LEMBATA – Banjir dan tanah longsor yang melanda Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (4/4/2021) meninggalkan duka yang mendalam bagi warga dan kita semua.
Bencana itu tidak hanya meluluhlantakkan harta benda masyarakat tapi juga menelan korban jiwa yang tak sedikit jumlahnya, bahkan hingga hari Rabu (7/4/2021) masih banyak warga masyarakat yang dinyatakan hilang hingga kini belum dapat diketemukan dan masih dalam pencarian oleh berbagai pihak.
Terdapat beberapa desa yang terdampak banjir dan tanah longsor, yaitu di Kecamatan Ile Ape, yakni Desa Waowala, Tanjung Batu, dan Amakaka. Sementara di Kecamatan Ile Ape Timur meliputi Desa Jontona, Lamawolo, dan Waimatan.
Menyikapi bencana itu, Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Lembata bersama Kwartir Ranting (Kwarran) Ile Ape telah mengerahkan anggota Gerakan Pramuka bersama masyarakat untuk melakukan pencarian korban yang hingga saat ini masih belum diketemukan, terang pengurus Kwarcab Gerakan Pramuka Lembata, Kak Veky Making melalui pesan singkat WhatsApp Rabu (7/4/2021) malam.
Kak Veky menambah bahwa selain mencari korban yang hilang, anggota Pramuka ikut melakukan evakuasi warga masayarakat yang terdampak bencana ketempat pengungsian.
Hari ini, Kamis (8/4/2021) aksi Pramuka di Lembata masih melakukan kegiatan yang sama seperti pada hari Rabu kemarin, yaitu melakukan pencarian korban yang hilang dan evakuasi warga yang terdampak bencana, ungkap kak Veky Making.
Teks: Saiko Damai
Foto: Tim Avakuasi Pramuka Lembata.