PRAMUKA.ID – Ke depan, Bintang membawa visi besar: DKC Tersistem. Sebuah sistem yang berbasis pada koordinasi, kolaborasi, dan keberlanjutan program, baik internal maupun eksternal. Ia menyebutkan bahwa ada 35 rencana program yang akan dijalankan selama 5 tahun masa baktinya. Di antaranya LPK (Latihan Pengembangan Kepemimpinan), KPDK (Kursus Pengelola Dewan Kerja), LKP (Lomba Kreativitas Penegak), KANIRA (Pekan Seni dan Olahraga), Raimuna Cabang, Peran Saka, hingga Forum Bidang dan Forum Ketua Dewan Saka
Tak hanya itu, ia juga sedang menyusun Pedoman Pola Kehidupan Dewan Kerja Cabang Jakarta Selatan, agar seluruh DKR bisa punya acuan bersama yang mudah dipahami dan bisa diaplikasikan secara nyata.
Satu kebiasaan yang ingin ia terapkan adalah perubahan pola waktu rapat: “DKC harus jadi organisasi yang produktif di pagi hingga sore hari. Kita hindari kegiatan hingga malam.”
Harapan untuk Pramuka Jakarta Selatan
Bintang memiliki harapan sederhana namun kuat: agar Penegak dan Pandega di Jakarta Selatan menjadi generasi dengan semangat tinggi, literasi tinggi, dan siap memodernisasi Gerakan Pramuka. Ia ingin menjadikan DKC bukan hanya struktur, tapi ekosistem penggerak muda yang adaptif dan inovatif.
“Ayo semua pemuda yang akan jadi pemimpin masa depan, jangan ragu bergabung dengan Gerakan Pramuka. Bukan hanya tidak rugi tapi kalian akan kaya akan ilmu dan pengalaman untuk masa depan!” serunya penuh semangat.
Dalam sosok Muhammad Bintang Kusuma, kita melihat representasi pemimpin muda yang tumbuh dari bawah, kaya pengalaman, dan siap membawa Gerakan Pramuka Jakarta Selatan melangkah lebih jauh ke era yang lebih relevan, terstruktur, dan membanggakan.
BERBAGI CERITA, MENEBAR BAHAGIA: PRAMUKA SMAN 85 JAKARTA AJAK ANAK YATIM JALAN-JALAN KE RAGUNAN
Jakarta – Keceriaan tampak terpancar dari wajah-wajah mungil anak-anak dari Panti Yatim dan Dhuafa (PYD) Srengseng saat mereka berjalan beriringan menyusuri kawasan Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan. Pada Minggu, 20 April 2025, Gugus Depan 08-215 dan 08-216 yang berpangkalan di SMAN 85 Jakarta menggelar kegiatan sosial yang penuh makna: mengajak anak-anak yatim piatu berwisata edukatif ke Ragunan.
Sebuah Niat Mulia dari Ambalan Madyati
Menurut Raimam selaku Ketua Panitia, kegiatan ini berangkat dari kepedulian Ambalan Madyati terhadap lingkungan sosial di sekitarnya. Mereka ingin memberikan pengalaman rekreasi sekaligus edukasi bagi adik-adik dari PYD Srengseng, yang selama ini lebih banyak beraktivitas di lingkungan karantina atau terbatas.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin menghadirkan momen bahagia, menghibur, dan memperluas wawasan mereka. Ini juga bentuk komitmen kami untuk terus hadir bagi masyarakat,” ujar Raimam.
Proses Panjang Penuh Dedikasi
Tidak mudah merancang kegiatan sosial berskala ini. Raimam menuturkan bahwa perencanaan dimulai dari pengajuan ide, pembentukan panitia, penyusunan anggaran, hingga perizinan dan koordinasi teknis dengan pihak Ragunan. Panitia juga harus mengatur transportasi, konsumsi, hingga skenario kegiatan agar semua berjalan lancar.
Tantangan terbesar datang dari koordinasi dan penggalangan dana. Namun semangat para anggota panitia yang solid berhasil menjawab semua tantangan itu. “Kami belajar banyak soal kerja tim, tanggung jawab, dan kepemimpinan,” tambah Raimam.
LEBIH DARI SEKADAR JALAN-JALAN
Bagi adik-adik dari PYD, kegiatan ini bukan sekadar jalan-jalan. Mereka disambut hangat oleh kakak-kakak Pramuka dan diajak bermain games seru, melukis topi, makan bersama, serta mengenal beragam satwa di Ragunan. Semua kegiatan dirancang menyenangkan dan edukatif.
Di sisi lain, bagi para anggota Pramuka, kegiatan ini menjadi sarana pembelajaran yang sangat berharga. Kak Zahra Yasinta, salah satu anggota Pramuka SMAN 85, mengaku mendapatkan banyak pelajaran bermakna dari kegiatan ini.
“Rasanya campur aduk—senang, haru, bangga. Kami belajar soal empati, kesabaran, dan pentingnya kerja tim. Yang paling membekas, ternyata sedikit kepedulian bisa membawa dampak besar bagi orang lain,” ungkap Zahra.
MEMBUMIKAN NILAI DASADARMA
Kak Nining Lasiyati selaku Pembina Pramuka SMAN 85 Jakarta mengapresiasi inisiatif ini. Ia menyampaikan bahwa program ini selaras dengan nilai-nilai Dasadarma Pramuka, khususnya poin “Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.”.
“ Semoga kegiatan ini bisa menumbuhkan empati sosial dalam diri adik-adik, dan menjadi bekal
untuk terus berbuat baik di masa depan,” harap Kak Nining.
MENJADI PENGALAMAN YANG TAK TERLUPAKAN
Kegiatan sosial ini bukan hanya menghadirkan senyuman di wajah anak-anak yatim piatu, tapi juga meninggalkan jejak yang mendalam bagi para anggota Pramuka. Mereka tidak hanya belajar mengatur acara, tapi juga menyadari pentingnya berbagi dan hadir untuk orang lain.
Dari Ragunan, mereka pulang dengan pelajaran berharga: bahwa kepedulian, sekecil apa pun, bisa membawa kebahagiaan yang luar biasa.
Sumber: Pramuka SMAN 85 Jakarta
Pewarta: Pusdatin DKI Jakarta