Warta Pramuka
Rabu, 24 Desember 2025
  • Home
  • Warta Pramuka
  • Warta Foto
  • Warta Video
  • Opini
  • Tautan
    • WOSM
    • SDGs
    • PRAMUKA.OR.ID
  • Radio
  • Scouts for SDGs
  • Buletin
No Result
View All Result
  • Home
  • Warta Pramuka
  • Warta Foto
  • Warta Video
  • Opini
  • Tautan
    • WOSM
    • SDGs
    • PRAMUKA.OR.ID
  • Radio
  • Scouts for SDGs
  • Buletin
No Result
View All Result
Warta Pramuka
No Result
View All Result

Menguatkan Martabat Guru di Era Perubahan

Oleh: M. Mahfullah Pratama Daulay, S.STP., M.Ap. - Wakil Ketua Bidang Kepemudaan, Kewanitaan, dan Disabilitas Kwarda Sumatera Utara

PUSDATIN KWARNAS
Selasa, 25 Nov 2025
/ Kwarda, Opini
Telah dibaca 1756 Kali
Menguatkan Martabat Guru di Era Perubahan
Menguatkan Martabat Guru di Era Perubahan
Menguatkan Martabat Guru di Era Perubahan
Share on FacebookShare on Twitter

PRAMUKA.ID – Setiap 25 November, bangsa ini memperingati Hari Guru Nasional. Namun peringatan itu, jika tidak disertai refleksi kritis, hanya akan menjadi seremoni tahunan tanpa makna yang benar-benar menyentuh akar persoalan pendidikan kita. Hari Guru seharusnya menjadi momen untuk menelusuri kembali apa yang telah kita berikan kepada para guru dan apa yang sesungguhnya masih sangat kurang.

Guru adalah aktor sentral dalam pendidikan, tetapi sering kali justru menjadi pihak yang paling terpinggirkan dalam sistem. Mereka mengajar dalam kelas-kelas yang tidak selalu layak, menghadapi administrasi yang menggunung, menjalankan tugas tambahan yang tidak pernah dimasukkan dalam jam kerja, dan tetap dituntut memberikan layanan pendidikan terbaik. Kondisi ini menjadi ironi dalam negeri yang menjadikan pendidikan sebagai pilar pembangunan masa depan.

BACA JUGA

SAKA POM Aceh Bergerak: Hadirkan Antiseptik dan Lotion Anti Nyamuk untuk Aksi Peduli Bencana

SAKA POM Aceh Bergerak: Hadirkan Antiseptik dan Lotion Anti Nyamuk untuk Aksi Peduli Bencana

Transit di TRW, Delegasi DIY Kontingen 33rd APR Scout Jamboree akan Kembali ke Yogyakarta Hari Ini

Transit di TRW, Delegasi DIY Kontingen 33rd APR Scout Jamboree akan Kembali ke Yogyakarta Hari Ini

Beban Guru yang Tidak Lagi Rasional

Hari ini, guru dituntut menjadi segalanya: pengajar, konselor, fasilitator teknologi, komunikator bagi orang tua, bahkan penyelesai masalah sosial yang muncul dari dinamika masyarakat. Sementara itu, fasilitas penunjang sering kali tidak sejalan dengan perkembangan tuntutan zaman. Digitalisasi pendidikan memang menjanjikan kemajuan, tetapi tanpa kesiapan sarana, pelatihan, dan pendampingan yang memadai, digitalisasi hanya menambah beban baru bagi guru.

Kita jarang bertanya: Apakah beban guru hari ini sudah manusiawi?
Jika jujur, jawabannya: belum.

Setiap kebijakan baru di tingkat nasional kerap turun ke sekolah dengan cepat, tanpa diiringi persiapan yang memadai. Guru menjadi pihak yang harus segera beradaptasi, tanpa ruang untuk mengkritisi atau mengevaluasi. Di sinilah pendidikan kehilangan ruhnya: guru tidak diberi ruang menjadi pemikir, padahal mereka adalah inti transformasi pendidikan.

Persoalan Kesenjangan Pendidikan dan Kelompok Rentan

Sebagai seseorang yang menangani isu kepemudaan, kewanitaan, dan disabilitas, saya melihat langsung kesenjangan pendidikan yang masih begitu besar. Anak perempuan di beberapa daerah menghadapi tantangan sosial dan budaya yang membuat mereka rentan putus sekolah. Anak disabilitas masih berjuang untuk mendapatkan akses pendidikan inklusif yang sejati—bukan sekadar label “inklusi” tanpa fasilitas, kurikulum adaptif, atau pendampingan profesional.

Di tengah kesenjangan itu, siapa yang berdiri di garda terdepan?
Guru.

Guru menjadi tumpuan utama untuk memastikan setiap anak, termasuk kelompok rentan, mendapatkan hak pendidikan yang layak. Namun ironisnya, guru sering kali tidak dibekali pengetahuan, pelatihan, atau dukungan emosional yang cukup untuk menghadapi keragaman tersebut. Akibatnya, upaya pendidikan inklusif sering hanya berjalan di atas kertas.

Penghargaan bagi Guru Masih Bersifat Seremonial

Di banyak tempat, penghargaan terhadap guru masih sebatas upacara, slogan, dan baliho ucapan “Selamat Hari Guru”. Padahal, penghormatan sejati adalah kebijakan konkret: peningkatan kesejahteraan, pengurangan beban administrasi, pelatihan berkelanjutan yang relevan, fasilitas belajar yang memadai, serta kejelasan karier profesi guru.

Tanpa itu semua, perayaan Hari Guru hanya menjadi kata-kata manis yang tidak pernah menyentuh realitas lapangan. Guru tetap harus berjuang sendiri di ruang kelas, sementara sistem belum bekerja secara maksimal untuk mendukung mereka.

Sinergi Pendidikan Formal dan Gerakan Pramuka

Gerakan Pramuka selama ini menjadi mitra strategis sekolah dalam pendidikan karakter. Namun sinergi ini harus diperkuat. Pendidikan karakter tidak boleh hanya menjadi jargon, melainkan praktik nyata yang hadir dalam kehidupan sehari-hari siswa. Dalam banyak kesempatan, Pramuka membantu menanamkan nilai-nilai kemandirian, kepemimpinan, keberanian, dan empati—nilai yang justru semakin dibutuhkan di tengah krisis moral dan sosial saat ini.

Kami di Kwartir Daerah Sumatera Utara melihat bahwa peran guru dan Pembina Pramuka saling melengkapi. Keduanya bekerja untuk tujuan yang sama: mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga kuat secara karakter.

Guru sebagai Fondasi Peradaban Bangsa

Refleksi Hari Guru Nasional 2025 membawa kita pada kesimpulan bahwa masa depan Indonesia ditentukan oleh bagaimana kita memperlakukan guru hari ini. Jika kita masih membiarkan mereka bekerja dengan fasilitas minim, tekanan administratif tinggi, dan penghargaan yang tidak memadai, maka kita sedang membangun masa depan di atas fondasi yang rapuh.

Sebaliknya, jika kita menempatkan guru pada posisi terhormat—dengan kebijakan yang berpihak, fasilitas yang layak, dan dukungan penuh—maka kita sedang memperkuat pilar-pilar peradaban bangsa.

Seruan untuk Gerakan Bersama

Saya mengajak pemerintah, orang tua, masyarakat, organisasi kepemudaan, dan seluruh pemangku kepentingan untuk benar-benar memuliakan guru—bukan hanya lewat ucapan, tetapi lewat tindakan nyata. Guru telah melakukan bagiannya dengan sepenuh hati. Kini giliran kita memastikan mereka mendapatkan penghormatan yang setara dengan pengabdian mereka.

Selamat Hari Guru Nasional 2025

Semoga para guru Indonesia selalu diberi kekuatan, kesehatan, dan keberkahan dalam menerangi jalan masa depan generasi muda.

Editor: pusdatin kwarnas
Kata Kunci: hari guruhari guru 2025kwarda sumatera utara
Sebelumnya

Brigade Rescue Pramuka (BARESKA) Kwarcab Padang Pariaman Gerak Cepat Bantu Warga Terdampak Banjir di Nagari Ulakan

Sesudahnya

Gudep SMAN 1 Tomohon Gelar “Kemah Ma’esa Esaan Ne Budaya”

Warta Terkait

SAKA POM Aceh Bergerak: Hadirkan Antiseptik dan Lotion Anti Nyamuk untuk Aksi Peduli Bencana
Kwarda

SAKA POM Aceh Bergerak: Hadirkan Antiseptik dan Lotion Anti Nyamuk untuk Aksi Peduli Bencana

Transit di TRW, Delegasi DIY Kontingen 33rd APR Scout Jamboree akan Kembali ke Yogyakarta Hari Ini
Global

Transit di TRW, Delegasi DIY Kontingen 33rd APR Scout Jamboree akan Kembali ke Yogyakarta Hari Ini

Pusat Koordinasi Pramuka Peduli Adakan “Camp Harapan” Bagi Penyintas Bencana Aceh-Sumatera
Kwarda

Pusat Koordinasi Pramuka Peduli Adakan “Camp Harapan” Bagi Penyintas Bencana Aceh-Sumatera

Ketua Kwarda Pramuka Sumut Lantik Bupati Asahan sebagai Ketua Mabicab Gerakan Pramuka Kabupaten Asahan
Kwarda

Ketua Kwarda Pramuka Sumut Lantik Bupati Asahan sebagai Ketua Mabicab Gerakan Pramuka Kabupaten Asahan

Pramuka Bukan Sekadar Ekskul: Skill Bertahan Hidup di Negeri Rawan Bencana, Investasi Keselamatan Masa Depan
Kwarda

Pramuka Bukan Sekadar Ekskul: Skill Bertahan Hidup di Negeri Rawan Bencana, Investasi Keselamatan Masa Depan

Wujud Kepedulian Sesama, Pramuka Peduli Kwarda Bali Buka Posko Bumbung Kemanusiaan Selama 14 Hari di Denpasar
Kwarda

Wujud Kepedulian Sesama, Pramuka Peduli Kwarda Bali Buka Posko Bumbung Kemanusiaan Selama 14 Hari di Denpasar

Next Post

Gudep SMAN 1 Tomohon Gelar "Kemah Ma'esa Esaan Ne Budaya"

Pelatih Pramuka Indonesia Berbagi Inspirasi di COP30 Brasil dan Perkuat Kolaborasi dengan WOSM

Pelatih Pramuka Indonesia Berbagi Inspirasi di COP30 Brasil dan Perkuat Kolaborasi dengan WOSM

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WartaTerbaru

Pramuka Peduli Kwartir Cabang Kota Banda Aceh bersama Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh Gelar Apel Karya Bakti Nataru 2025

Scout Action Movement, Aksi Nyata Pramuka Wujudkan Kepedulian Sosial

Scout Action Movement, Aksi Nyata Pramuka Wujudkan Kepedulian Sosial

Ka Mabiran dan Pengurus Kwarran Sedati Masa Bakti 2025–2028 Dilantik, Siap Untuk Mengabdi dan Menginspirasi Tanpa Henti

Ka Mabiran dan Pengurus Kwarran Sedati Masa Bakti 2025–2028 Dilantik, Siap Untuk Mengabdi dan Menginspirasi Tanpa Henti

Transit di TRW, Delegasi DIY Kontingen 33rd APR Scout Jamboree akan Kembali ke Yogyakarta Hari Ini

Transit di TRW, Delegasi DIY Kontingen 33rd APR Scout Jamboree akan Kembali ke Yogyakarta Hari Ini

Sako Maarif NU Gorontalo Lakukan Kunjungan Studi Wisata ke Kwartir Nasional

Sako Maarif NU Gorontalo Lakukan Kunjungan Studi Wisata ke Kwartir Nasional

Opini Kakak

Refleksi Hari Guru Nasional 2025
Kwarda

Refleksi Hari Guru Nasional 2025

Menguatkan Martabat Guru di Era Perubahan
Kwarda

Menguatkan Martabat Guru di Era Perubahan

8 Pokok-Pokok Pemikiran Baden Powell tentang Hidup, Anak Muda, Pramuka, dan Dunia
Opini

8 Pokok-Pokok Pemikiran Baden Powell tentang Hidup, Anak Muda, Pramuka, dan Dunia

Evolusi Korps Pelatih Menjadi Tim Pelatih pada Pusdiklatcab
Opini

Evolusi Korps Pelatih Menjadi Tim Pelatih pada Pusdiklatcab

Warta Pramuka

PRAMUKA.ID merupakan laman khusus Warta Gerakan Pramuka yang dikelola oleh Kwartir Nasional untuk mempublikasikan informasi dari seluruh anggota Gerakan Pramuka. #SetiapPramukaAdalahPewarta

  • Kebijakan Privasi
  • Warta Pramuka

© 2024 Warta Gerakan Pramuka

No Result
View All Result
  • Home
  • Warta Pramuka
  • Warta Foto
  • Warta Video
  • Opini
  • Tautan
    • WOSM
    • SDGs
    • PRAMUKA.OR.ID
  • Radio
  • Scouts for SDGs
  • Buletin

© 2024 Warta Gerakan Pramuka