PRAMUKA.ID – Pada tanggal 19 hingga 20 Juli 2025, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Cabang (Pusdiklatcab) Bina Wiyata Manggala Kwartir Cabang Kabupaten Pasuruan menyelenggarakan kegiatan Penyegaran Pelatih Pramuka yang bertempat di MI NU Miftakhul Ulum Klataan. Kegiatan ini menjadi wadah penting bagi para pembina dan pelatih Pramuka dari berbagai gugus depan se-Kabupaten Pasuruan untuk memperbarui wawasan, menyelaraskan visi, serta memperkuat semangat dalam membina generasi muda melalui kepramukaan.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kak Idham, selaku Ketua Pusdiklatcab Bina Wiyata Manggala. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya peran pelatih dalam menjaga kualitas melatih pembina Pramuka. Pelatih yang berkualitas akan mencetak pembina yang cakap, dan pada akhirnya akan melahirkan peserta didik yang tangguh, berkarakter, serta berjiwa kepemimpinan.
Sesi utama dalam kegiatan penyegaran ini diisi oleh narasumber dari Kwartir Daerah Jawa Timur, yaitu Kak Joeli Esmanto yang akrab disapa Kak Kipo. Beliau adalah pelatih senior yang dikenal dengan pendekatan inspiratif dan membumi dalam menyampaikan materi. Dalam kesempatan tersebut, Kak Kipo membawakan materi bertema “Pelatih Mati dan Pelatih Hidup”, yang menjadi bahan refleksi mendalam bagi seluruh peserta penyegaran pelatih.
Dalam penjelasannya, Kak Kipo menggambarkan perbedaan antara pelatih yang hanya sekadar menjalankan tugas formalitas (pelatih mati) dan pelatih yang benar-benar hidup dalam semangat pengabdian serta komitmen untuk mencetak pembina yang berkualitas (pelatih hidup). Dengan gaya penyampaian yang hangat dan membangkitkan semangat, peserta diajak untuk melakukan introspeksi diri dan kembali menumbuhkan semangat keikhlasan serta keteladanan dalam melatih pembina Pramuka.
Salah satu kutipan inspiratif yang disampaikan oleh Kak Kipo dan menggugah peserta adalah: “Meskipun jalan berliku dan terjal, jika tidak pernah dilalui, tujuan tidak akan pernah tercapai.” Ungkapan ini menggambarkan bahwa menjadi pelatih pembina Pramuka yang berdampak bukanlah perkara mudah, namun setiap tantangan adalah bagian dari proses menuju keberhasilan dalam mendidik generasi penerus Pramuka. Semangat pengabdian yang terus membara akan menjadi modal utama dalam menggiring generasi Pramuka yang tangguh dan berguna bagi bangsa dan negara Indonesia.
Selama dua hari kegiatan, peserta tidak hanya mendapatkan materi teoritis, tetapi juga diajak berdiskusi, berbagi pengalaman, serta menyusun rencana tindak lanjut yang dapat diterapkan di gugus depan masing-masing. Suasana yang hangat, kekeluargaan, dan penuh semangat gotong royong menjadikan kegiatan ini semakin bermakna.
Dengan berakhirnya kegiatan penyegaran ini, diharapkan seluruh pelatih Pramuka di Kabupaten Pasuruan semakin termotivasi untuk menjadi pelatih yang “hidup” yaitu pelatih yang aktif, responsif, dan selalu berupaya memberikan pengabdian yang terbaik untuk kemajuan Gerakan Pramuka. Semangat baru yang tumbuh dari kegiatan ini akan menjadi bekal dalam menjalankan tugas pendidikan karakter bagi generasi bangsa. Seperti Semboyan pelatih yaitu “Ikhlas Bakti Bina Bangsa Berbudi Bawa Laksana”.
Pewarta: Maya Eka Purwanti (Kwartir Ranting Prigen, Kwartir Daerah Jawa Timur)