PRAMUKA.ID, Jakarta, Pengelolaan sampah dalam kegiatan yang diikuti dengan jumlah peserta banyak menjadi tantangan tersendiri. Salah satunya penyelenggaran kegiatan World Muslim Scout Jamboree Tahun 2025 (WMSJ 2025) yang saat ini kegiatannya sedang berlangsung di Bumi Perkemahan dan Graha Pramuka Cibubur, Jakarta Timur, mulai dari tanggal 9 sampai dengan 14 September 2025 diikuti 15.333 peserta dari dalam dan luar negeri.
Tentunya cerita tentang pengelolaan sampah ini menjadi hal yang penting dan serius dilakukan penyelenggara kegiatan agar suasana lingkungan bumi perkemahan tetap terjaga dengan bersih dan asri dari sampah-sampah peserta perkemahan sehingga pelaksanaan kegiatan WMSJ Tahun 2025 dapat berjalan dengan lancar dan terlaksana dengan baik.
Oleh karena itu, terkait pengelolaan sampah ini pihak penyelenggara kegiatan jambore bekerjasama WasteHub salah satu NGO yang bergerak di bidang lingkungan dan juga pemberdayaan khususnya terkait dengan sampah. Kerjasama ini tentunya dalam rangka untuk mengatasi dan menangani pengelolaan sampah agar tetap bersih dan asri selama kegiatan berlangsung.
WasteHub adalah kewirausahaan sosial yang berfokus pada pengelolaan sampah dan penerapan ekonomi sirkular di perkotaan, dengan misi untuk membina pemulung, mensosialisasikan pengelolaan sampah, dan mengubah sampah menjadi produk bernilai melalui proses daur ulang. WasteHub memproses sampah yang telah dipilah agar dapat dikirim ke mitra daur ulang untuk dimanfaatkan kembali.
Disela-sela aktivitas pengelolaan sampah di WMSJ Tahun 2025, kami berkesempatan mewancarai langsung salah satu tim trainer edukasi sampah watse manajemen dari WebHub yaitu bersama Kak Ikrom Azam. Kak Ikrom biasa disapa menyampaikan bahwa WasteHub ini salah satu NGO yang konsen bergerak di bidang lingkungan dan juga pemberdayaan khususnya terkait dengan sampah. WasteHub berkesempatan memberikan edukasi pengelolaan sampah kepada adik-adik anggota pramuka peserta Jambore ini.
“Kita memang biasa mengelola kegiatan sampah. Bukan sampah dalam event tapi juga sampah dalam kegiatan-kegiatan lainnya yang biasa kita kelola. Kami memberikan edukasi kepada adik-adik terakit dengan 3 (tiga) jenis sampah, yaitu ada sampah organik, sampah recycle dan sampah residu.” Imbuh Kak Ikrom
“Dimana dalam ke-3 sampah tersebut, tadi kita challenge adik-adik juga untuk mengetahui apa saja yang masuk kategori sampah organik, sampah residu, dan sampah recycle. Dan kemudian kita challenge mereka juga dalam waktu 30 menit untuk mengumpulkan pemilahan sampah sebanyak-banyaknya.” ungkapnya
“Kami mengajak adik-adik bisa lebih aware terhadap lingkungan bukan hanya sekedar jambore kali ini saja tapi sampai bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari setelah pulang dari kegiatan jambore ini.” Harapnya
Adapun teknik pengelolaan sampah Jambore ini dilakukan dalam satu hari dalam satu kegiatan, yaitu sesi pagi satu kali siang satu kali. Yang dilibatkan dalam pengumpulan sampah yaitu adik-adik peserta jamboree itu sendiri yang tidak ikut berkegiatan yang sedang jaga tenda. Yang jaga tenda ini yang kita berikan edukasi wewakili dari masing-masing tenda.
“Nanti ada reward sendiri terkait pengelolaan sama melibatkan adik-adik peserta ini, nanti panitia akan menyiapkan plakat/penghargaan kelompok-kelompok atau tenda-tenda yang terbersih dan menjaga lingkungan. Tadi juga kita challenger yang paling banyak kumpulin sampah nanti kita berikan plakat atau penghargaan sebagai kelompok terbersih sebagai challenge masing-masing tenda dan masing-masing kontingen.” Ungkap Kak Ikrom
“Antusias peserta sendiri sangat luar biasa. Buktinya ada dalam waktu 30 menit bisa mengumpulkan 20 kilogram. Pokoknya sangat luar biasa adik-adik ini, mereka juga sangat senang sekali bisa berkesempatan mengumpulkan sampah dan belajar tentang sampah.” Ungkapnya.
Tentang teknis pengumpulan sampah sendiri, kalau pagi hari dilaksanakan pada pukul 08.00-09.00 WIB dan kalau siang hari biasanya habis duhur (setelah makan siang). Dari sampah yang terkumpul ini nanti kita akan pilah. Untuk sampah recycle ini akan kita pilah yang akan diolah Kembali menjadi botol plastik. Untuk sampah residu yang tidak bisa dikelola, dan untuk yang organik ini akan dikelola seperti untuk pupuk, dan lain sebagainya.
“Pesan buat adik-adik adalah semoga selalu bahagia untuk selalu menjaga lingkungan. Kenapa harus bahagia menjaga lingkungan? Karena kalau kita tinggal dilingkungan yang bersih tentunya sesuai dengan hadis nabi yaitu kebersihan adalah sebagian daripada iman. Kalau kita bahagia untuk menjaga lingkungan yang bersih tentunya kita bahagia juga memiliki iman yang baik.” Pungkasnya
Pewarta: Haerudin
Foto: Deris