Sesuai dengan amanat yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo selaku Kamabinas Gerakan Pramuka untuk melakukan Gerakan Kedisiplinan Nasional dan Gerakan Kepedulian Nasional dalam penanggulangan Covid-19, pada hari kedua kegiatan JOTA JOTI Nasional 2020 diisi dengan pemberian materi dengan tema “JOTI dan Upaya Promosi Gerakan Penanggulangan Covid-19”.
Kak Berthold Sinaulan selaku Waka Kwarnas/Ketua Komisi Kehumasan dan informatika menjadi narasumber webinar dalam JOTA dan JOTI 2020. Kegiatan webinar ini diikuti oleh peserta JOTA dan JOTI dan dipandu oleh Kak Andi Kurniawan (Dewan Kerja Nasional).
Pemberian materi dimulai dengan membahas tentang sejarah JOTA yang telah ada sejak tahun 1957 dan JOTI pertama kali dilakukan pada tahun 1997. JOTA pertama kali berbarengan dengan tahun pelaksanaan Jambore Dunia 1957 dan sekaligus 50 tahun kepanduan sedunia di Inggris.
Kak Berthold mengatakan untuk pertama kali JOTI diujicobakan di Belanda pada tahun 1997. Tapi tidak banyak yang tahu bahwa Indonesia (Gerakan Pramuka) termasuk pelopor dalam kegiatan JOTI tersebut. “JOTI adalah sarana untuk mewartakan kegiatan kepramukaan, dalam masa bakti 2018-2023 ini gerakan pramuka mengajak para Pramuka untuk menggunakan tagar (hashtag) Yang berbunyi #SetiapPramukaAdalahPewarta ini adalah tagar untuk mengingatkan bahwa setiap pramuka sebaiknya mampu berperan sebagai pewarta juga,” ungkapnya.
Apa tugas seorang pewarta? Disinilah Pramuka mewartakan atau memberitakan semua peristiwa penting agar dapat diketahui masyarakat baik masyarakat Pramuka maupun masyarakat luas di luar Pramuka. JOTI kali ini merupakan sarana atau wadah untuk mewartakan kegiatan kepramukaan dalam upaya membantu gerakan penanggulangan Covid-19.