PRAMUKA.ID – Malam kegiatan Pentas Seni Budaya di ajang bergengsi Perkemahan Antar Satuan Karya Pramuka (Peran Saka) Tingkat Nasional Tahun 2025 benar-benar memanas. Panggung Utama Bumi Perkemahan Bongohulawa (Jumat, 07/11/2025), menjadi saksi bisu penampilan yang memukau, apik, dan luar biasa dari kontingen daerah Sulawesi Selatan (Sulsel) yang merupakan gabungan antar satuan karya Pramuka (Saka) se-Sulsel.
Dengan mengenakan busana adat yang penuh warna dan gemerlap, kontingen Sulsel menyuguhkan sebuah tarian kolosal yang menjadi persembahan keberagaman budaya di Sulawesi Selatan. Mereka merangkai harmonis gerakan dinamis dari beberapa etnis utama di Sulawesi Selatan, termasuk unsur-unsur tari-tarian yang gagah, tangkas namun anggun.
Tarian yang mengusung semangat persaudaraan “Sipakatau dan Sipakalebbi” (saling memanusiakan dan saling menghargai) ini berhasil menyedot seluruh perhatian enam ratusan peserta Peran Saka dari Sabang hingga Merauke. Begitu musik tradisional mulai mengalun, suasana di sekitar panggung seketika riuh dan hiruk pikuk.
Sorak sorai, tepuk tangan membahana, dan lambaian bendera, panji dan syal pramuka menjadi wujud support yang tinggi dari peserta yang menyaksikan. Setiap gerakan, transisi antar etnis, dan ekspresi penari kontingen Sulsel terasa menyampaikan pesan mendalam tentang kekayaan Indonesia yang terbingkai indah dalam Bhinneka Tunggal Ika.
”Kami merasa seperti dibawa langsung ke Sulawesi Selatan! Energi para penarinya luar biasa. Ini bukan sekadar tarian, ini pelajaran tentang toleransi dan keindahan Indonesia,” ujar Azhari, salah satu Bindamping dari Provinsi Banten.
Keberhasilan penampilan spektakuler kontingen daerah Sulsel di kegiatan pentas seni Peran Saka Nasional 2025 di Gorontalo adalah cerminan dari kepemimpinan yang visioner dan dedikasi yang tak terhingga dari kolaborasi Ketua DKD Sulsel dan jajarannya serta para pimpinan konda putra dan putri. Adalah kakak Zulfahmi Basrah selaku Ketua Dewan Kerja Daerah (DKD) Sulsel yang senantiasa memberikan arahan, motivasi, dan kepercayaan yang diberikan kepada seluruh tim kontingen. Dukungan kak Zulfahmi telah menjadi fondasi yang kokoh, mengubah potensi menjadi prestasi gemilang. Penampilan yang memukau tersebut bukan hanya mengangkat nama Konda Sulsel, tetapi juga membuktikan bahwa dengan pembinaan yang terarah dan semangat “Sipakatau, Sipakainge dan Sipakalebbi,” generasi muda Pramuka Sulsel mampu bersinar dan menjadi inspirasi bagi seluruh Indonesia dalam melestarikan kekayaan budaya. Kolaborasi dan sinergi yang luar biasa juga layak mendapatkan apresiasi tertinggi.
Juga kepada Penanggung Jawab Kontingen Sulsel, kak Ahmad Ridwan Latif selaku Waka Kwarda Sulsel bersama kak Y.A.Yahya selaku Andalan Daerah bidang Saka, Sako dan Gugus Darma Kwarda Sulsel beserta pimpinan kontingen putra, kakak Andi Azhar Irwin dan pimpinan kontingen putri, kakak Mantiq Nurhidayah atas bimbingan tak kenal lelah, koordinasi yang apik, dan perhatian detail yang memastikan setiap langkah dan gerakan para penampil berjalan sempurna. Kedua kakak-kakak pimpinan konda telah menjadi nahkoda sejati, menginspirasi para anggota kontingen untuk menampilkan yang terbaik dari diri mereka dengan penuh semangat dan rasa bangga. Prestasi diatas pentas ini adalah buah manis dari kepemimpinan kolaboratif yang solid, sebuah pesan inspiratif bahwa di bawah bendera Pramuka, kesatuan dalam keragaman adalah kunci menuju penampilan yang benar-benar luar biasa dan tak terlupakan di panggung nasional.
Penampilan ini tidak hanya menghibur, namun juga membawa pesan inspiratif dan bermakna. Di tengah semangat persatuan para anggota Saka se-Indonesia, Sulsel menunjukkan bahwa perbedaan etnis dan budaya adalah aset terhebat bangsa, yang dapat disatukan dalam sebuah karya seni yang indah. Keapikan kostum, properti, dan sinkronisasi gerakan yang ditampilkan menegaskan persiapan matang dan dedikasi tinggi dari para anggota Pramuka Penegak dan Pandega Sulsel. Mereka telah membuktikan bahwa generasi muda Pramuka adalah pewaris sekaligus pelestari budaya bangsa yang tangguh dan kreatif.
Kontingen Sulsel telah sukses menjadi bintang malam itu, meninggalkan kesan mendalam bahwa Sulsel adalah rumah bagi multietnis yang bersatu, dan semangat Pramuka adalah jembatan yang menyatukan seluruh keindahan nusantara di Bumi Perkemahan Bongohulawa.






















