Perkumpulan Kolektor Memorabilia Kepanduan Indonesia atau yang dalam Bahasa Inggris disebut Indonesia Scout Collectors Society (ISCS) baru saja menerbitkan buku tentang sejarah Jambore Nasional pertama yang diadakan setelah Republik Indonesia merdeka. Buku tersebut berjudul Jamnas 1955 dengan subjudul “70 Tahun Jambore Nasional I – Catatan Seorang Pramuka Pencinta Filateli”.
Buku yang diterbitkan oleh Perkumpulan Kolektor Memorabilia Kepanduan Indonesia itu telah resmi masuk ke sejumlah perpustakaan terkenal, termasuk Perpustakaan Nasional RI, dengan ISBN 978-634-04-3680-8. Ditulis oleh Kak Berthold DH Sinaulan, buku tersebut diterbitkan untuk memperingati 70 tahun berlangsungnya Jambore Nasional (Jamnas) pertama setelah Indonesia merdeka.
Jamnas tersebut diselenggarakan di Bumi Perkemahan Karang Taruna, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta, pada 13 sampai 20 Agustus 1955.Inilah Jamnas yang juga digelar sekaligus untuk memperingati Dasa Warsa (10 tahun) Kemerdekaan Republik Indonesia. Jamnas yang juga menjadi catatan penting dalam sejarah gerakan kepanduan di Indonesia yang telah ada sejak 1912, setelah gerakan kepanduan digagas dan didirikan di Inggris oleh Baden-Powell pada 1907.
Setelah Soekarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945, baru pada Jamnas 1955 itu para pandu dari seluruh Indonesia berkumpul kembali dalam suatu perkemahan besar tingkat nasional. Pesertanya bukan hanya dari dalam negeri, tetapi hadir pula kontingen pandu dari negara-negara sahabat.
Buku tersebut menceritakan secara cukup lengkap tentang pelaksanaan kegiatan nasional kepanduan itu, yang belum banyak diungkapkan di buku-buku lainnya. Selain itu, dilengkapi pula dengan dokumentasi memorabilia dalam bentuk benda filateli, berupa prangko dan benda pos lainnya, yang berkaitan dengan peristiwa kepanduan tersebut.
Penulis buku yang akrab dipanggil Kak Be, selain aktif di Gerakan Pramuka sejak 1968 serta aktif pula dalam kepanduan di tingkat Asia-Pasifik dan dunia, juga merupakan seorang filatelis dan kolektor memorabilia kepanduan. Berlatar pendidikan arkeologi, Kak Be juga telah menerbitkan sejumlah buku sejarah kepanduan Indonesia dan buku-buku terkait filateli, di samping menghasilkan beberapa buku fiksi, terutama kumpulan puisi.
Pewarta & Dokumentasi: R Andi Widjanarko – ISJ #003




















