PRAMUKA.ID – Udara sejuk Mandalawangi Cibodas menjadi saksi semangat puluhan anggota muda Saka Wanabakti dalam mengikuti Pendidikan Dasar (DIKSAR) yang digelar pada 9–12 Mei 2025. Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Saka Wanabakti Kwartir Cabang Jakarta Pusat dan Jakarta Barat, yang diikuti oleh total 40 peserta dan 16 panitia dari berbagai sekolah.
Dengan membawa tema “Berdayakan Potensi Diri, Wujudkan Perubahan dalam Menjaga & Melestarikan Hutan,” kegiatan DIKSAR ini tidak hanya menjadi ajang pelatihan, tapi juga pengalaman berharga bagi para peserta dalam memahami pentingnya pelestarian alam melalui pendidikan kepramukaan.
Perkemahan yang berlangsung selama empat hari tiga malam ini diisi dengan berbagai materi dan praktik lapangan. Peserta dibekali dengan empat krida utama Saka Wanabakti, yaitu Tatawana (tata guna hutan), Binawana (pembinaan hutan), Gunawana (pemanfaatan hutan), dan Reksawana (perlindungan hutan).
Selain itu, mereka juga mengikuti pelatihan survival, penjelajahan, hingga pendakian yang menguji mental, fisik, dan kerjasama tim.
Pamong Saka Jakarta Pusat, Kak Joe Fahlevi, saat membuka kegiatan berpesan kepada seluruh peserta agar menjaga semangat, mengikuti setiap kegiatan dengan baik, dan yang tak kalah penting: menjaga kesehatan selama perkemahan.
Meskipun perjalanan ke lokasi cukup panjang, semangat peserta tidak padam. Salah satunya disampaikan oleh Kak Elza dari SMAN 57 Jakarta. Ia mengatakan, “Sangat-sangat senang karena rasa kekeluargaannya dekat banget, merasa solid, jelas seru walaupun 12 jam terjebak di kemacetan. Harapannya, semoga bisa sering-sering ada acara kayak gini. Terima kasih buat semua yang terlibat!”
Senada dengan itu, Kak Maura dari MAN 16 Jakarta juga mengungkapkan antusiasmenya. “Seru banget! Bisa nambah relasi, wawasan, dan pengalaman. Aku jadi paham tentang bivak dan krida-krida yang awalnya asing. Pas tracking pun seru banget, suka banget naik gunung walaupun pengin sampai ke puncaknya juga.”
DIKSAR ini bukan sekadar kegiatan alam bebas biasa. Tujuan utama kegiatan adalah mengembangkan kreativitas, kepedulian terhadap lingkungan, serta membentuk pribadi yang tangguh baik secara mental, moral, maupun fisik.
Peserta tidak hanya dipersiapkan menjadi anggota resmi Saka Wanabakti, tetapi juga calon pemimpin masa depan yang peduli terhadap kelestarian hutan. Mereka dilatih untuk bisa menjadi penggerak di masyarakat dalam menjaga lingkungan, khususnya kawasan hutan, yang kini semakin terancam.
Sumber: Kak Zulfi
Penulis: Pusdatin Kwarda DKI Jakarta