PRAMUKA.ID – Dalam upaya memperkuat eksistensi dan relevansi Gerakan Pramuka di era digital, inovasi menjadi tema utama dalam diskusi yang digelar hari ini. Dr. Indrawan Nugroho, seorang ahli inovasi dan CEO Corporate Innovation Asia (CIAS), memaparkan pendekatan strategis untuk membangun budaya inovasi yang berkelanjutan di organisasi Gerakan Pramuka pada Senin, (25/11/2024) di Bogor.
Dalam presentasinya, Dr. Indrawan menekankan pentingnya membangun agility atau kelincahan organisasi melalui dua aspek utama, yakni responsivitas terhadap tantangan baru serta fleksibilitas dalam eksekusi. Hal ini sejalan dengan tantangan zaman yang terus berubah, menuntut organisasi untuk adaptif sekaligus inovatif dalam menghadapi berbagai dinamika sosial dan teknologi.
Mendorong Inovasi melalui Kolaborasi dan Teknologi
Dr. Indrawan menyoroti pentingnya kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk universitas, perusahaan, dan NGO. “Sebagai contoh, kemitraan dengan universitas dapat membuka peluang untuk pengakuan sertifikasi Pramuka sebagai nilai tambah dalam aplikasi pendidikan tinggi,” ujarnya. Selain itu, pengenalan teknologi seperti aplikasi belajar berbasis gamifikasi, kemah hibrida (fisik dan virtual), serta seragam pintar dengan fitur teknologi menjadi contoh implementasi inovasi berbasis digital.
Sepuluh Pilar Inovasi untuk Transformasi Gerakan Pramuka
Dalam pemaparannya, Dr. Indrawan mempresentasikan Ten Types of Innovation, sebuah pendekatan komprehensif untuk mengidentifikasi peluang inovasi dalam berbagai aspek organisasi, seperti berikut dan contohnya:
- Model Keuntungan: Pengenalan keanggotaan berjenjang dengan manfaat khusus.
- Jaringan: Program magang atau mentor melalui kerja sama dengan perusahaan.
- Struktur: Pembentukan Dewan Penasehat Muda dari generasi Z untuk memberikan masukan modernisasi.
- Proses: Kampanye pembelajaran berbasis aplikasi dengan fitur realitas maya (AR/VR).
- Kinerja Produk: Pengembangan perlengkapan yang dapat disesuaikan seperti tas dan topi interaktif.
- Sistem Produk: Pusat pelatihan kepemimpinan terintegrasi.
- Layanan: Program konseling kesehatan mental untuk anggota Pramuka.
- Saluran: Platform e-commerce untuk produk dan layanan Pramuka.
- Merek: Rebranding dengan identitas visual yang modern.
- Keterlibatan Pelanggan: Aplikasi tantangan mingguan dengan sistem leaderboard.
Transformasi Budaya sebagai Kunci Keberhasilan
Namun, perubahan inovatif tidak terlepas dari tantangan. Dr. Indrawan mengutip model budaya organisasi Edgar Schein yang menyoroti perlunya perubahan asumsi mendasar di dalam organisasi. “Untuk menciptakan budaya inovasi, diperlukan pengalaman yang konsisten dan bermakna bagi anggota, sehingga perilaku baru dapat berkembang secara alami,” jelasnya.
Peran Pemimpin dalam Inovasi
Dalam sesi penutup, Dr. Indrawan menggarisbawahi peran vital pemimpin sebagai visioner, penggerak, katalis, dan pemberdaya dalam memfasilitasi budaya inovasi. “Pemimpin harus mampu menginspirasi tim, membuka jalan bagi inovasi, dan memastikan keberlanjutan dari setiap inisiatif yang diluncurkan,” pungkasnya.
Dengan pendekatan strategis ini, Gerakan Pramuka diharapkan tidak hanya mampu mempertahankan relevansinya tetapi juga menjadi pelopor inovasi sosial di Indonesia.
Penulis: Pusdatin KN/Kiel
Foto: HumasKN/Siswanto