Komisaris Jenderal Polisi (Purnawirawan) Drs. H. Budi Waseso atau yang akrab dipanggil Kak Budi Waseso adalah Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka masa bakti 2018-2023. Kak Budi yang saat ini juga menjabat sebagai Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) terpilih sebagai Ketua Kwarnas pada Musyawarah Nasional X Gerakan Pramuka Tahun 2018 di Kendari, Sulawesi Tenggara.
Setelah terpilih sebagai Ketua Kwarnas, dibantu sejumlah anggota tim formatur, Kak Budi segera menyusun kepengurusan Kwarnas. Kemudian pada akhir Desember 2018, dikukuhkan secara resmi oleh Presiden Joko Widodo selaku Ketua Majelis Pembimbing Nasional Gerakan Pramuka. Bagi Kak Budi, kesediaannya memimpin Gerakan Pramuka karena dia melihat betapa besar potensi organisasi pendidikan ini. Terutama sebagai organisasi yang mendidik karakter kaum muda menjadi manusia-manusia Pancasilais yang siap menolong dan membela bangsa dan negaranya.
Di tengah situasi di mana pendidikan budi pekerti sudah tak lagi diajarkan di sekolah secara formal dan banyaknya masalah yang menimpa kaum muda, mulai dari kenakalan remaja yang bahkan menjurus ke arah kriminalitas, terjebaknya kaum muda dalam peredaran narkoba, pergaulan seks bebas, sampai banyaknya pertentangan di tengah masyarakat hanya karena berbeda suku, agama, ras, maupun perbedaan lainnya, membuat Kak Budi tergerak untuk membantu mengatasi masalah-masalah tersebut melalui Gerakan Pramuka. Apalagi Kak Budi sebelumnya telah mempunyai pengalaman dalam menangani masalah kriminalitas dan penyalahgunaan narkoba, ketika menjabat sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri dan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN). Bagi Kak Budi, Gerakan Pramuka adalah pilihan wadah pembinaan karakter kaum muda, yang diharapkan mampu membantu generasi muda memperoleh masa depan yang lebih cerah.
Namun sesungguhnya, pengalaman Kak Budi mengenai kaum muda sudah dialaminya jauh sebelum menduduki sejumlah jabatan penting tadi. Dilahirkan di Pati pada 19 Februari 1960, Kak Budi sempat pula aktif dalam kepramukaan, ketika masih duduk di bangku SD dan SMP. Kak Budi pernah menceritakan pengalamannya di kepramukaan yang membantu membentuknya sebagai orang yang tidak mudah menyerah menghadapi masalah, berdisiplin, dan setia kawan. Misalnya, di kala kehabisan makanan dan perut lapar, Kak Budi dilatih untuk memanfaatkan bahan makanan yang ada di sekitarnya. Mencabut singkong, memancing ikan, sampai memasak makanan dengan menggunakan batok kelapa dan peralatan seadanya, dikuasai Kak Budi karena dilatih di gugusdepannya.
Kak Budi juga pandai berburu. Terampil menggunakan katapel dan peralatan panah, membuat regu yang dipimpin Kak Budi sering menang dalam lomba kepramukaan. Khususnya bila ada mata lomba membidik dengan katapel dan panah.
Sementara perilaku untuk berdisiplin dan setia kawan juga diperolehnya dari kegiatan kepramukaan. Dia mengatakan, latihan kepramukaan telah mendidiknya menjadi disiplin, tepat waktu dan selalu mematuhi aturan yang berlaku. Setia kawan juga didapatnya dari pengalamannya beregu. Dalam perjalanan seperti hiking atau wide games misalnya, Kak Budi tak pernah meninggalkan temannya. Kalau ada yang terluka atau terlalu lelah, semua anggota regu siap menolong. Sehingga bisa tiba di garis finish acara dengan jumlah anggota regu yang tetap lengkap.
Pengalamannya dalam kepramukaan terus berkembang ketika Kak Budi masuk menjadi anggota Kepolisian RI. Hampir di semua jabatan yang diembannya, Kak Budi terlibat dalam pembinaan anggota Gerakan Pramuka melalui Satuan Karya (Saka) Bhayangkara. Itulah sebabnya, Kak Budi sangat antusias dengan rencana pelaksanaan Perkemahan Saka Bhayangkara tingkat Nasional yang akan digelar di Sumatera Utara pada 2020 ini. Sayang pandemi Covid-19 menyebabkan berbagai kegiatan kepramukaan tertunda.
Tetap Bersemangat
Pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini memang telah menyebabkan banyak hal menjadi tertunda, batal, dan bahkan selain dari sisi kesehatan, dari sisi perekonomian pun mengalami goncangan yang cukup besar. Termasuk pula di lingkungan Gerakan Pramuka. Di Kwarnas misalnya, aset kepramukaan seperti Bumi Perkemahan Pramuka dan Taman Rekreasi Wiladatika Cibubur, yang tadinya menjadi salah satu sumber pemasukan keuangan Kwarnas, praktis terhenti kegiatannya. Tidak ada lagi pengunjung yang datang, menyewa dan memanfaatkan berbagai sarana yang ada di kedua tempat tersebut. Akibatnya, pemasukan Kwarnas menjadi berkurang. Namun Kak Budi tetap bersemangat, dan semangat itu ditularkannya juga kepada seluruh jajaran Kwarnas. “Kita tidak boleh menyerah,” ujarnya.
Semangat untuk tidak menyerah juga ditunjukkan Kak Budi ketika memberikan laporan kepada Presiden Joko Widodo selaku Ketua Majelis Pembimbing Nasional Gerakan Pramuka, pada upacara Hari Pramuka ke-59 yang diadakan secara virtual 12 Agustus 2020. Sebelumnya, naskah laporan telah disiapkan. Oleh Kak Budi, naskah itu kemudian dikoreksi. Bagian-bagian yang terkesan mengiba dan meminta-minta bantuan, dihilangkannya. Sebaliknya, meski pun ada hambatan tdermasuk soal keuangan, Kak Budi memasukkan kalimat antara lain, “.. kami tetap berusaha untuk terus melanjutkan kegiatan berkesinambungan”.
Di tengah kesibukannya sebagai Direktur Utama Bulog, beberapa kali aktivitas sebagai Ketua Kwarnas didelegasikan kepada Sekretaris Jenderal dan para Wakil Ketua Kwarnas. Sebenarnya hal itu sesuai dengan prinsip Gerakan Pramuka bahwa kepemimpinan adalah kolektif dan kolegial. DI luar itu, meski pun didelegasikan, namun Kak Budi tetap memantau semua aktivitas yang ada. Kak Budi beberapa kali memberikan arahan kepada Sekretaris Jenderal dan para Wakil Ketua Kwarnas agar kegiatan yang didelegasikan kepada mereka dapat berjalan dengan baik.
Sekali lagi terlihat betapa sibuknya dengan tugas sehari-hari yang harus dijalankan, Kak Budi tetap bersemangat dan pantang menyerah dalam mengembangkan Gerakan Pramuka sebagai wadah pendidikan karakter bagi kaum muda.
Apalagi dalam situasi pandemi Covid-19 sekarang ini. Para Pramuka diajaknya untuk terus bersemangat dan pantang menyerah, dengan menjaga kedisiplinan mengikuti protokol kesehatan dan peduli terhadap sesama, dengan ikut serta membantu penanggulangan wabah penyakit tersebut.
“Upaya bakti yang dilakukan itu adalah implementasi Kode Kehormatan Gerakan Pramuka, berupa Dwi Satya dan Tri Satya serta Dwi Darma dan Dasa Darma Pramuka, yang bagian pentingnya menekankan para Pramuka untuk menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri serta ikut serta membangun masyarakat,” tegas Kak Budi Waseso.
Teks: Kak Berthold
Foto: Dok. Istana Negara & Dok. Kwarnas