PRAMUKA.ID – Anggota Gerakan Pramuka Kota Palangka Raya turut serta berpartisipasi dalam pencatatan rekor peserta Festival Mangenta terbanyak, oleh Musium Rekor Dunia-Indonesia (Muri), yang merupakan rangkaian dari Festival Budaya Isen Mulang tahun 2022, Minggu (22/05/2022).
Puluhan anggota Pramuka dihadirkan dari untuk berkumpul sejak pukul 06.00 pagi di Bundaran Besar, Kota Palangka Raya, untuk turut serta ikut andil dalam pencatatan sejarah atas masuknya salah satu tradisi khas suku asli Kalimantan Tengah dalam catatan Muri.
“Ini sebagai bentuk partisipasi kami dalam melestarikan kebudayaan dan tradisi asli Kalimantan Tengah,” kata Rahmadi salah satu anggota Pramuka Kota Palangka Raya yang ikut dalam kegiatan.
Andalan dari Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Palangka Raya ini mengajak kepada seluruh anggota Pramuka yang ada di kota setempat, untuk ikut andil dalam melestarikan budaya asli Kalimantan Tengah.
“Melestarikan budaya adalah tugas kita bersama. Jika tidak kita mulai dari sekarang, budaya-budaya yang ada ini, akan hilang terkerus oleh perkembangan jaman,” tegas Rahmadi.
Senior Manager MURI, Awan Rahargo mengatakan, pencatatan rekor Muri Festival Mangenta dengan kategori terbanyak ini merupakan salah satu wujud pelestarian budaya nenek moyang yang harus dilakukan, agar tidak hilang dan tetap dapat diketahui oleh masyarakat terutama generasi muda yang akan datang.
“Tadi kami juga sempat mewawancarai beberapa peserta yang ikut dalam Festival Mangenta ini. Ternyata mereka baru pertama kali mengetahui trandisi membuat Kenta ini. Untuk itu, ini perlu untuk kita jaga dan lestarikan bersama-sama,” katanya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Tengah, Adiah Chandra Sari mengatakan, Mangenta merupakan suatu kegiatan yang berasal dari nenek moyang suku Dayak di provinsi setempat, yang terus diwariskan secara turun temurun.
“Pencatatan rekor MURI ini sekaligus sebagai sarana strategis untuk mempromosikan budaya Mangenta kepada masyarakat. Bukan hanya bagi masyarakat Kalimantan Tengah, namun juga bagi masyarakat Indonesia dan mancanegara,” katanya.
Mangenta adalah kegiatan kaum petani bersyukur atas dimulainya panen padi pada saat musim tiba untuk menuai. Kenta (makanan/kudapan) yang dianggap sebagai Panginan Bakas khususnya Das Kahayan dimana makanan/kudapan tersebut hanya ditemukan pada saat-saat tertentu dan acara adat seperti Pakanan Batu.
Bahan yang diperlukan untuk membuat Kenta adalah padi ketan, kelapa muda, gula putih/gula merah dan air kelapa muda. Cara membuatnya, pertama padi ketan yang sudah direndam dan ditiriskan, disangrai selama kurang lebih 10 menit dengan api sedang. Padi yang sudah disangrai kemudian ditumbuk hingga halus.
Sedangkan cara memasak Kenta adalah pertama, kenta yang sudah bersih ditambah dengan air kelapa secukupnya dan diamkan selama kurang lebih lima menit. Kemudian tambahkan gula pasir/gula merah dan parutan kelapa serta garam secukupnya. Terakhir, aduk hingga bercampur rata dan diamkan kurang lebih 5 menit, dan Kenta siap dihidangkan.(sk-pky)
Foto: Rahmadi ISJ1577
Anggota Pramuka Kota Palangka Raya saat mengikuti prosesi pencatatan rekor Muri Festival Mangenta, dengan kategori peserta terbanyak, di Bundaran Besar, kota setempat, Minggu (22/05/2022).