Warta Pramuka
Sabtu, 10 Mei 2025
  • Home
  • Warta Pramuka
  • Warta Foto
  • Warta Video
  • Opini
  • Tautan
    • WOSM
    • SDGs
    • PRAMUKA.OR.ID
  • Radio
  • Scouts for SDGs
  • Buletin
No Result
View All Result
  • Home
  • Warta Pramuka
  • Warta Foto
  • Warta Video
  • Opini
  • Tautan
    • WOSM
    • SDGs
    • PRAMUKA.OR.ID
  • Radio
  • Scouts for SDGs
  • Buletin
No Result
View All Result
Warta Pramuka
No Result
View All Result

Para Sultan dan Pramuka

oleh Kak Suyatno

pramuka.id
Rabu, 19 Jan 2022
/ Opini
Telah dibaca 1516 Kali
Para Sultan dan Pramuka

Grafis : Freepik

Share on FacebookShare on Twitter

Hari-hari ini, dunia informasi dipenuhi oleh para sultan (sebutan untuk Crazy Rich). Memang begitulah perkembangan bahasa yang salah satunya bergantung pemakai bahasa. Kata sultan yang dahulunya untuk sebutan pemimpin atau raja sekarang bermakna menyempit. Kata sultan dipakai untuk orang cepat kaya.

Sultan adalah kata simbolis untuk orang kaya tiba-tiba atas jerih payahnya yang mencengangkan hasilnya. Para sultan itu tercipta dari kesuksesan mengolah media sosial menjadi keasyikan melangkah sampai menghasilkan fulus. Fulus yang dihasilkan melebihi perkiraan kaum tua berpikir.

BACA JUGA

8 Pokok-Pokok Pemikiran Baden Powell tentang Hidup, Anak Muda, Pramuka, dan Dunia

8 Pokok-Pokok Pemikiran Baden Powell tentang Hidup, Anak Muda, Pramuka, dan Dunia

Evolusi Korps Pelatih Menjadi Tim Pelatih pada Pusdiklatcab

Evolusi Korps Pelatih Menjadi Tim Pelatih pada Pusdiklatcab

Lihat saja, Dony Salmanan dari Bandung menjadi sultan karena disiplin, berani, dan setia membuat konten montir untuk diunggah di yutubnya. Rafi Ahmad meledak kekayaannya bukan karena ngartis semata tetapi karena konten yang terus menerus diunggah dan digemari nitizen.

Ghozali, pemuda culun, tiba-tiba kaya raya setelah telaten, taat asas, gigih, dan santai dalam menjalankan keinginan. Ghozali dengan disiplinnya fokus pada konten NFT.

Karena dunia saat ini berada pada komputasi, segalanya bisa cepat atau tiba-tiba ditinggalkan dan hilang. Kecepatan komputasi bisa membalikkan logika konservatif. Logika konservatif itu adalah para orangtua, pembina, guru, dan tokoh tua yang memandang semuanya bertahap, berproses, dan dari sedikit demi sedikit.

Parahnya, para orangtua itu akan menganggap para sultan baru pasti ada yang tidak beres. Ada tuduhan KKN. Ada tuduhan punya tuyul. Ada tuduhan muskil.

Para orangtua lupa bahwa perkembangan dunia yang melampaui perkiraan saat ini akan mengubah dan mematikan karya sebelumnya. Anak muda yang kelak menjadi sultan itu justru masuk ke dalam perkembangan dunia.

Tentu, termasuk pramuka di dalamnya. Mereka ada yang sukses. Ada yang megap-megap. Ada pula anak muda yang frustasi karena gagal.

Mengapa para sultan itu kita acungi jempol?

Mereka diacungi jempol karena,

  1. Ternyata anak Indonesia mampu masuk ke pusaran virtual dengan hasil maksimal,
  2. Para sultan itu berjiwa kebangsaan dengan menggunakan uangnya untuk orang lain dalam bentuk pekerjaan baru,
  3. Para sultan dapat dijadikan cermin bagi pembelajaran dan penyusunan strategi kebijakan, dan
  4. Keberhasilan mereka dapat dikomputasi sehingga membuka jalan bagi sultan baru berikutnya.

Lalu, dalam Gerakan Pramuka, tentu, perlu perubahan pola pendidikan kepramukaan. Penguatan kebangsaan, kecakapan hidup, dan karakter tetap diorientasi tujuan. Yang perlu diubah adalah cara. Jika semula kepramukaan dilatihkan dengan cara deskriptif perlu diubah ke preskriptif.

Jika semula kepramukaan dilatihkan dengan cara mencapai hasil perlu diubah ke cara dampak beralgoritma. Jika sebelumnya pramuka berada pada situasi rutinitas perlu diubah ke cara capaian baru. Begitulah seterusnya.

Pramuka seharusnya lebih siap mengelola dunia virtual dan disrupsi. Mereka memiliki ancangan aktivitas berupa bahasa program melalui sandi bunyi, sandi visual, sandi gerak, dan seterusnya. Saat ini, dunia virtual mengandalkan sandi untuk operasional programnya. Hal demikian cocok bukan?

Lalu, dunia virtual memerlukan toleransi tinggi karena beragam latar pengguna. Pramuka punya dasadarma kedua. Virtual memerlukan algoritma atau urutan terus menerus sampai tak terhingga. Pramuka sesaji dasadarma kedelapan, disiplin berani dan setia. Begitulah seterusnya.

Jadi, pramuka sangat layak menjadi sultan yang berkebangsaan, berkarakter, dan berkecakapan. Kuncinya terletak pada para pembina dan pelatih. Modalnya adalah,

  1. Berani mengevaluasi cara kepramukaan yang dilakukan selama ini;
  2. Berani mengkreasi dan menginovasi cara kepramukaan.
  3. Ask the boys, yakni bertanya, mengasesmen, mengekplorasi keinginan dasar peserta didik; dan
  4. Selalu produktif, sehingga dapat dihinggapi peserta didik untuk belajarnya karena pembina ternyata bukan orang jadul.

Segeralah, pembina bangun dari tidurnya untuk berkrida dengan baik. Segeralah, pembina berada di tengah peserta didik untuk menghela ke arah produktif. Selamat membina.

Tentang Penulis :
Kak Suyatno, Pembina Pramuka dari Jawa Timur yang biasa berbagi opini, kajian khusus, dan artikel-artikel tentang Gerakan Pramuka.
Kata Kunci: kak suyatnopembinapramukasultan
Sebelumnya

Video : Rapat Persiapan Delegasi Indonesia dalam APR Conference 2022

Sesudahnya

38 Anggota Pramuka UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Dilantik Menjadi Dewan Racana

Warta Terkait

8 Pokok-Pokok Pemikiran Baden Powell tentang Hidup, Anak Muda, Pramuka, dan Dunia
Opini

8 Pokok-Pokok Pemikiran Baden Powell tentang Hidup, Anak Muda, Pramuka, dan Dunia

Evolusi Korps Pelatih Menjadi Tim Pelatih pada Pusdiklatcab
Opini

Evolusi Korps Pelatih Menjadi Tim Pelatih pada Pusdiklatcab

“Dispuanko Triangle” Metode Efektif dalam Menunjang Keberhasilan Membina Pramuka Penegak
Opini

“Dispuanko Triangle” Metode Efektif dalam Menunjang Keberhasilan Membina Pramuka Penegak

Opini

Merawat Pramuka Berjiwa Pancasila

Level Tertinggi Dedikasi Pembina Pramuka: Menjadi Pamong Saka
Opini

Level Tertinggi Dedikasi Pembina Pramuka: Menjadi Pamong Saka

Pramuka, Belajar Memanusiakan Manusia
Opini

Pramuka, Belajar Memanusiakan Manusia

Next Post
38 Anggota Pramuka UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Dilantik Menjadi Dewan Racana

38 Anggota Pramuka UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Dilantik Menjadi Dewan Racana

Foto – Pramuka Peduli Kwarcab Lumajang Awali Pembangunan Huntara Korban Erupsi Semeru

Foto - Pramuka Peduli Kwarcab Lumajang Awali Pembangunan Huntara Korban Erupsi Semeru

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WartaTerbaru

Sekjen WIUSY Tinjau Persiapan World Muslim Scout Jamboree Di Indonesia

Sekjen WIUSY Tinjau Persiapan World Muslim Scout Jamboree Di Indonesia

82 Peserta Ikuti Perkemahan dan Pengukuhan Saka Kalpataru Jakarta Barat

82 Peserta Ikuti Perkemahan dan Pengukuhan Saka Kalpataru Jakarta Barat

Kursus Pelatih Pembina Pramuka Tingkat Dasar 2025: Mencetak Pembina Unggul Untuk Jakarta Kota Global

Kursus Pelatih Pembina Pramuka Tingkat Dasar 2025: Mencetak Pembina Unggul Untuk Jakarta Kota Global

Pengurus Gerakan Pramuka Kwarran Kedungjati Dilantik

Pengurus Gerakan Pramuka Kwarran Kedungjati Dilantik

Kwarnas Hadirkan Semangat Kemanusiaan Lewat Donor Darah

Kwarnas Hadirkan Semangat Kemanusiaan Lewat Donor Darah

Opini Kakak

8 Pokok-Pokok Pemikiran Baden Powell tentang Hidup, Anak Muda, Pramuka, dan Dunia
Opini

8 Pokok-Pokok Pemikiran Baden Powell tentang Hidup, Anak Muda, Pramuka, dan Dunia

Evolusi Korps Pelatih Menjadi Tim Pelatih pada Pusdiklatcab
Opini

Evolusi Korps Pelatih Menjadi Tim Pelatih pada Pusdiklatcab

“Dispuanko Triangle” Metode Efektif dalam Menunjang Keberhasilan Membina Pramuka Penegak
Opini

“Dispuanko Triangle” Metode Efektif dalam Menunjang Keberhasilan Membina Pramuka Penegak

Opini

Merawat Pramuka Berjiwa Pancasila

Warta Pramuka

PRAMUKA.ID merupakan laman khusus Warta Gerakan Pramuka yang dikelola oleh Kwartir Nasional untuk mempublikasikan informasi dari seluruh anggota Gerakan Pramuka. #SetiapPramukaAdalahPewarta

  • Kebijakan Privasi
  • Warta Pramuka

© 2024 Warta Gerakan Pramuka

No Result
View All Result
  • Home
  • Warta Pramuka
  • Warta Foto
  • Warta Video
  • Opini
  • Tautan
    • WOSM
    • SDGs
    • PRAMUKA.OR.ID
  • Radio
  • Scouts for SDGs
  • Buletin

© 2024 Warta Gerakan Pramuka