PRAMUKA.ID – Kontingen Daerah Jawa Timur menampilkan sebuah tarian tradisional khas Jawa Timur, khususnya dari Kabupaten Banyuwangi. Tari tradisional tersebut dinamakan tari Gandrum yang merupakan suatu kesenian tradisional yang dirangkum dalam sebuah cerita di sebuah pedesaan. Desa itu terdapat sebuah hutan yang sangat belantara dan terdapat seseorang yang tidak bertanggung jawab. Akhirnya ada para rimbawan dan seorang pramuka yang sangat peduli lingkungan dan hutan tersebut, serta menyukseskan Folu Net Sink 2030 menuju Indonesia Hijau.
“Pesan-pesannya untuk seluruh masyarakat Indonesia dan khususnya anak muda zaman milenial ini lebih meningkatkan kepedulian kelestarian hutan tersebut untuk dijaga. Dan untuk kontingen tersebut sendiri yaitu bisa membangun dan memberikan semangat kepada para penerus nanti di masa depannya.” Ujar kak Ahmad Rian Sa’bana dari Konda Jatim.
Perlu diketahui Tari Gandrung ini mulanya berasal dari kebudayaan Suku Osing dan menjadi wujud dari rasa syukur atas hasil panen pertanian. Kesenian gandrung dari Banyuwangi muncul bersamaan dengan dibabatnya hutan Tirta Gondo atau Tirta Arum untuk membangun ibu kota Balambangan sebagai pengganti dari Pangpang atau Ulu Pangpang atas prakarsa dari bupati pertama Banyuwangi yaitu Mas Alit yang dilantik pada tanggal 2 Februari 1774 di Ulu Pangpang.
Penulis : Farhatun Nisa (Humas Pertikawan)