PRAMUKA.ID – Pelabuhan Satrol TNI-AL menjadi pusat perhatian ketika anggota Saka Bahari pangkalan Lantamal VIII diundang untuk turut serta dalam pameran Open Ship yang menampilkan keanggunan dan keperkasaan KRI Dewaruci, KRI Ngurah Rai, dan KRI Halimperdanakusuma.
Acara yang digelar di pelabuhan tersebut berhasil menciptakan momen berkesan, menggambarkan sinergi yang erat antara TNI-AL dan masyarakat maritim.
Sejak awal acara, anggota Saka Bahari pangkalan Lantamal VIII tampak antusias menyambut kesempatan langka ini. Mereka tidak hanya menjadi penonton pasif, tetapi juga terlibat aktif dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan sepanjang pameran. Mulai dari tur kapal hingga demonstrasi peralatan militer, para anggota Saka Bahari merasakan langsung atmosfer kehidupan di atas kapal perang, Jum’at (15/12/2023).
Pameran Open Ship ini bukan sekadar ajang untuk menampilkan kekuatan militer, tetapi juga menjadi platform untuk membangun kedekatan dan mempererat hubungan antara TNI-AL dan komunitas maritim. Melibatkan Saka Bahari pangkalan Lantamal VIII dalam kegiatan ini memberikan nuansa khusus, di mana generasi muda dapat merasakan semangat kebangsaan dan kecintaan terhadap kemaritiman.
Acara tersebut juga memberikan kesempatan bagi masyarakat umum untuk mendekatkan diri dengan alutsista (alat utama sistem persenjataan) TNI-AL. Pengunjung dapat melihat secara langsung berbagai peralatan dan teknologi canggih yang digunakan oleh KRI Dewaruci, KRI Ngurah Rai, dan KRI Halimperdanakusuma. Para prajurit TNI-AL dengan hangat menjawab pertanyaan dan menjelaskan fungsi dari setiap peralatan yang dipamerkan, memberikan pemahaman yang lebih dalam kepada masyarakat tentang peran TNI-AL dalam menjaga keamanan laut dan kedaulatan negara.
Dengan partisipasi Saka Bahari pangkalan Lantamal VIII, acara pameran Open Ship di Pelabuhan Satrol TNI-AL tidak hanya menjadi sarana promosi militer, tetapi juga menjadi wadah edukasi dan penguatan hubungan sosial. Keberhasilan pameran ini dapat diukur dari antusiasme masyarakat, baik yang terlibat langsung maupun yang datang sebagai pengunjung, yang meninggalkan pelabuhan dengan pengalaman berharga dan rasa bangga akan keberadaan kekuatan maritim Indonesia.
Perlu menjadi catatan bahwa KRI Dewaruci sendiri adalah kapal latih Taruna yg menjadi legenda karena sudah sering berkeliling dunia dan saat ini harusnya sudah di nonaktifkan namun merupakan salah satu keberuntungan dan kebanggaan melihat kapal ini berlayar.
***
Sumber: Mario Sampouw
Editor: PusinfoKN/sd