Bulan ini hujan mulai turun membasahi bumi. Di beberapa daerah hujan turun menjadi musibah. Salah satunya hujan ini menggenangi di wilayah timur Banyumas, Kawa Tengah. Wilayah terdampak paling luas yaitu di Kecamatan Kemranjen: Desa Sirau, Desa Sidamulya, dan Desa Grujugan. Wilayah lain yang tergenang banjir, yaitu: Desa Nusadadi (Kecamatan Sumpiuh) dan Desa Plangkapan (Kecamatan Tambak).
Musibah banjir sejak Kamis (29/10/2020) membuat Pramuka Peduli (selanjutnya disingkat PP) Kwarcab Banyumas segera beraksi. Ketua Pramuka Peduli Kwarcab Banyumas, Kak Heriana Ady Chandra mengatakan, bahwa saat ini ketinggian air antara 30 sentimeter hingga 50 sentimeter.
“Sudah sempat surut. Tapi kalau hujan lebat, ya akhirnya menggenang lagi,” katanya.
Dia menambahkan bahwa tempat pengungsian di wilayah Kecamatan Kemranjen ada tiga, yaitu Masjid Baitunnikmah (Desa Sirau), MI Fathul Ulim (Desa Sirau), dan MI Muhammadiyah (Desa Sidamulya).
Pengungsi dan korban banjir ini masih membutuhkan kebutuhan pokok seperti makan dan minum. Sebab itu Pramuka Peduli dan relawan lainnya sibuk di dapur umum. Dengan demikian makan dan minum mereka terjamin.
“Sejak Kamis sore (29/10/2020) Pramuka Peduli diperbantukan di posko dapur umum,” kata Kak Ady Candra Selasa (03/11/2020).
Menurut Kak Ady Candra pada hari kelima banjir, Senin (02/11/2020) dari dapur umum tersebut telah mendistribusikan konsumsi sebanyak 668 bungkus (pagi hari), 210 bungkus (siang hari) dan 663 bungkus (malam).
Semua kebutuhan tertangani karena adanya bantuan sembako dan makanan siap santap dari berbagai pihak.
Kini sebagian pengungsi sudah ke rumah masing-masing.
Teks: Kak Parsito (Humas Kwarcab Banyumas)
Foto: Dokumentasi Pramuka Peduli