Pramuka.ID – Kemah Pramuka Madrasah Nasional (KPMN) 2024 yang berlangsung di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta pada 18–22 November 2024 menghadirkan berbagai kegiatan strategis, salah satunya Lokakarya Pembina Pendamping dan Pimpinan Kontingen Daerah. Lokakarya ini menghasilkan tujuh rekomendasi penting yang bertujuan memperkuat Gugusdepan (Gudep) Pramuka berbasis madrasah.
Rekomendasi tersebut disusun melalui diskusi intensif, berbagi praktik baik, dan penyampaian materi oleh sejumlah narasumber, termasuk Direktur KSKK Madrasah Kementerian Agama, Kak M. Sidik Sisdianto, serta Wakil Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Kak Dr. Sigit Muryono. Peserta juga mendapatkan pembekalan terkait perlindungan anggota melalui program Safe from Harm, manajemen risiko, dan strategi pengembangan kapasitas sumber daya manusia di Gudep madrasah.
Berikut tujuh rekomendasi yang dihasilkan:
- Peningkatan Kualitas Pramuka Garuda
Gudep madrasah didorong meningkatkan capaian Tanda Pramuka Garuda sebagai standar prestasi nasional. Salah satu usulan adalah menjadikan Tanda Garuda sebagai jalur seleksi masuk Madrasah Negeri. - Gudep Aman dan Manajemen Risiko
Penerapan standar Safe from Harm dan manajemen risiko diwajibkan pada setiap kegiatan untuk melindungi anggota dari kekerasan dan pelecehan. - Percepatan Akreditasi dan Penguatan SDM
Ditargetkan 90% Gudep madrasah terakreditasi dalam lima tahun ke depan. Pelatihan seperti KMD dan KML akan diintensifkan untuk kepala madrasah dan guru. - Pengembangan Kegiatan Prestasi
Event seperti Perkemahan Pramuka Madrasah Nasional dan Lomba Regu Pramuka Penggalang dirancang untuk meningkatkan daya saing generasi Pramuka madrasah. - Penguatan Identitas Pramuka Madrasah
Nilai-nilai Islam diintegrasikan dalam program Gudep untuk memperkuat identitas unik Pramuka madrasah. - Peningkatan Partisipasi Internasional
Pramuka madrasah diharapkan aktif dalam kegiatan internasional, termasuk Jambore Dunia, dengan target 30% peserta dari madrasah. - Dukungan Kebijakan dan Anggaran
Kementerian Agama diharapkan menerbitkan kebijakan wajib kepramukaan di madrasah dan menyediakan alokasi anggaran khusus.
Rekomendasi ini dirumuskan pada penutupan Lokakarya, 22 November 2024, oleh tim perumus yang terdiri dari perwakilan daerah. Ketua Seksi Kegiatan Pembina Pendamping dan Pinkonda, Kak Mohammad Laiyin Nento, yang juga merupakan Wakil Kepala Pusdiklatnas Gerakan Pramuka menyampaikan bahwa rekomendasi ini akan segera diajukan kepada pemangku kebijakan untuk ditindaklanjuti.
“Harapan kami, rekomendasi ini dapat menjadi landasan strategis untuk memperkuat peran Gudep madrasah dalam membentuk generasi muda yang berkarakter, kompeten, dan siap bersaing di tingkat global,” ujar Kak Laiyin.
Kegiatan KPMN 2024 ini menjadi momentum penting dalam menguatkan keberadaan dan kontribusi Pramuka madrasah sebagai bagian dari Gerakan Pramuka Indonesia.
Editor: Kiel/PusdatinKN