan Rafi hanya berjalan seminggu saja. Menurutnya, tes yang paling sulit adalah dia harus membuat 6 hasta karya. Meskipun dalam kondisi yang serba terbatas saat ini semangat Rafi tidak padam.
“Saya berharap adik kelas saya yang saat ini kelas 8 dapat mengikuti jejak kita (kelas 9) untuk meraih Pramuka Garuda,” ungkap Rafi.
Tidak hanya Rafi, ada juga Alya Febrina atau Alya (14) sebagai Pramuka Penggalang dari Gugusdepan 03.066 SMP Negeri 5 Madiun juga tidak patah semangat dalam meraih Pramuka Garuda.
Alya ingin membuktikan bahwa masa pandemi ini tidak menghalangi semangatnya untuk berlatih dan mengembangkan diri dalam Pramuka, khsusunya untuk meraih Pramuka Garuda. Menurut Alya, pembinanya yang memberikan motivasi untuk menjadi Pramuka Garuda. Alya merasa tidak mengalami kesulitan ketika mengikuti setiap tesnya, karena sudah mempersiapkannya bersama pembina.
“Saya berharap, saya bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan menjadi contoh yang baik juga bagi Pramuka Penggalang lainnya,” ungkap Alya bersemangat.
Semangat meraih Pramuka Garuda tidak hanya dimiliki oleh Penggalang saja, begitu pula Penegak. Nabilah Lathifah (18) adalah Pramuka Penegak dari Gugusdepan 02.094 SMA Negeri 5 Madiun. Berbeda dari Penggalang, pengujian Pramuka Garuda Penegak dilaksanakan di Bumi Perkemahan Ngrowo Bening Kota Madiun.
Menurut Nabilah, yang perlu disiapkan dalam mengikuti uji Pramuka Garuda adalah siap mental dan harus teliti dalam mengurus setiap berkas persyaratannya. Selain itu, tes penguasaan seni adalah yang paling berkesan karena dapat melihat penampilan dari Pramuka lain.
Nabilah sendiri menampilkan Solah Madiun dan Tari Warak Dugder. Awalnya Nabilah mengira tes Pramuka Garuda itu sulit, ternyata tidak sulit seperti yang dibayangkan, justru dapat menambah ilmu, pengalaman baru, dan nasihat juga dari para pengujinya.
“Semoga semakin banyak Pramuka Garuda dari sekolah saya dan ilmu yang saya dapat hingga saat ini dapat bermanfaat bagi diri saya dan orang lain,” ungkap Nabilah.
Ternyata masih banyak Penegak yang tidak kalah semangatnya dengan golongan lainnya untuk meraih Pramuka Garuda. Geral Revandeka Putra (17) adalah Pramuka Penegak dari Gugusdepan 02.075 SMA Negeri 4 Madiun. Menurut Geral, Pramuka Garuda itu tidak hanya menuntutnya untuk menjadi teladan di lingkungan sekitarnya, tetapi juga menuntunnya untuk menjadi lebih baik dan bisa bermanfaat bagi sekitarnya.
Selain Geral, ada 3 Pramuka dari gugusdepannya yang mengikuti uji Pramuka Garuda. Geral sangat bersemangat ketika dilakukan pengecekan SKK (Syarat Kecakapan Khusus) dan SKU (Syarat Kecakapan Umum), karena saat sesi tersebut dia bisa menceritakan pengalamannya dalam meraih TKK maupun TKUnya dan juga mendapatkan tambahan wawasan dari Kakak Penguji yang sudah berpengalaman.
“Jangan mudah menyerah dalam meraih Pramuka Garuda. Jangan dilihat dari sebesar apa penghargaannya, tetapi dampak apa yang kita berikan setelah meraihnya.” terang Geral.
Teks: Kak Isha
Foto: Dok. Pribadi Rafi, Alya, Nabila dan Geral