PRAMUKA.ID – Sikap pantang menyerah dan tidak mudah putus asa yang ditanamkan oleh para pembina Pangkalan SD Negeri Locondong Kecamatan Rawalo Kabupaten Banyumas begitu membekas di hati Syifa Ikhwati Salsabila. Dalam kondisi yang kurang sehat, nanda kelahiran Banyumas,19 Februari 2014 ini, tetap membulatkan tekad untuk mengikuti penilaian pencapaian Pramuka Garuda Golongan Siaga Rabu 25 September 2024 di SMP Negeri 1 Rawalo.
Salah satu pembina Suprih Margiyanti mengatakan bahwa ia mendapat laporan dari Liswati ibunda Syifa, yang mengatakan bahwa Syifa sakit, namun memaksa tetap berangkat mengikuti ujian pencapaian Pramuka Garuda.
“Saya bersama para pembina lain yaitu Kak Ruminah, Kak Susilowati dan Kak Renggo Mulyani, melihat semangat yang luar biasa akhirnya, tetap memberangkatkan Syifa bersama temanya yang lain. Saat berangkat masih terlihat nampak sehat, begitu juga saat upacara pembukaan, tes wawancara, dia bisa mengikuti secara normal,” jelasnya.
Namun karena cuaca cukup panas, kegiatan juga cukup panjang, membuat Syifa putri pasangan Ivan dan Liswati yang beralamat di Locondong RT 02/05 akhirnya mengaku sakit.
“Setelah kami cek, badannya sangat panas. Kemudian ia minta istirahat, dan kami bawa ke ruang UKS. Setelah cukup istirahat, karena masih merasa belum mengikuti ujian TKK TIK, ia memaksa ikut. Setelah berkomunikasi dengan Tim Penguji dan Tim Monev Kwarcab, Syifa diijinkan mengerjakan tugas dari tempat tidur UKS dengan masih berselimut,” tambahnya.
Ketua Kwarran Rawalo Rahadi mengapresiasi sikap pantang menyerah dan tidak mudah putus asa yang ditunjukan oleh Calon Pramuka Siaga atas nama Syifa Ikhwati Salsabila.
“Kami bangga atas sikap pantang menyerah dan tidak mudah putus asa, yang ditunjukan Nanda Syifa. Semoga karakter yang baik ini akan terus berlanjut hingga dewasa nanti,” katanya.
Setelah mengerjakan TKK TIK, Syifa akhirnya tumbang juga dan mendapat perawatan dari Tim Puskesmas. Meski demikian ia masih bisa tersenyum karena bisa selesai mengerjakan semua ujian pencapaian Pramuka Garuda.
“Ini kesempatan terakhir, karena saya sudah berumur 10 th 7 bulan,” katanya dari tempat tidur.
Pewarta: Tommy Parsito Kwarcab Banyuman
Editor: Pusdatin Kwarnas