PRAMUKA.ID – Pada Jumat, 27 September 2024, berlangsung rapat pembahasan terkait optimalisasi Satuan Karya (SAKA) pada Gerakan Pramuka yang diadakan di Ruang Rapat Lantai 13 Kemenko PMK dan secara daring melalui Zoom Meeting. Rapat tersebut dimulai pada pukul 09.10 WIB, dihadiri oleh beberapa tokoh penting seperti Kak Wahyu Adi, Waka Kwarnas Bidang Sakoma, serta perwakilan dari kementerian dan lembaga terkait lainnya. Diskusi ini merupakan tindak lanjut dari rapat sebelumnya yang telah berlangsung dua bulan lalu, guna membahas perkembangan Gerakan Pramuka dan peran SAKA dalam pemberdayaan pemuda.
Dalam rapat tersebut, Kak Ricki dari PMKD memaparkan pentingnya mendukung bonus demografi Indonesia dengan memperkuat pendidikan karakter melalui kegiatan Pramuka. Beliau juga menyoroti beberapa isu penting terkait Satuan Karya, di antaranya minimnya keaktifan Kementerian/Lembaga (K/L) pengampu SAKA dalam mengurus Pinsakanas, serta tidak adanya pengajuan anggaran dari beberapa K/L. Perlu dilakukan optimalisasi peran dan pengelolaan SAKA agar kontribusinya dalam Gerakan Pramuka semakin signifikan, terutama dalam menghadapi tantangan ke depan.
Kak Wahyu Adi, selaku Waka Kwarnas Bidang Sakoma, menyampaikan bahwa dari 12 SAKA yang ada, beberapa di antaranya belum aktif. Beliau juga menyebutkan perlunya penyusunan ulang MOU terkait kepengurusan SAKA. Beberapa SAKA rintisan seperti SAR dan BNPB juga perlu didorong untuk mendapatkan anggaran yang lebih jelas. Selain itu, SAKA Amal Bakti dari Kementerian Agama juga sedang diupayakan untuk mendapatkan dukungan lebih besar agar dapat berfungsi secara optimal dalam mendukung program-program Gerakan Pramuka.
Sementara itu, Kak Amar Ahmad dari Kemenpora menekankan pentingnya optimalisasi kegiatan SAKA dan SAKO pada tahun-tahun mendatang. Beliau mengusulkan agar program SAKA dimasukkan dalam agenda revisi Undang-Undang Pramuka, terutama terkait SAKA Amal Bakti yang masih berstatus rintisan. Selain itu, beliau mengajak seluruh kementerian terkait untuk terlibat dalam pengembangan dan penguatan SAKA, serta mendorong organisasi-organisasi kepemudaan untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan SAKO.
Kak M. Arfan dari Bappenas menyoroti perlunya peningkatan partisipasi pemuda dalam kegiatan sosial kemasyarakatan melalui Gerakan Pramuka. Dalam ranwal RPJMN 2025-2029, terdapat prioritas untuk meningkatkan kualitas pemuda dalam pendidikan, kesehatan, dan karakter, termasuk melalui Pramuka. Beliau juga menegaskan pentingnya sinergi antara program kepemudaan dengan program pemerintah jangka panjang untuk mendukung pembangunan sumber daya manusia Indonesia.
Selama diskusi, beberapa masalah yang dihadapi SAKA, seperti kurangnya anggaran dan kepemimpinan yang berganti di beberapa kementerian, diakui sebagai kendala yang memerlukan solusi. Rencana optimalisasi SAKA untuk tahun 2025 menjadi perhatian utama, dengan usulan untuk meningkatkan dukungan dari kementerian kunci dan stakeholders seperti Kemenko PMK, Kemenpora, dan Bappenas.
Rapat ini diakhiri dengan kesimpulan bahwa akan ada pertemuan lanjutan pada bulan Oktober untuk menindaklanjuti hasil rapat ini. Semua pihak diharapkan dapat mempersiapkan data keanggotaan SAKA secara lebih terperinci, serta menyusun strategi optimalisasi yang melibatkan kolaborasi antar-lembaga untuk menciptakan “Kolaborasi Hebat Bermartabat” dalam mendukung Gerakan Pramuka dan pemberdayaan pemuda Indonesia.
Editor: Pusdatin Kwarnas