PRAMUKA.ID – Semangat dan tekad membara terpancar dari wajah 43 calon pembina Pramuka golongan Penegak saat mereka mengikuti Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD) yang diselenggarakan oleh SMK Negeri 3 Bone yang bekerjasama dengan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kepramukaan Tingkat Cabang (Pusdiklatcab) Bone.
Dalam rangkaian materi yang padat dan komprehensif, sesi Latihan Keterampilan Baris Berbaris (LKBB) menjadi salah satu momen paling berkesan dan transformatif, menanamkan tidak hanya dasar fisik, tetapi juga filosofi disiplin dan kepemimpinan.
Kursus golongan penegak ini bertujuan untuk melahirkan pembina Pramuka yang profesional, memiliki wawasan luas, dan keterampilan teknis membina yang mumpuni. Namun, Tim Pelatih Pusdiklatcab Bone menyadari bahwa keterampilan teknis harus ditopang oleh karakter yang kuat, dan di sinilah peran krusial dari materi LKBB.
Bagi sebagian orang, baris berbaris hanyalah deretan gerakan fisik yang monoton. Namun, di bawah arahan instruktur pelatih Pusdiklatcab Bone yang tegas dan bersemangat, LKBB di KMD ini berubah menjadi sekolah karakter mini. Setiap aba-aba, setiap hentakan kaki, dan setiap gerakan tangan mengandung pelajaran yang mendalam.
Menurut Kakak Muhammad Yunus, SPd selaku pelatih memaparkan bahwa para peserta diajarkan untuk merespons perintah aba-aba dengan cepat dan tepat. “Ini adalah pondasi penting bagi seorang pembina yang harus menjadi contoh bagi peserta didiknya” ujar kak Yunus yang juga Ketua Kwarran Mare.
Keselarasan gerak adalah cerminan dari kerja tim. Peserta juga belajar bahwa keberhasilan kelompok lebih penting daripada ego individu. Mereka harus bergerak sebagai satu kesatuan, mengajarkan esensi persatuan dalam baris-berbaris. “Berdiri tegak dan mengikuti perintah di bawah terik matahari menuntut konsentrasi tinggi. Latihan ini melatih ketahanan mental dan kemampuan untuk tetap fokus pada aba-aba”. terang kak Muh. Darwis, SPd yang juga pelatih Pusdiklatcab Bone.
Salah seorang peserta KMD yang tidak bersedia disebut namanya membagi pengalamannya “Awalnya saya kira LKBB itu hanya untuk militer, kaku. Ternyata, selama di KMD ini, saya baru sadar bahwa ini adalah cara paling efektif untuk membangun mental seorang Pramuka, baik anggota muda dan dewasa. Rasa lelah hilang digantikan oleh rasa bangga melihat kami bisa bergerak serentak mengikuti aba-aba perintah. “Ini bekal yang sangat berharga saat saya kembali membina di gugus depan nanti,” ujarnya.
Tim pelatih dari Pusdiklatcab Bone menekankan bahwa LKBB bukan sekadar materi tambahan, melainkan inti dari pendidikan kepramukaan. “Seorang Pembina harus mampu memimpin dan mengendalikan diri sendiri sebelum memimpin orang lain. LKBB adalah ujian pertama untuk itu. Disiplin yang mereka dapat di sini akan mereka tularkan ke adik-adik Pramuka, membentuk generasi muda Bone yang tangguh dan tertib,” terang para pelatih.
Dengan selesainya sesi LKBB ini, para peserta KMD tidak hanya membawa pulang sertifikat dan materi kepramukaan, tetapi yang jauh lebih penting, mereka membawa pulang semangat baru, disiplin yang tertanam kuat, dan komitmen untuk menjadi teladan. Mereka siap melangkah maju ke garda depan pendidikan karakter di Kabupaten Bone, memastikan setiap tunas muda tumbuh menjadi pribadi yang berintegritas, disiplin, dan cinta tanah air.
Kisah para peserta KMD ini adalah pengingat yang inspiratif bahwa pendidikan Pramuka adalah proses holistik. Melalui setiap langkah dan setiap aba-aba, Gerakan Pramuka Kwarcab Bone terus berupaya mencetak Pembina yang Mahir, yang tidak hanya menguasai ilmu, tetapi juga memiliki karakter baja yang siap mengabdi demi masa depan bangsa.
Pewarta: Yusran AY.NS – Indonesian Scout Jurnalist #2109