PRAMUKA.ID – Alun-Alun Surabaya akhir pekan ini tidak sekadar menjadi ruang publik biasa, tetapi menjelma sebagai titik temu semangat, gagasan, dan kekuatan kolaborasi para pelatih Pramuka se-Korwil III Jawa Timur dalam gelaran Temu Pelatih 2025 yang berlangsung meriah dan penuh makna.
Kegiatan yang digagas Koordinator Wilayah III ini diikuti oleh sembilan Kwarcab, Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, Kota Pasuruan, Malang, Kota Malang, Kota Batu, Blitar, dan Kota Blitar.
Menurut Kak Suhermanto, agenda ini menjadi wahana untuk menyegarkan semangat pelatihan, memperkuat jejaring, dan menumbuhkan kesamaan visi dalam pembinaan kepramukaan orang dewasa.
Rangkaian kegiatan dimulai Sabtu (5/7) sejak siang hari, diawali dengan kunjungan reflektif ke kawasan Kota Lama dan Tugu Pahlawan, simbol perjuangan bangsa yang selalu relevan dalam membentuk karakter Pramuka sejati.
Kak Mulyono Kapusdiklatcab Surabaya, menyampaikan rasa bangga atas kehadiran utusan dari seluruh kwartir cabang di Korwil III. “Ini bentuk kekompakan yang luar biasa. Semoga membawa energi positif untuk pelatihan ke depan,” ujarnya.
Menurut Kak Mulyono, sore harinya, acara puncak dibuka pukul 15.30 WIB di Alun-Alun Surabaya. Dengan iringan salam hangat dari MC Kak Eko Widi dan semangat nasionalisme saat menyanyikan lagu Indonesia Raya, suasana menjadi khidmat ketika doa dibacakan oleh Kak Nur Kholis.
Tarian Remo dari Disparta pun tampil memikat, menampilkan harmoni budaya lokal yang langsung mendapat apresiasi tinggi dari para peserta. Ketua Panitia, Kak Rudy, menyampaikan laporan kegiatan, disusul sambutan dari Kak Hj. Siti Mariyam (Ketua Harian Kwarcab Surabaya) dan perwakilan dari Kwarda Jatim.
Dari Film Soekarno hingga Strategi Pelatihan
Usai penyerahan cinderamata dan sesi foto bersama, suasana berganti dengan tayangan film pendek Kusno Jati Diri Soekarno yang sarat nilai patriotisme.
Selepas Maghrib, peserta menikmati makan malam, lalu kembali disuguhkan semangat lewat Tari Greget Sawunggaling, tarian heroik khas Surabaya yang membangkitkan semangat juang.
Sesi berikutnya tak kalah menarik: Brainstorming Strategi Pendidikan Orang Dewasa dan Tantangannya yang dipandu oleh Kak Prof. Dr. Suyatno, M.Pd. Diskusi ini menjadi titik kulminasi intelektual, menyentuh isu-isu strategis dalam pelatihan pembina Pramuka di masa depan.
Puncaknya malam ditutup dengan Gelar Budaya Nusantara, pentas seni kolaboratif dari berbagai Kwarcab yang menampilkan tarian, lagu daerah, hingga kreativitas khas masing-masing daerah. Suasana penuh kehangatan dan tawa menjadi penanda bahwa perbedaan justru memperkuat persatuan.
Menjelang pukul 22.30, peserta kembali ke penginapan membawa oleh-oleh pengalaman dan semangat baru untuk dibawa pulang ke daerah masing-masing.
Agenda masih berlanjut ke hari keduai Minggu, 6 Juli 2025, kegiatan berlanjut dengan materi pelatihan II yang dibawakan Kak Ganet Budi Utomo. Materi ini menjadi penajam arah dan peran pelatih ke depan. Acara kemudian ditutup secara resmi dengan pemberian piagam dan penyampaian pesan penutup di Kwarcab Kota Surabaya.
Pitaran Pelatih atau Temu Pelatih Korwil III Jatim 2025 bukan hanya pertemuan, tetapi penguatan karakter dan kapasitas pelatih melalui ruang-ruang belajar yang hidup, inspiratif, dan membumi. (*)
Pewarta: Sutejo (Andalan Kwarcab Surabaya)