PRAMUKA.ID – Senyuman lelah namun penuh harapan terpancar dari wajah Pak Katenen, seorang buruh bangunan asal Kabupaten Pacitan, saat tim survei dari Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur mendatangi rumahnya pada Jumat, 13 Juni 2025. Rumah sederhana miliknya, yang ia tinggali bersama istri dan empat anaknya, kini masuk dalam daftar penerima bantuan pemugaran Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dalam rangka Perkemahan Wirakarya 2025.
Pak Katenen merupakan kepala keluarga yang menghidupi enam anggota keluarga. Sebagai buruh bangunan serabutan, penghasilannya tidak menentu dan jauh dari cukup untuk memperbaiki kondisi rumah yang sudah lama rusak. Dinding rumahnya hanya bagian depan yang di Rabat dengan tembok, selebihnya terbuat dari kayu yang mulai rapuh, atap sering bocor, dan lantai masih berupa tanah. MCK seadanya pun menjadi tantangan tersendiri bagi keluarga kecil ini.
“Saya bersyukur sekali… Tidak menyangka rumah saya akan diperbaiki. Sudah lama ingin renovasi tapi tidak punya biaya,” ujar Pak Katenen.
Tim survei dari Kwarda Jatim yang tergabung dalam Zona 4 bersama perwakilan Kwartir Cabang Pacitan, pemerintah desa, tim teknis, dan konsultan pembangunan melakukan peninjauan langsung ke rumah Pak Katenen sebagai bagian dari proses seleksi dan verifikasi penerima bantuan RTLH. Hasil survei menyatakan rumah tersebut sangat layak menjadi prioritas untuk dipugar.
Pemugaran rumah Pak Katenen adalah satu dari 143 rumah yang menjadi sasaran Perkemahan Wirakarya 2025 yang diselenggarakan oleh Kwarda Jawa Timur. Program ini merupakan wujud nyata kepedulian Gerakan Pramuka terhadap masyarakat yang hidup dalam kondisi kurang layak dan membutuhkan dukungan untuk kehidupan yang lebih manusiawi.
Selain kegiatan pemugaran rumah, perkemahan ini juga akan diramaikan dengan aksi sosial lain seperti pemeriksaan kesehatan gratis, donor darah, bersih lingkungan, bersih fasilitas umum, dan Pramuka Mengajar, yang akan melibatkan ratusan Pramuka Penegak dan Pandega dari berbagai daerah.
Gerakan Pramuka melalui Perkemahan Wirakarya tidak hanya menghadirkan pelatihan dan kedisiplinan, tetapi juga membawa harapan bagi mereka yang selama ini hidup dalam keterbatasan. Kisah Pak Katenen adalah bukti nyata bahwa Pramuka hadir untuk mengabdi, membangun, dan membawa perubahan.
Pewarta: Pusdatin Kwarda Jatim