Kesabaran bagi seorang pramuka mutlak perlu dikuasai dengan baik. Kesabaran tinggi akan membuat hati tenteram karena jauh dari gemuruh emosi yang bernafsu untuk cepat melaksanakan atau meraih sesuatu. Kesabaran itu bukan lemah dan bukan lambat.
Kesabaran itu sama dengan menunggu waktu yang tepat karena hidup ini proses yang berjalan dan berlangsung ke depan. Ada aspek yang harus diperhitungkan gerakannya sehingga terpenuhi kebijakan untuk menyatakan sabar. Seseorang kadang perlu menunda untuk kepentingan yang besar. Kadang pun perlu berjalan dan bahkan berlari jika waktu dan kesempatan dipandang sangat tepat.
Dalam menjelajah hutan, sungai, atau gunung, kekuatan mengelola kesabaran sangat penting. Kesabaran itu munvul karena kondisi jalan, cuaca, keseharan kelompok, dan lainnya. Ilmu sabar harus ada dalam diri seorang pramuka dan harus dilatihkan oleh pembina.
Sebaliknya, ketidaksabaran bagi seseorang akan dapat merugikan dirinya. Gara-gara tidak sabar, kecelakaan akan menimpa, kemarahan akan mendominasi diri, bahkan dapat membuat seseorang kehilangan sesuatu yang semestinya diraihnya.
Pengalaman membuktikan bahwa banyak orang gagal hanya gara-gara ketidaksabaran. Ada yang seharusnya sukses tetapi malah gagal total karena tidak sabar menunggu waktu, menanti putusan, menaati petunjuk, dan kegiatan yang lainnya. Ketidaksabaran itu nikmat yang cepat, tetapi dapat berakibat patal jika tidak dikelola dengan pas.
Kesabaran dan ketidaksabaran adalah pilihan bagi seseorang. Keduanya hak bagi manusia. Oleh karena itu, luaskan pikiran, analisis secara akurat, cek ulang, dan tenangkan pikiran untuk memilih kesabaran sebagai energi pendukung kesuksesan. Keduanya perlu menjadi bahan pembina pramuka saat membina adik pramukanya. Selamat membina.
***
Penulis:
Prof. Dr. Suyatno, M.Pd. (Waka Binawasa Kwarnas 2028-2023)