PRAMUKA.ID – Suasana perkemahan antar satuan karya Pramuka (Peran Saka) Tingkat Nasional 2025 di Bumi Perkemahan Bongohulawa, Gorontalo, “memanas” oleh semangat dan keindahan. Salah satu yang paling mencuri perhatian adalah Kontingen Daerah Sulawesi Selatan (Sulsel).
Dengan jumlah peserta terbesar kedua setelah tuan rumah, Gorontalo, kontingen Sulsel tidak hanya menunjukkan kekuatan kuantitas, tetapi juga keagungan budaya dalam ajang Karnaval Budaya yang menjadi puncak perayaan keberagaman.
Barisan kontingen Sulsel menjadi panggung megah yang menampilkan tiga pilar budaya utama Sulawesi Selatan: Makassar, Bugis, dan Toraja. Para peserta berjalan gagah dan anggun, seolah membawa potongan-potongan sejarah dan tradisi ke tengah arena perkemahan.
Pria dan wanita Pramuka Penegak dan Pandega Sulsel memancarkan pesona dari daratan. Mereka mengenakan pakaian adat khas Toraja, Bugis dan Makassar, seperti Baju Bodo dan Sarung Sutra yang berwarna cerah. Kilauan perhiasan emas dan motif tenun yang khas menambah kemegahan penampilan mereka, melambangkan keberanian dan jiwa bahari. Barisan selanjutnya menyuguhkan nuansa dataran tinggi dengan busana adat Toraja. Pakaian dengan sentuhan warna hitam, merah, dan putih, serta hiasan kepala yang unik, menampilkan kekayaan ukiran dan filosofi budaya yang mendalam dari Tana Toraja.
Penampilan ini sukses memberikan kesan eksotis dan artistik yang berbeda. Dari pantauan terlihat para peserta semangat dengan kebersamaan dan inspirasi budaya bagi masyarakat yang turut menyaksikan karnaval budaya khususnya kepada kontingen Sulawesi Selatan.
Penanggungjawab kontingen kak Ahmad Ridwan yang juga selaku Waka Kwarda bidang Saka, Sako, dan Gugus Darma Sulsel menyampaikan bahwa keikutsertaan mereka dengan jumlah besar dan penampilan budaya yang totalitas adalah bentuk cinta tanah air dan komitmen terhadap pelestarian budaya Indonesia. ”Kami datang untuk berkarya, berbagi pengalaman, dan mempererat persaudaraan. Melalui karnaval ini, kami ingin menunjukkan bahwa kekayaan budaya Sulsel adalah bagian tak terpisahkan dari mozaik kebhinekaan Indonesia. Kami adalah yang terbesar kedua, dan kami bangga menjadi duta budaya di Peran Saka Nasional 2025,” ujarnya didampingi kak Y.A.Yahya selaku Andalan Daerah Kwarda Sulsel.
Kehadiran kontingen Sulsel yang masif dan penuh warna ini tidak hanya menghibur masyarakat dan peserta lainnya dari seluruh penjuru Indonesia, tetapi juga menginspirasi kontingen daerah lain untuk bangga dan menampilkan kekhasan budaya masing-masing. Mereka membuktikan bahwa Pramuka adalah wadah yang tepat untuk menanamkan nilai-nilai karakter, kedisiplinan, sekaligus menjadi benteng pelestarian warisan leluhur bangsa.
Aksi Karnaval Budaya Sulsel di Peran Saka Nasional 2025 ini menjadi salah satu momen paling keren dan mengesankan, menunjukkan bahwa di balik seragam coklat Pramuka, tersimpan semangat generasi muda yang gigih menjaga tradisi dan siap membawa Indonesia Jaya.
Pewarta: Yusran AY.NS – ISJ #2109






















