Belum lama ini Komisi Kerjasama Luar Negeri Kwartir Nasional Gerakan Pramuka menyelenggarakan kegiatan “Lokakarya Virtual Latihan Kepramukaan Gugus Depan Perwakilan RI di Luar Negeri Selama Masa Pandemi Covid-19” melalui media Zoom.
Kegiatan ini dibuka dengan sambutan dari Kak Komjen. Pol. Drs. Budi Waseso selaku Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka yang diwakilkan oleh Sekretaris Jenderal Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, kemudian dilanjutkan oleh Kak Teuku Faizasyah selaku Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri mewakili Menteri Luar Negeri Republik Indonesia. Terakhir, sambutan dari Kak Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Kegiatan dihadiri juga oleh beberapa Kedutaan Besar Republik Indonesia di luar negeri beserta pembina-pembina Pramuka di Gugus Depan KBRI luar negeriLebih dari 21 perwakilan Republik Indonesia di luar negeri memiliki Gugus Depan Gerakan Pramuka Indonesia. Kak Teuku Faizasyah mengatakan, bahwa Gugus Depan di luar negeri tersebut telah membantu diplomasi Indonesia.
“Tagline Creating a Better World, WOSM diharapkan dapat ikut berkontribusi bagi terciptanya dunia yang lebih baik sejalan dengan amanah konstitusi Indonesia.” terang Kak Teuku Faizasyah. Selain itu, Kak Teuku Faizasyah juga menambahkan bahwa kemajuan Gugus Depan luar negeri akan sangat bergantung pada kerjasama dan interaksi yang baik berbagai perwakilan di luar negeri.
Kak Nadiem Makarim menyampaikan apresiasinya kepada Kwartir Nasional Gerakan Pramuka yang senantiasa membentuk kecakapan hidup, menanamkan rasa cinta tanah air, dan wawasan kebangsaan bagi anak-anak Indonesia. Selain itu, Kak Nadiem Makarim juga mengapresiasi Gugus Depan Gerakan Pramuka di luar negeri yang selalu memiliki kepedulian terhadap anak-anak Indonesia di luar negeri. Kemendikbud juga memandang pentingnya bagi anak-anak Indonesia di luar negeri memiliki rasa cinta tanah air, wawasan kebangsaan, dan karakter pelajar Pancasila melalui Kepramukaan.
“Saya berharap anak-anak Indonesia di luar negeri dapat kembali ke Indonesia atau menjadi diaspora yang sukses dengan memiliki modal karakter pelajar Pancasila yang kuat,” ungkap Kak Nadiem Makarim.
Selain itu, Kak Nadiem juga menekankan pentingnya sinergitas dan gotong royong untuk menjadikan Kepramukaan sebagai wadah pendidikan karakter.
Kak Dede Yusuf selaku Wakil Ketua Komisi X DPR RI sekaligus Ketua Komisi Kerjasama dalam Negeri Kwartir Nasional Gerakan Pramuka mengatakan, pandemi memang menghentikan sebagian besar aktivitas manusia, termasuk Kepramukaan. Namun, keadaan ini dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan networking, karena adanya kesempatan untuk membangun hubungan internasional dan melakukan komunikasi aktif dimana pun.
“Hal tersebut sudah sering dilakukan oleh kakak-kakak di Gugus depan Gerakan Pramuka luar negeri, tetapi masih kurang dilakukan oleh Gugus depan di dalam negeri,” ujar Kak Dede.
Kak Dede Yusuf menambahkan, “Bagi kakak-kakak di luar negeri, bisa memahami bagaimana kondisi pendidikan di luar negeri melalui Pramuka. Kita bisa mencari potensi baru dan peluang lapangan kerja”.
Narasumber lainnya adalah Kak Ahmad Rusdi selaku Ketua Komisi Kerjasama Luar Negeri Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Menurut Kak Ahmad Rusdi, Gerakan Pramuka harus berusaha tampil di depan, kontribusi positif, dan optimal di mata internasional. Indonesia patut untuk menjadi tuan rumah dalam kegiatan-kegiatan luar negeri, mulai dari tingkat ASEAN, Asia-Pasifik, sampai dunia. Selain itu, Kak Ahmad Rusdi mengingatkan bahwa kegiatan Kepramukaan harus mencerminkan dimana pun kita berada.
Komisi Kerjasama Luar Negeri Kwartir Nasional terus mendorong dan mendukung Gugus Depan Perwakilan Republik Indonesia di Indonesia untuk aktif berkegiatan di masa pandemi ini. Selain itu, Komisi Kerjasama Luar Negeri juga siap membantu Gugus Depan Gerakan Pramuka di luar negeri.