PRAMUKA.ID – Barongko makanan khas dari Sulawesi Selatan yang terbuat dari adonan pisang dan dibungkus dengan daun pisan, rebusan seperti ubi, jagung dan pisang menjadi hidangan bagi tamu undangan yang hadir dalam Upacara Pembukaan Kemah Budaya Sebatik Tahun 2025, yang di gelar di Desa Padaidi, Kecamatan Sebatik, Kamis (15/5/2025) sore.
Kemah Budaya Sebatik yang diselenggarakan oleh Kwartir Ranting (Kwarran) Gerakan Pramuka Sebatik, dibuka secara resmi Wakil Ketua Bidang Pengabdian Masyarakat dan Humas Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Nunukan, Kak Niko Ruru. Turut hadir, Camat Sebatik Wahyudin dan Camat Sebatik Tengah Aris Nur selaku Ketua Majelis Pembimbing Ranting, unsur Muspika Kecamatan Sebatik, Ketua Kwarran Sebatik, Kak Salmah, Ketua Kwarran Sebatik Utara Kak Abdul Gani dan Ketua Kwarran Sebatik Tengah Kak Hasrul. Kemudian Kepala Desa se – Kecamatan Sebatik, Kepala SD/MI dan SMP se – Kecamatan Sebatik, Dewan Kerja Ranting serta tamu undangan lainnya.
Ketua Kwarran Gerakan Pramuka Sebatik, Kak Salmah mengatakan, Kemah Budaya Sebatik dilaksanakan tanggal 15 – 18 Mei 2025 dengan jumlah peserta sebanyak 150 orang, Pramuka Penggalang dari jenjang SD/MI dan SMP se-Kecamatan Sebatik. Berasal dari SDN 002 Sebatik, MI. As’adiyah Sei Taiwan, MI. YIIPS Padaidi, SMPN 1 Sebatik, SMPN 2 Sebatik dan SMP Mutiara Bangsa Sebatik.
Kegiatan yang dilaksanakan, yaitu zikir bersama, pentas seni, senam bersama, kuliner nusantara dan kolaborasi budaya, materi P3K, penjelajahan, permainan, tari tradisional, pawai budaya, study tour petani budidaya rumput, api unggun dan beberapa materi lainnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Pengabdian Masyarakat dan Humas, Kak Niko Ruru mewakili Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Nunukan, Kak H. Hanafiah mengatakan, mengapresiasi Kemah Budaya yang diselenggarakan oleh Kwarran Sebatik melalui Panitia Pelaksana Dewan Kerja Ranting. Kemah Budaya ini merupakan kegiatan perdana tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Kwarran.
“Kegiatan seperti ini tentu harus terus digalakkan untuk diselenggarakan, sebagai wujud kepedulian dan upaya melestarikan budaya bangsa Indonesia terkhusus yang ada di pulau Sebatik,”ujar Kak Niko.
Ia menghimbau kepada para peserta untuk mengikuti kegiatan dengan baik, menimba ilmu serta melatih diri hidup mandiri dialam terbuka dengan cara berkemah. Selain itu, selalu menjaga kesehatan, ikuti jadwal dan atur waktu istirahat serta semangat dalam berkegiatan.
“Kepada para Pembina damping, untuk selalu mengawasi dan memperhatikan peserta didiknya. Untuk Panitia, selamat berkegiatan, jaga kesehatan dan tetap berpedoman dengan Dasa Darma Pramuka, ujarnya.
Pewarta: Pusinfo Kwarcab Nunukan