PRAMUKA.ID – Di tengah gemuruh semangat ribuan peserta Perkemahan Antar Satuan Karya (Peran Saka) Nasional 2025 di Bumi Perkemahan Bongohulawa, Kabupaten Gorontalo, sebuah kisah inspiratif tentang kesigapan tim medis muncul dari kondisi Kontingen Sulawesi Selatan (Sulsel). Setelah melalui perjalanan jauh dengan darat selama 2 hari 2 malam dan adaptasi lingkungan perkemahan, beberapa peserta dan pembina pendamping (Bindap) dari Kontingen Sulsel yang berjumlah sekitar 300 orang mengalami penurunan kondisi kesehatan, umumnya akibat kelelahan dan perubahan cuaca.
Namun, kesigapan Tim Kesehatan (Nakes) Peran Saka 2025, yang didukung penuh oleh Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, memastikan masalah ini tertangani dengan cepat dan humanis. Melihat kondisi beberapa anggota Kontingen Sulsel yang mulai tampak lesu serta mengeluhkan sakit kepala dan demam, Pembina Pendamping (Bindamping) segera membawa mereka ke Posko Utama Kesehatan Peran Saka. “Pelayanannya luar biasa. Begitu kami lapor, tim medis langsung bergerak cepat. Mereka tidak hanya memberikan obat, tetapi juga edukasi tentang pentingnya istirahat dan hidrasi,” ujar kakak Y.A.Yahya., SPt, MSi salah satu Bindamping Kontingen Sulsel asal Saka Tarunabumi. “Kami sangat bersyukur dengan fasilitas yang tersedia, termasuk ketersediaan bed istirahat di Rumah Sakit Lapangan yang disiapkan panitia.”
Tim Nakes Peran Saka, yang mengedepankan filosofi pelayanan ‘7S’ (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun, Semangat, Solusi), dengan profesional memberikan penanganan awal.
Langkah cepat ini menjadi kunci agar kelelahan tersebut tidak berkembang menjadi masalah kesehatan yang lebih serius. Menurut salah satu staf medis di Posko Kesehatan setempat menjelaskan bahwa peristiwa ini adalah cerminan dari kolaborasi berbagai unsur. ”Kami sudah antisipasi risiko kelelahan akibat perjalanan jauh, terutama dari kontingen yang datang dari ujung selatan pulau seperti Sulsel,” jelas kakak dr. Wira Adithya.
Lebih lanjut, kak Y.A.Yahya ini mengungkapkan perasaan selama tim medis menangani kondangan Sulsel. “Penanganan cepat bukan hanya tugas, tetapi perwujudan dari nilai kemanusiaan dan kepedulian yang diajarkan dalam Gerakan Pramuka. Mereka di sini untuk memastikan semua peserta dapat mengikuti seluruh kegiatan dengan kondisi prima.” ujarnya
Berkat penanganan yang sigap, peserta dan bindap Kontingen Sulsel yang sempat sakit kini telah berangsur pulih dan siap kembali beraktivitas, melanjutkan misi mereka di Peran Saka Nasional 2025 dengan semangat ‘Pramuka Penuh Karya, Menuju Indonesia Jaya’.
Pewarta: Yusran AY.NS – Indonesian Scout Journalist #2109
	    	
		    





















