PRAMUKA.ID – Jakarta, 17 November 2025 – Kwartir Nasional Gerakan Pramuka menerima tim Monitoring and Evaluation (Monev) dari World Organization of the Scout Movement (WOSM) untuk meninjau perkembangan dua program utama, yakni Life Leaders Project (LLP) dan Dialogue for Peace (DfP). Pertemuan berlangsung di Kantor Kwarnas dan dipimpin oleh Waka Kwarnas Bidang Kerjasama Dalam dan Luar Negeri, Kak Toto Siswanto.
Dalam pembukaannya, Kak Toto menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang terus terjalin antara WOSM dan Gerakan Pramuka. Ia menegaskan pentingnya sinergi tersebut dalam memperkuat pengembangan pemuda di Indonesia.
Progres Life Leaders Project
LLP Coordinator, Kak Yesika, memaparkan perkembangan program, mulai dari capaian, praktik baik, hingga tantangan implementasi di sejumlah provinsi. Ia menyampaikan bahwa Training of Trainers telah dilaksanakan pada Mei 2025. Program ini menargetkan peningkatan kapasitas pembina serta memperluas pemahaman anggota Pramuka mengenai inisiatif Scouts for SDGs.
Perkembangan Dialogue for Peace
Acting Coordinator DfP, Kak Nauli, menjelaskan bahwa laporan dari koordinator daerah masih dalam proses pengumpulan. Hingga saat ini, 1.015 Dialogue for Peace Badges telah didistribusikan. Sebanyak 19 proyek dinyatakan selesai, sementara 10 proyek lainnya masih berjalan. Lima proyek unggulan yang dipresentasikan pada kegiatan DfP di Kuala Lumpur pada pekan sebelumnya juga menjadi pembahasan utama.
Tantangan dan Pembahasan Teknis
Dalam sesi diskusi, terungkap sejumlah tantangan pelaksanaan program, seperti keterbatasan sumber daya manusia di Divisi Internasional, belum tersedianya kurikulum DfP secara menyeluruh, kendala komunikasi dengan daerah, serta akses internet yang belum memadai di beberapa provinsi.
Terkait pengelolaan dana, tim Monev dan pengelola program membahas mekanisme verifikasi, alokasi pembiayaan, proses SPTJM, dan audit internal tahunan yang memastikan transparansi pengelolaan anggaran. Gerakan Pramuka menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan seluruh proyek DfP sebelum akhir 2025.
Komitmen WOSM
Perwakilan WOSM, Mr. Alfredo Torres dan Ms. Arjay Cameros, menyatakan dukungan penuh terhadap kebutuhan Gerakan Pramuka dalam pelaksanaan LLP dan DfP, baik melalui pendampingan teknis maupun pembaruan materi.
Pertemuan ditutup dengan harapan bahwa kolaborasi antara WOSM dan Gerakan Pramuka akan semakin kuat, sehingga program kepemimpinan dan pendidikan perdamaian dapat memberikan dampak yang lebih luas bagi kaum muda di Indonesia.
Pewarta: Yudhi Wahyudi
Foto: Siswanto





















