Indramayu – Meninggalnya 3 murid SDN di Tukdana, Kabupaten Indramayu yang tenggelam dan disebut-sebut sedang mengikuti kegiatan kepramukaan. Ternyata hasil asesmen pihak Kecamatan setempat sedang mengikuti outing class.
Secara kebetulan kegiatan outing class atau semacam pengembangan diri pada hari Sabtu (17/2/2024) menyusuri pinggir sungai dan kegiatan itu diikuti oleh siswa kelas 3, 4 dan kelas 5 dengan pendamping 1 orang guru.
Sebagaimana keterangan hasil asesmen yang disampaikan Camat Tukdana melalui Sekmatnya, Baman Natanegara kepada Galagala.Id, Minggu(18/2/2024) malam menyatakan kalau kegiatan tersebut bukan kegiatan kepramukaan. Termasuk siswa masuk ke sungai pun di luar kegiatan outing class karena spontanitas ingin membersihkan kotoran dipakaian dan kaki setelah berjalan di jalan berlumpur.
Hal ini diperkuat oleh keterangan saksi kepada pihak kepolisian. Ratimin dan rekannya yang sedang memasang plastik disawah. Ia melihat anak-anak sekolah sedang berkumpul ditanggul sungai Penarikan. Selang 5 (lima) menit kemudian saksi mendengar ada yang berteriak meminta tolong dan saksi lari kearah sungai dimana ada suara meminta tolong.
Sesampainya di tepi sungai terlihat ada 2 (dua) orang anak yang hanyut maka saksi langsung memberikan pertolongan kepada kedua orang anak tersebut. Setelah menolong kedua anak tersebut selanjutnya saksi diberitahu bahwa masih ada 1 (satu) orang lagi temannya yang sudah tenggelam dengan jarak kurang lebih 20 (dua puluh) meteran maka saksi selanjutnya melakukan pencarian dilokasi yang ditunjukan oleh kedua orang anak sekolah tersebut dan saksi menemukan korban didalam air sungai.
Saksi mengevakuasi korban ke tanggul sungai tetapi korban sudah tidak tertolong (meninggal dunia). Setelah mengevakuasikorban selanjutnya saksi turun lagi ke sungai Penarikan untuk menolong guru pembimbingnya, Restu yang sama ikut tenggelam selanjutnya evakuasi ke Puskesmas Tukdana bersama dengan saksi Akim naik sepeda motor.
Ternyata hasil asesmen masih ada 2 korban yang hilang hingga akhirnya dilaporkan ke BPBD dan Basarnas dan korban akhirnya berhasil ditemukan telah meninggal dunia.
Keterangan lain dari Polsek Tukdana, hasil visum et refertum pada korban tidak ditemukan tanda tanda penganiayaan dan kekerasan serta tidak ada luka ditubuh korban.
Malahan pihak keluarga menerima dengan ikhlas atas kejadian tersebut dan bersedia membuat surat pernyatan penolakan untuk tidak dilakukan otopsi.(Asep/Taryani/Redal)***
Sumber : Galagala.id dan grup WA pramuka