Warta Pramuka
Selasa, 20 Mei 2025
  • Home
  • Warta Pramuka
  • Warta Foto
  • Warta Video
  • Opini
  • Tautan
    • WOSM
    • SDGs
    • PRAMUKA.OR.ID
  • Radio
  • Scouts for SDGs
  • Buletin
No Result
View All Result
  • Home
  • Warta Pramuka
  • Warta Foto
  • Warta Video
  • Opini
  • Tautan
    • WOSM
    • SDGs
    • PRAMUKA.OR.ID
  • Radio
  • Scouts for SDGs
  • Buletin
No Result
View All Result
Warta Pramuka
No Result
View All Result

Pesan dari Tanah Gayo: Kontingen Daerah Aceh Suguhkan Tarian Simbolik Gajah dan Elang di Pentas Seni Pertikawan Nasional

Publikasi Pusdatin
Jumat, 27 Sep 2024
/ Kwarnas, Saka, Warta Pramuka
Telah dibaca 2193 Kali
Pesan dari Tanah Gayo: Kontingen  Daerah Aceh Suguhkan Tarian Simbolik Gajah dan Elang di Pentas Seni Pertikawan Nasional
Share on FacebookShare on Twitter

PRAMUKA.ID – Pentas Seni Pertikawan Nasional 2024 di Bumi Perkemahan Cibubur kembali diramaikan dengan kehadiran berbagai tarian tradisional dari seluruh penjuru nusantara. Salah satu yang mencuri perhatian adalah penampilan Kontingen Daerah Aceh yang menyuguhkan tarian khas dari tanah Gayo. Dibawakan dengan luwes oleh para penari muda, tarian ini tidak hanya indah secara estetika, tetapi juga sarat makna.

Dengan judul “Gajah dan Elang”, tarian ini menggambarkan interaksi simbolis antara dua hewan besar tersebut yang hidup di tengah hutan Aceh. Menurut Azahra, perwakilan penari dari kontingen Aceh, tarian ini mengangkat kisah seekor gajah yang sedang tertidur lelap dan kemudian dibangunkan oleh elang yang terbang melintasi hutan. “Pesannya adalah bahwa gajah hanya akan bangun jika ada sesuatu yang positif yang memotivasinya. Jika tidak, dia akan tetap tertidur,” ujar Azzahra saat diwawancarai usai penampilannya.

BACA JUGA

UINSU Medan Dorong Penelitian Pendidikan Kepramukaan

UINSU Medan Dorong Penelitian Pendidikan Kepramukaan

Menjadi Tangguh dan Berkarakter: Calon Penegak Putra SMAN 19 Bone dilantik menjadi Penegak Bantara

Menjadi Tangguh dan Berkarakter: Calon Penegak Putra SMAN 19 Bone dilantik menjadi Penegak Bantara

Makna ini tidak hanya sekedar cerita fabel, tetapi merupakan metafora yang mendalam tentang pentingnya dorongan positif dalam kehidupan. Gajah, yang dilambangkan sebagai sosok yang kuat namun membutuhkan motivasi, mewakili manusia yang seringkali terjebak dalam kondisi stagnan. Sementara itu, elang digambarkan sebagai pemimpin yang bijaksana, pembawa harapan, dan inspirasi yang mampu mengarahkan gajah menuju tujuan yang lebih baik.

Pesan dari tarian ini sangat relevan dengan tema kegiatan Pertikawan Nasional, yaitu membangkitkan semangat persatuan dan kerja sama di kalangan pramuka. Seperti halnya gajah yang butuh elang untuk bangkit, para peserta diharapkan dapat saling mendukung, memotivasi, dan menginspirasi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama. “Fokus utama dari tarian ini adalah interaksi antara gajah dan elang, karena keduanya memiliki peran penting dalam cerita tersebut,” tambah Azzahra.

Tarian ini diperkaya dengan gerakan dinamis yang menggambarkan karakteristik hewan tersebut. Gajah digambarkan dengan gerakan yang mantap dan berat, sementara elang ditampilkan dengan gerakan lincah dan ringan, seolah-olah terbang mengitari hutan. Perpaduan antara dua karakter ini memberikan tampilan yang kontras namun harmonis, membuat penonton terpukau dengan keselarasan yang dihasilkan.

Tidak hanya kuat dalam gerakan, tarian ini juga diperkuat dengan iringan musik tradisional Aceh yang mendayu-dayu, membawa suasana hutan Gayo yang tenang namun penuh misteri ke tengah panggung. Kostum para penari pun didesain khusus untuk mewakili karakter gajah dan elang, dengan hiasan kepala dan aksesoris yang mencerminkan hewan-hewan tersebut.

“Harapannya, tarian ini dapat memberikan pesan agar kita semua bisa menjadi ‘elang’ bagi sesama, menjadi sumber motivasi dan membawa perubahan yang baik,” ujar Azahra dengan semangat. Dia juga berharap bahwa tarian Gayo ini bisa dikenal lebih luas, tidak hanya di kalangan Pramuka, tetapi juga di masyarakat umum sebagai salah satu kekayaan budaya yang dimiliki Aceh.

Penampilan kontingen Aceh ini mendapat tepuk tangan meriah dari penonton yang hadir. Mereka berhasil membuktikan bahwa kesenian tradisional bisa menyampaikan pesan moral yang mendalam dan relevan bagi generasi muda saat ini. Semoga dengan adanya pertunjukan seperti ini, tarian khas dari daerah-daerah seperti Gayo dapat terus dilestarikan dan menjadi inspirasi bagi kegiatan pramuka dan kebudayaan di Indonesia.

Penulis : Mira Octaviani (Humas Pertikawan)

Kata Kunci: Pertikawanpertikawan nasional
Sebelumnya

Kontingen Daerah Sumatera Utara Perkenalkan Kekayaan Etnis di Pentas Seni Pertikawan Nasional

Sesudahnya

Buletin Pertikawan Edisi 4: Giat Pertikawan, Tingkatkan Wawasan dan Keterampilan!

Warta Terkait

UINSU Medan Dorong Penelitian Pendidikan Kepramukaan
Gudep

UINSU Medan Dorong Penelitian Pendidikan Kepramukaan

Menjadi Tangguh dan Berkarakter: Calon Penegak Putra SMAN 19 Bone dilantik menjadi Penegak Bantara
Kwarran

Menjadi Tangguh dan Berkarakter: Calon Penegak Putra SMAN 19 Bone dilantik menjadi Penegak Bantara

Kwarran Banyumas Menyelenggarakan Lomba Gelar Ketrampilan Penggalang
Kwarran

Kwarran Banyumas Menyelenggarakan Lomba Gelar Ketrampilan Penggalang

Ketua Kwarnas Lantik Pengurus Kwarda Bali Masa Bakti 2024–2029
Kwarda

Ketua Kwarnas Lantik Pengurus Kwarda Bali Masa Bakti 2024–2029

47 Pramuka Penggalang Di Grobogan Dikukuhkan Pramuka Garuda
Kwarcab

47 Pramuka Penggalang Di Grobogan Dikukuhkan Pramuka Garuda

Pramuka Peduli Buleleng Mantapkan Program Sosial, Kemanusiaan dan Lingkungan
Kwarcab

Pramuka Peduli Buleleng Mantapkan Program Sosial, Kemanusiaan dan Lingkungan

Next Post
Buletin Pertikawan Edisi 4: Giat Pertikawan, Tingkatkan Wawasan dan Keterampilan!

Buletin Pertikawan Edisi 4: Giat Pertikawan, Tingkatkan Wawasan dan Keterampilan!

Tampilkan Penampilan Yang Energik, Sulawesi Utara Meriahkan Pentas Seni Pertikawan 2024

Tampilkan Penampilan Yang Energik, Sulawesi Utara Meriahkan Pentas Seni Pertikawan 2024

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WartaTerbaru

Menjadi Tangguh dan Berkarakter: Calon Penegak Putra SMAN 19 Bone dilantik menjadi Penegak Bantara

Menjadi Tangguh dan Berkarakter: Calon Penegak Putra SMAN 19 Bone dilantik menjadi Penegak Bantara

Kwarran Banyumas Menyelenggarakan Lomba Gelar Ketrampilan Penggalang

Kwarran Banyumas Menyelenggarakan Lomba Gelar Ketrampilan Penggalang

Ketua Kwarnas Lantik Pengurus Kwarda Bali Masa Bakti 2024–2029

Ketua Kwarnas Lantik Pengurus Kwarda Bali Masa Bakti 2024–2029

47 Pramuka Penggalang Di Grobogan Dikukuhkan Pramuka Garuda

47 Pramuka Penggalang Di Grobogan Dikukuhkan Pramuka Garuda

Pramuka Peduli Buleleng Mantapkan Program Sosial, Kemanusiaan dan Lingkungan

Pramuka Peduli Buleleng Mantapkan Program Sosial, Kemanusiaan dan Lingkungan

Opini Kakak

8 Pokok-Pokok Pemikiran Baden Powell tentang Hidup, Anak Muda, Pramuka, dan Dunia
Opini

8 Pokok-Pokok Pemikiran Baden Powell tentang Hidup, Anak Muda, Pramuka, dan Dunia

Evolusi Korps Pelatih Menjadi Tim Pelatih pada Pusdiklatcab
Opini

Evolusi Korps Pelatih Menjadi Tim Pelatih pada Pusdiklatcab

“Dispuanko Triangle” Metode Efektif dalam Menunjang Keberhasilan Membina Pramuka Penegak
Opini

“Dispuanko Triangle” Metode Efektif dalam Menunjang Keberhasilan Membina Pramuka Penegak

Opini

Merawat Pramuka Berjiwa Pancasila

Warta Pramuka

PRAMUKA.ID merupakan laman khusus Warta Gerakan Pramuka yang dikelola oleh Kwartir Nasional untuk mempublikasikan informasi dari seluruh anggota Gerakan Pramuka. #SetiapPramukaAdalahPewarta

  • Kebijakan Privasi
  • Warta Pramuka

© 2024 Warta Gerakan Pramuka

No Result
View All Result
  • Home
  • Warta Pramuka
  • Warta Foto
  • Warta Video
  • Opini
  • Tautan
    • WOSM
    • SDGs
    • PRAMUKA.OR.ID
  • Radio
  • Scouts for SDGs
  • Buletin

© 2024 Warta Gerakan Pramuka