Sabtu (28/11/2020) pagi bertempat di Kompleks Perkantoran Pemerintah Daerah DI Yogyakarta, Sekretaris Jenderal Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Kak Mayjen TNI (Purn) Dr. Bachtiar Utomo, S.IP, M.AP, mewakili Ketua Kwartir Nasional melantik Gubernur Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Kak Sultan Hamengku Buwono X, sebagai Ketua Majelis Pembimbing Daerah (Mabida) Gerakan Pramuka Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta.
Pelantikan Kak Sultan sebagai Ketua Mabida DI Yogyakarta merujuk pada Surat Keputusan (SK) Kwarnas Gerakan Pramuka No. 143 Tahun 2020 tentang Pengurus Mabida Gerakan Pramuka DI Yogyakarta masa bakti 2020-2025.
Selain Gubernur DI Yogyakarta sebagai Kamabida merangkap anggota, turut dilantik juga pengurus Mabida lainnya, yang terdiri atas 7 orang wakil ketua merangkap anggota, 3 orang sekretaris merangkap anggota, dan 32 anggota. Selain itu juga turut dilantik Mabida Harian, yang terdiri dari 1 orang ketua merangkap anggota, 2 wakil ketua merangkap anggota, 2 orang sekretaris merangkap anggota, dan 6 anggota.
Setelah pelantikan Mabida, dilanjutkan dengan pelantikan Ketua Kwarda Gerakan Pramuka DI Yogyakarta Kak GKR Mangkubumi beserta seluruh pengurus masa bakti 2020-2025.
Kak GKR Mangkubumi terpilih kembali menjadi Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka DI Yogyakarta masa bakti 2020-2025 dalam Musyawarah Daerah Gerakan Pramuka DIY yang diselenggarakan pada Sabtu, 26 September 2020.
Yang melantik Kak GKR Mangkubumi beserta jajarannya adalah Ketua Mabida DI Yogyakarta Kak Sri Sultan Hamengku Buwono X. Diteruskan dengan pelantikan sejumlah Badan Kelengkapan Kwarda DI Yogyakarta dan Lembaga Pemeriksaan Keuangan Gerakan Pramuka DI Yogyakarta 2020-2025. Pelantikan disaksikan Sekretaris Jenderal Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Kak Mayjen TNI (Purn) Dr. Bachtiar Utomo, S.IP, M.AP.
Rangkaian kegiatan dilaksanakan dengan menerapkan prosedur protokol kesehatan yang cukup ketat. Seluruh peserta tanpa kecuali wajib menjalani pemeriksaan, minimal rapid test, yang juga disediakan di lokasi.
Lokasi acara pelantikan dibagi dalam 3 ruangan yang berbeda, yakni di Bangsal Kepatihan, Praci Masana, dan satu ruangan lain.