PRAMUKA.ID — Sejak dilantik oleh Ketua Majelis Pembimbing Daerah (Ka Mabida) pada Desember 2019, pengurus Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Sumatera Utara (Kwarda Sumut) menjalankan program kerjanya.
Salah satunya adalah peningkatan sumber daya pelatih melalui kursus-kursus, mulai dari Kursus Mahir Dasar, Mahir Lanjutan, Kursus Pelatih Pembina Tingkat Dasar, Kursus Pelatih Pembina Pramuka Tingkat Lanjutan, dan lainnya.
“Ini adalah upaya Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Sumatera Utara dalam meningkatkan kuantitas dan kualitas pelatih Pramuka,” ujar Ketua Kwarda Sumut Kak H. Nurdin Lubis, S.H., M.M. saat membuka Kursus Pelatih Pembina Pramuka Tingkat Lanjutan, Selasa (29/11/2022) di Ruang Anggrek UPT Balai Diklat Pertanian Provinsi Sumut.
Diakui Kak Nurdin Lubis, kuantitas pelatih di jajaran Kwarda Sumut sudah hampir mencukupi, namun sebarannya di setiap Kwartir Cabang tidak seimbang.
Data Kwarda Sumut secara kuantitas pembina yang sudah mengikuti Kursus Pelatih Pembina Mahir Dasar sebanyak 165 orang, dan yang sudah mengikuti Kursus Pelatih Pembina Mahir Lanjutan sebanyak 277 pembina.
“Namun masih ada kwartir cabang yang sama sekali pembinanya belum mengikuti Kursus Pelatih Pembina Mahir Lanjutan,” tegasnya.
Untuk mengatasi hal ini, kata Kak Nurdin, Kwarda Sumut pada tahun anggaran 2023 akan menggelar Kursus Mahir Pembina Pramuka di daerah terjauh, yakni Nias.
Ketua Kwarda mengakui bahwa jumlah Pembina Tingkat Pelatih Lanjutan masih sangat minim khususnya di daerah daerah yang jauh dari Kota Medan seperti Pulau Nias.
Data Kwarda Sumut secara kuantitas pembina yang sudah mengikuti Kursus Pelatih Pembina Mahir Dasar sebanyak 165 orang, dan yang sudah mengikuti Kursus Pelatih Pembina Mahir Lanjutan sebanyak 277 pembina. Namun masih ada kwartir cabang yang sama sekali pembinanya belum mengikuti Kursus Pelatih Pembina Mahir Lanjutan.
“Tahun 2023 akan menyelenggarakan Kursus Pelatih Pembina di Kepulauan Nias yang mencakup 4 kabupaten dan 1 kota,” ujar Kak Nurdin Lubis.
Dipaparkan Kak Nurdin Lubis, dalam implementasi pendidikan Pramuka tentunya juga diajarkan tentang bagaimana cara berpikir kreatif dan edukatif, untuk dapat meningkatkan keterampilan anggota Pramuka yang berada di Gerakan Pramuka.
Dengan adanya pelatih yang berkualitas dan memiliki kreatifitas yang tinggi, para kaum muda yang menjadi anggota Pramuka yang dilatih pun, tentunya akan dapat lebih terampil dan akan terus diupayakan untuk siap masuk di dunia kerja.
Tugas pokok Gerakan Pramuka adalah, lanjut Kak Nurdin, menyelenggarakan kepramukaan bagi kaum muda guna menumbuhkan tunas bangsa, agar menjadi generasi yang lebih baik, bertanggungjawab dan mampu membina serta mengisi kemerdekaan nasional, serta membangun dunia yang lebih baik.
Kak Nurdin menegaskan agar peserta mengikuti kursus ini dengan baik dan gali ilmu sedalam-dalamnya dari para pelatih. Karena sebagai pelatih harus memiliki wawasan yang luas dengan tantangan yang cukup berat.
“Seorang pelatih jangan seperti guru silat yang tidak membagikan seluruh ilmunya kepada peserta didik, tetapi seorang pelatih harus mampu melahirkan pembina yang lebih hebat. Ikuti materi dengan baik dan dilanjutkan dengan menyiapkan naratama lanjutan,” tegas Nurdin Lubis.
Sebelumnya Kepala Pusat Pendidikan dan Latihan Nasional Kwartir Nasional Gerakan Pramuka (Ka Pusdiklatnas) diwakili Kak Widya Sukma mengatakan, pelatih adalah kebutuhan organisasi yang idealnya setiap Kwartir Ranting memimiliki 6 orang pelatih Pembina Pramuka. Sebaran pelatih harus merata dan seimbang.
“Seorang pelatih itu pelatih mempunyai tugas berat karena dituntut untuk menjadi tauladan kunci, mampu memanajemen, mengaplikasikan ilmu yang dimiliki, memiliki wawasan yang luas, memiliki atitute, serta mampu sebagai contoh,” ujar Kak Widya.
Ketua Panitia kegiatan Musa Pasaribu melaporkan, kegiatan ini diikuti 37 peserta merupakan pembina yang telah mengikuti Kursus Pelatih Pembina Tingkat Dasar utusan dari Kwartir Cabang di Sumut. Kegiatan ini berlangsung mulai 29 November hingga 5 Desember 2022 mendatang.
**
Pewarta : Sugiatmo kepala Pusinfo Kwarda Sumut
Foto : Selamet Untung Suropati