PRAMUKA.ID — Jambore Daerah Gerakan Pramuka Sumatera Utara (Jamdasu) tahun 2022, Rabu (20/7/22) di Bumi Perkemahan Sibolangit ditutup. Penutupan secara resmi kegjatan dilakukan oleh Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Sumatera Utara (Kwardasu) Kak H. Nurdin Lubis, S.H., M.M.
Dalam amanatnya, Kak Nurdin Lubis mengatakan bahwa digelarnya Jambore Daerah di Sibolangit adalah langkah awal bangkitnya kembali Gerakan Pramuka di Sumut.
Menurut Kak Nurdin, Jambore merupakan pertemuan besar bagi Pramuka Penggalang yang hanya bisa dirasakan sekali dalam lima tahun. Jamdasu tahun ini berbeda karena dilaksanakan setelah tujuh tahun dari Jamdasu sebelumnya pada tahun 2015. Kegiatan Jambore sangat dinanti oleh seluruh Pramuka Penggalang.
“Dengan demikian berbahagialah adik-adik Pramuka Penggalang yang berkesempatan ikut dalam Jambore Daerah Sumatera Utara mewakili Pramuka Penggalang yang ada di Kwartir Cabang masing-masing,” ujarnya.
Lebih lanjut pihaknya juga menyebutkan bahwa kegiatan menjadi pengalaman baru bagi peserta Jamdasu, selain bertambahnya teman dari berbagai daerah, juga menambah wawasan dan pengetahuan dari seluruh rangkaian kegiatan yang adik-adik ikuti.
“Bumi perkemahan ini banyak melahirkan pemimpin, salah satu diantaranya adalah Gubernur Sumatera Utara kakak Letjen (Purn) Edy Rahmayadi,” tegasnya.
Ketua Kwardasu berharap agar malam api unggun di acara penutupan Jamdasu untuk mempererat tali persaudaraan Pramuka, bersuka cita bersama tanpa melihat asal usul daerah, ras dan perbedaan lain diantara Pramuka Penggalang.
“Terimakasih kepada seluruh peserta Jamdasu, pengurus Kwartir Cabang, panitia pelaksana dan lainnya yang turut menyukseskan kegiatan ini, ” tutup Nurdin Lubis.
Diketahui bahwa Jamdasu 2022 ini dibuka oleh Gubernur Sumatera Utara Kak Edy Rahmayadi pada 14 Juli 2022. Pada kesempatan tersebut Kak Edy mengatakan bahwa Jamndasu ini adalah momentum bangkitnya Gerakan Pramuka di Sumut. Pihaknya berjanji sebagai alumni Pramuka akan memperbaiki “rumah-rumah’ kita ini yang sudah lama ditinggalkan.
“Untuk itu dengarkan semuanya. Bumi Perkemahan Pramuka Sibolangit harus kembali kepangkuan Gerakan Pramuka. Siapapun yang tidak berhak menempati rumah-rumah anak bangsa ini (Bumi Perkemahan Sibolangit-red), sebagai tempat Pramuka berlatih untuk segera meninggalkan tempat ini,” tegas Edy Rahmayadi.
Kak Edy menegaskan bahwa Bumi Perkemahan Sibolangit adalah milik Pramuka dan tidak berlebihan jika harus kembali kepada yang berhak, yakni Pramuka.
“Hanya kita yang bisa menjaga marwah bangsa ini, teruslah berlatih dan terus belajar karena bangsa ini ada di tangan generasi penerus,” ujarnya.
**
Pewarta : Kak Selamet Untung/Pusinfo Kwardasu